Sistem menerima kalor, q bertanda positif + 2. Sistem melepas kalor, q bertanda negatif - Sistem melakukan kerja, w bertanda negatif - 4. Sistem menerima kerja, w bertanda positif +

Contoh: Reaksi gas nitrogen dengan gas oksigen membentuk 1 mol gas NO 2 diperlukan kalor sebesar 33,8 kJ. Pernyataan diperlukan menunjukkan bahwa reaksi ini tergolong endoterm sehingga ∆H bertanda positif ∆H = +33,8 kJ per mol NO 2 yang terbentuk. Persamaan termokimianya dituliskan sebagai berikut N 2 g + O 2 g → NO 2 g ∆H = +33,8 kJmol atau 2N 2 g + O 2 g → 2NO 2 g ∆H= +67,6 kJ f. Perubahan Entalpi ΔH 1 Entalpi Pembentakan Standar ΔH f ⁰: Entalpi pembentukan standar, ΔH f ⁰, subskrip f berarti pembentukan formation adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk stabil pada 25 ⁰C dan 1 atm. Entalpi pembentukan standar ΔH f ⁰ uap air adalah -242 kJ mol -1 . Persamaan termokimianya: Contoh: H 2 g + ½ O 2 g  H 2 O l ; ΔH f = -242 kJ mol -1 2 Entalpi Penguraian Standar ΔH d ⁰ Entalpi penguraian standar, ΔH d ⁰, subskrip d berarti penguraian decompotion adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk stabil pada 25 ⁰C dan 1 atm. Contoh: H 2 O l  H 2 g + ½ O 2 g ; ΔH d ⁰ = +285.85 kJ 3 Entalpi Pembakaran Standar ΔH c ⁰ Entalpi pembakaran standar, ΔH c ⁰, subskrip c berarti pembentukan combustion adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol suatu zat dengan oksigen diukur pada keadaan standar. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menjadi CO 2 dan H 2 O. Contoh: CH 4 g + 2O 2 g  CO 2 g + 2H 2 Ol ; ΔH c ⁰= -802 kJ e. Penentuan Perubahan Entalpi 1 Penentuan ΔH Melalui Eksperimen Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut kalorimeter alat pengukur kalor. Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor. Gambar Kalorimeter Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 C diperlukan kalor sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c. Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu massa air dalam kalorimeter gram, Perubahan suhu air C, dan kalor jenis air. Rumusnya ditulis: q = kalor yang dibebaskan atau diserap m = massa air gram c = kapasitas kalor air J Δt = perubahan suhu C 2 Penentuan ΔH Berdasarkan ΔH f ⁰ Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada dalam reaksi, perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus: ΔH R ⁰ = perubahan entalpi reaksi standar Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat dapat dilihat pada Tabel di bawah. Tabel: Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat t = 25 C Perubahan entalpi reaksi kadang-kadang tidak dapat ditentukan secara langsung tetapi harus melalui tahap-tahap reaksi. Misalnya untuk menentukan perubahan entalpi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pada cara 1, reaksi berlangsung satu tahap, sedangkan cara 2 dan cara 3 berlangsung dua tahap. Ternyata dengan beberapa cara, perubahan entalpinya sama yaitu –394 kJ. Seorang ilmuwan, German Hess, telah melakukan beberapa penelitian perubahan entalpi ini dan hasilnya adalah bahwa perubahan entalpi reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap. Penemuan ini dikenal dengan Hukum Hess yang berbunyi: Berdasarkan penelitian Hess ini, perubahan entalpi suatu reaksi yang tidak dapat ditentukan dengan kalorimeter dapat ditentukan dengan perhitungan. Berikut ini contoh perhitungan penentuan perubahan entalpi. 3 Penentuan ΔH Berdasarkan Energi Ikatan Suatu reaksi kimia terjadi akibat pemutusan ikatan-ikatan kimia dan pembentukan ikatan-ikatan kimia yang baru. Pada waktu pembentukan ikatan kimia dari atom-atom akan terjadi pembebasan energi, sedangkan untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antaratom dalam 1 mol molekul berwujud gas disebut energy ikatan. Makin kuat ikatan makin besar energi yang diperlukan. Beberapa harga energi ikatan dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel: Beberapa harga energi ikatan Harga energi ikatan dapat dipakai untuk menentukan ΔH suatu reaksi. Dengan rumus tersebut dapat pula ditentukan energi ikatan rata-rata suatu molekul dan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan atau energi ikatan disosiasi dari suatu molekul.

F. METODE PEMBELAJARAN:

1. Pengamatan 2. Demonstrasi 3. Studi literatur 4. Diskusi 5. Presentasi 6. Penugasan

G. MEDIA ALAT PEMBELAJARAN

1. Media Powerpoint , LKS , handout 2. Alat Laptop, LCD 3. Bahan Bahan presentasi, bahan praktikum.

H. SUMBER BELAJAR:

1. Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMAMA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam . Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam . Solo:Platinum. 3. Michael Purba. 2006. Kimia untuk kelas XI. Jakarta: Erlangga.

I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:

Pertemuan ke-1: Menjelaskan hukumasas kekekalan energi, menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan, menjelaskan kalor reaksi: ΔE dan ΔH, Menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm secara teori, menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm melalui diagram tingkat energi. N O DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU KET 1. Pendahuluan  Siswa memimpin doa.  Guru memeriksa kehadiran siswa.  Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan; “Saat kita berolahraga, kita mampu melakukan berbagai aktivitas karena tubuh kita memiliki cukup energi untuk melakukannya. Beberapa saat setelah olahraga, tubuh kita mengeluarkan keringat dan suhu badan meninggi. Gejala tersebut merupakan pertanda bahwa tubuh mengeluarkan energi. ”  Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 5 menit 2. Kegiatan Inti Mengamati  Mengamati hal-hal di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kimia, khususnya tentang termokimia. Misalnya saat berolahraga, peristiwa kayu yang dibakar dan peristiwa pembekuan es. Menanya  Apakah yang kita keluarkan saat berolahraga? Apakah energi bisa hilang?  Pada saat kayu yang dibakar, bagaimana suhu di sekitar kayu tersebut?  Pada saat peristiwa pembekuan es, bagaimana suhu disekitarnya? Mengumpulkan data  Melakukan studi literatur tentang azas kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi enegi 75 menit hanya dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.  Melakukan studi literatur mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Mengasosiasi  Mendiskusikan perbedaan mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Mengkomunikasikan  Perwakilan siswa maju ke depan untuk mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. Kegiatan Penutup  Siswa dibimbing guru menyimpulkan azas kekekalan energi, sistem dan lingkungan, kalor dan kerja, energi dalam, kalor reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.  Siswa diberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi termokimia yang sudah dipelajari. Siswa diminta untuk maju ke depan mengerjakan soal. 10 menit Pertemuan ke-2: Merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, mendefinisikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. N O DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU KET 1. Pendahuluan  Siswa memimpin doa.  Guru memeriksa kehadiran siswa.  Guru menanyakan kembali materi pembelajaran sebelumnya yaitu “Hukum Kekekalan E nergi”. 5 menit