KD pada KI 2 KOMPETENSI DASAR
dilakukan suatu percobaan sederhana. Misalnya, pada pembakaran kayu, kertas, ikan, atau gula diperoleh zat yang berwama hitam. Zat yang berwarna hitam
tersebut adalah karbon atau arang. Untuk membuktikan adanya hidrogen dalam senyawa karbon yaitu dengan memanaskan gula dalam tabung reaksi. Bintik air
yang terbentuk pada dinding tabung sebelah dalam membuktikan adanya hidrogen.
Secara kimiawi, kehadiran karbon dan oksigen dapat dilihat pada rumus atom pembentuk senyawamolekul itu. Misalnya, metana. Molekul ini memiliki
rumus CH
4
. Molekul ini terdiri atas atom C dan H. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk arang, grafit dan intan. Intan adalah zat padat yang bening berkilauan dan merupakan zat yang paling keras. Penggunaan intan sesuai dengan sifatnya yang
keras dan mengkilap sebagian besar digunakan untuk perhiasan. Intan alam yang tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan buatan digunakan untuk membuat
alat pemotong. Intan bubuk digunakan untuk membuat ampelas. Grafit merupakan karbon yang bersifat licin dan dapat menghantarkan listrik. Grafit
digunakan baik sebagai elektroda, bahan pelumas, bahan pembuat pinsil ataupun bahan pembuat komposit. Arang merupakan karbon yang dibuat dari kayu yang
terbakar. Arang digunakan sebagai bahan pengadsorpsi zat warna ataupun sebagai obat sakit perut.
Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa molekul dwiatom yang berwujud gas. Hidrogen umumnya terdapat sebagai air
atau zat-zat organik. Gas hidrogen merupakan gas yang tak ber-warna, tak berbau dan tak berasa, sedikit larut dalam air. Senyawa hidrogen umumnya merupakan
senyawa kovalen. Dalam kehidupan sehari-hari hidro-gen digunakan sebagai bahan
untuk membuat
macam-macam persenyawaan
organik, untuk
mengeraskan minyak,
bahan bakar
dan pengisi
balon udara.
Pada mulanya senyawa karbon disebut senyawa organik karena senyawa itu berasal dari makhluk hidup. Namun, setelah diketahui bahwa senyawa organik
juga dapat dibuat oleh manusia maka senyawa organik berubah menjadi senyawa karbon. Selain senyawa organik dikenal juga senyawa anorganik, yaitu senyawa
yang bukan berasal dari makhluk hidup. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan titik didih serta
kelarutan. Perbedaannya yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan, titik cair, dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam hal
kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol daripada dalam pelarut polar seperti air.
Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung atom karbon C, dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon,
karbonat, dan sianida. Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon C dan hidrogen H. Dalam
senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur lain seperti oksigen,
nitrogen, sulfur
atau posfor.
Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon, hidrogen dalam senyawa karbon dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, misalnya dengan pembakaran.
Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula C
11
H
22
O
11
. Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir dapat ditunjukkan melalui reaksi
pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi H2O,
melalui reaksi: C
11
H
22
O
11
s + 32 O
2
g 21 CO
2
g + 22 H
2
O g Adanya H
2
O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding pipa penghubung. Selain itu, keberadaan air tersebut dapat di uji dengan
menambahkan CuSO
4
anhidrat. Berubahnya serbuk putih CuSO
4
anhidrat menjadi berwarna biru menunjukkan adanya H
2
O. CuSO
4
s + 5 H
2
O l CuSO
4
.5H
2
O s Sedangkan adanya gas CO
2
dapat ditunjukkan dengan timbulnya kekeruhan apabila gas CO
2
tersebut dialirkan pada larutan kalsium hidroksida CaOH
2
atau air kapur, membentuk endapan CaCO
3
, menurut persamaan reaksi berikut: CO
2
g + CaOH
2
aq CaCO
3
s + H
2
Ol Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran
yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran
gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi:
C
11
H
22
O
11
s + 2 CuOs + 32½ O
2
g 21 CO
2
g + 22 H
2
Og + Cu
2
Os Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat
berwarna merah yaitu Cu
2
O.
Kekhasan Atom Karbon Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas
atom karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur, dengan struktur yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon, antara lain: