b. Guru melaksanakan apersepsi dengan menunjukkan dua gambar. Guru
bertanya, gambar manakah yang menunjukkan pasang naik dan gambar manakah yang menunjukkan pasang turun?
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Siswa menyiapkan mind map mereka dari hasil kegiatan sebelumnya.
b. Siswa bersama guru membahas materi tentang pengaruh perubahan posisi
bulan terhadap bumi yang bersumber dari buku. c.
Siswa melalui bimbingan guru membuat mind map.
Elaborasi
a. Perwakilan siswa secara individu memaparkan hasil mind map mereka di
depan kelas. b.
Siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi presentasi temannya.
c. Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan materi hal-hal baru yang
mereka peroleh ke dalam mind map mereka masing-masing.
Konfirmasi
a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi pelajaran
yang belum jelas. b.
Siswa diberi penguatan mengenai materi pelajaran yang dibahas pada hari ini.
Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pelajaran.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya.
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.
VIII. Sumber dan Media pembelajaran
1. Sumber belajar
a. Budi Wahyono Setyo Nurachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
4 untuk SDMI Kelas IV . Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
172
b. Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
c. Herry Sulistyanto Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk
SDMI Kelas IV . Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
d. Poppy K. Devi Sri Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan
MI Kelas IV . Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
e. S. Rositawaty dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 4 . Jakarta: Depdiknas.
2. Media
a. Kertas A3 dan spidol untuk membuat mind map.
b. Gambar pasang surut air laut
IX. Penilaian
Penilaian Kognitif
Bentuk Penilaian : tes tertulis
Instrumen penilaian :pilihan ganda Kriteria penilaian :Jika siswa dapat menjawab benar diberi skor 1.Jika siswa
tidak menjawab atau jawaban salah maka diberi skor 0. Nilai
= jumlah
skor x
10 =
10 x
10 = 100
173
mpiran
a. Materi Ajar
b. Media Pembelajaran
c. Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban
Mertoyudan, Maret 2014 Guru Kelas IV,
Kasanah, A.Md NIP. 19620618 198201 2 005
Peneliti,
Nur Dani Rumanti NIM. 10108244032
Mengetahui, Kepala SD Pasuruhan IV
Mardiyono, S.Pd NIP 19591101 197071 00 1
174
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perlakuan 3 A.
Materi Ajar Pengaruh Posisi Bulan Terhadap Bumi Pengaruh Posisi Bulan Terhadap Bumi
Perubahan kenampakan bulan dapat mempengaruhi perubahan kenampakan pada bumi. Salah satu pengaruh perubahan posisi bulan di bumi
adalah terjadinya pasang surut. Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut pada daerah perairan seperti laut, danau, atau sungai yang besar dan lebar.
Pasang adalah perubahan ketinggian permukaan air akibat pengaruh gaya tarik bulan gravitasi bulan. Sebenarnya, tidak hanya gravitasi bulan yang
dapat memengaruhi pasang di perairan yang ada di bumi. Pasang tertinggi terjadi pada fase bulan purnama. Daya tarik matahari juga dapat
memengaruhi pasang pada perairan di bumi. Namun, pengaruhnya tidak sebesar pengaruh dari gaya tarik bulan. Selain itu, pasang dipengaruhi oleh
perputaran bumi. Pasang naik adalah naiknya permukaan air laut di bumi akibat tertarik oleh
gravitasi bulan. Pasang surut adalah turunnya permukaan air laut akibat pengaruh dari proses pasang naik di tempat yang lain. Setiap kenampakan
bulan memengaruhi waktu terjadinya pasang naik dan pasang surut di bumi. Hal ini terjadi karena bulan terus bergerak mengelilingi bumi. Oleh karena
itu, posisi bulan terhadap bumi setiap harinya berubah dan berpengaruh pada waktu pasang dan surut di bumi.
Gambar: Pasang Surut Air Laut Pasang naik air laut terjadi pada malam hari dan pasang surut air laut terjadi
pada siang hari.
175
Sumber: S. Rositawaty dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4
. Jakarta: Depdiknas. Halaman 152 Peristiwa pasang dan surut dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contoh
keuntungan adanya peristiwa pasang surut adalah sebagai sarana berlabuh dan berlayar kapal pada dermaga yang agak dangkal. Untuk bahan membuat
garam. Saat terjadi pasang, air laut mengisi petak-petak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air laut yang mengandung garam tertinggal dalam
petak-petak tersebut. Untuk lahan persawahan pasang surut. Di persawahan tersebut digali saluran untuk menampung air laut sewaktu terjadi pasang. Hal
ini bertujuan agar air laut tidak menggenangi persawahan.
B. Media