82 atau 25 siswa yang memperoleh nilai pada rentang 48-57,
sebanyak 5 atau 25 siswa memperoleh nilai pada interval 58-67, sebanyak 9 atau 40 siswa memperoleh nilai pada rentang 68-77,
sebanyak 1 atau 5 siswa memperoleh nilai pada rentang 78-87, dan 1 atau 5 siswa memperoleh nilai pada rentang 88-97. Untuk lebih
jelasnya, distribusi frekuensi nilai post test pada kelompok kontrol tersebut dapat disajikan pada diagram di bawah ini.
Gambar 7. Diagram Distribusi Frekuensi Post test Kelompok Kontrol
c. Perbandingan Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Nilai rata-rata post test yang diperoleh kelompok eksperimen adalah 76,40 dan nilai rata-rata post test kelompok kontrol adalah
66,29. Perbandingan nilai post test kelompok eksperimen maupun kontrol dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 197. Berdasarkan
perbandingan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13
48-57 58-67
68-77 78-87
88-97 Interval Nilai Post Test Hasil Belajar Kognitif Kelompok
Kontrol
F rek
u ens
i
83 kontrol pada lampiran tersebut dapat disajikan diagram sebagai
berikut.
Gambar 8. Diagram Perbandingan Nilai Post test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan nilai post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar
10,11. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 76,40 termasuk dalam kategori baik, sedangkan nilai rata-rata hasil
belajar kognitif kelompok kontrol sebesar 66,29 termasuk dalam kategori baik pada tabel 13.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Eksperimen Kontrol
N ila
i
84
5 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Hasil Belajar Kognitif
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan pengukuran pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan perolehan rata-rata nilai hasil
belajar kognitif antar kedua kelompok. Nilai rata-rata pre test pada kelompok eksperimen sebesar 52,20 pada kategori kurang dan nilai rata-rata
pre test kelompok kontrol sebesar 53,71 pada kategori kurang. Nilai rata- rata post test kelompok eksperimen sebesar 76,40 pada kategori baik dan
kelompok kontrol sebesar 66,29 pada kategori baik. Untuk lebih jelasnya data perolehan nilai pre test dan post test dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat disajikan ke dalam diagram berikut.
Gambar 9. Diagram Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Hasil Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Selisih rata-rata nilai kelompok eksperimen antara pre test dan post test sebesar 24,20. Kelompok eksperimen mengalami perubahan capaian
sebesar 46,36 dari nilai rata-rata pre test 52,20 menjadi 76,40 pada post test. Selisih rata-rata nilai kelompok kontrol antara pre test dan post test
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pre Test Post Test
Eksperimen Kontrol
85 sebesar 12,58. Kelompok kontrol mengalami perubahan capaian sebesar
23,42 dari nilai rata-rata pre test 53,71 menjadi 66,29 pada post test. Capaian hasil belajar kognitif siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat
disajikan dalam tabel berikut. Tabel 24. Capaian Hasil Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol Kelompok
Nilai rata-rata Capaian
Pre test Post test
Eksperimen 52,20
76,40 46,36
Kontrol 53,71
66,29 23,42
Dari tabel 23 di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menerapkan mind map di kelas IV SD Se Gugus Hasanuddin pada mata
pelajaran IPA dapat memberikan hasil belajar kognitif yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa digunakan guru.
Perubahan capaian hasil belajar kognitif IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada kurva berikut.
Gambar 10. Kurva Perubahan Capaian Hasil Belajar Kognitif Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pre Test Post Test
N il
ai
Eksperimen Kontrol
86
6 Hasil Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan t-test pada komputer berbantuan aplikasi SPSS versi 20. T-test digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal sebelum penelitian apakah antara kelompok eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak.
Selain itu t-test juga digunakan untuk menguji hipotesis yang sebelumnya diawali dengan uji prasyarat analisis mencakup uji normalitas dan uji
homogenitas data.
a. Uji Prasyarat Analisis