BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini khususnya di bidang teknik, mengakibatkan perubahan dalam system konstruksi baik ditinjau dari segi mutu,
bahan, struktur konstruksi, serta ekonomisnya. Untuk itu perlu disadari dimana nantinya sebagai seorang yang berkecimpung dalam konstruksi harus dapat
menganalisis bahan-bahan yang digunakan, agar tercapai suatu efisiensi di dalam pemakaiannya dan dapat menyesesuaikannya, serta mengembangkannya sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknik tersebut. Secara umum telah diketahui baja adalah merupakan bahan konstruksi
yang terpenting. Dimana sifat-sifatnya maupun kekuatannya yang tinggi dibandingkan dengan bahan lain.
B. Latar Belakang
Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan lalu lintas melalui suatu rintangan yang berada di bawahnya. Rintangan ini bisa berupa
sungai, lembah, jalan, bahkan laut. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula di buat untuk menyebrangi
sungai-sungai kecil dengan menggunakan balok-balok kayu atau batang-batang pohon yang cukup besar dan kuat. Perkembangan jembatan semakin maju, antara
lain di karenakan penemuan-penemuan material yang baru antara lain kayu atau batu di gabung dengan besi. Pada masa kini, jembatan-jembatan dengan bentang 600 m
di buat dari type ”Suspension Bridge” sebagai salah satu yang menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memindahkan hasil produksi dari satu tempat ke tempat lain yang di pisahkan oleh sungai, lembah dan laut maka di bangunlah jembatan. Dengan tujuan
agar ongkos dan waktu pengangkutan hasil produksi tersebut semakin kecil. Selain itu dibangunnya jembatan dari rangka baja agar jembatan tersebut dapat menahan
beban yang di akibatkan dari mobilisasi hasil produksi. Walaupun perkembangan teknologi telah sedemikian maju, seseorang atau
suatu tim perencana jembatan harus dapat memikirkan masalah-masalah yang mungkin terjadi, baik pada saat perencanaaan terlebih lagi pada saat pelaksanaan di
lapangan. Sebelum merencanakan jenis jembatan yang direncanakan, perencanaan jembatan harus mempertimbangkan berbagai faktor yaitu antara lain: lokasi
jembatan, bahan yang akan digunakan, waktu pelaksanaan, umur jembatan, biaya pemeliharaan, estetika terhadap lingkungan, dan biaya pelaksanaan.
Dalam perencanaan jembatan harus diperhatikan lalu lintas di kemudian hari, terutama peningkatan tekanan gandar maksimumnya. Berhubungan daengan
ini, sebaiknya di ambil rencana muatan yang lebih berat daripada yang diperlukan pada saat perencanaan. Namun demikian konstruksi jembatan ini harus disesuaikan
dengan keadaan setempat. Berdasarkan berbagai faktor-faktor tersebut, perencana jembatan kemudian menentukan pilihan akan jenis jembatan yang akan dilaksanakan
di lapangan. Perencanaan adalah suatu proses untuk menghasilkan penyelesaian
optimum. Garis besar prosedur perencanaan adalah perancangan, konfigurasi struktur prarencana, penentuan beban yang harus di pikul, pemilihan batang
prarencana, analisa, penilaian, perencanaan ulang dan keputusan akhir.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan jembatan di wilayah dengan fasilitas pendukung yang sangat minim seperti jalan, perlu perencanaan yang matang. Mengingat keterbatasan
tersebut, maka agak sulit untuk membuat jembatan dengan girder dari beton karena bobotnya yang berat sehingga sulit untuk mobilitasasi. Sebagai alternative maka
dapat dipilih rangka baja dengan bentuk dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan.
C. Permasalahan