Pembangunan jembatan di wilayah dengan fasilitas pendukung yang sangat minim seperti jalan, perlu perencanaan yang matang. Mengingat keterbatasan
tersebut, maka agak sulit untuk membuat jembatan dengan girder dari beton karena bobotnya yang berat sehingga sulit untuk mobilitasasi. Sebagai alternative maka
dapat dipilih rangka baja dengan bentuk dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan.
C. Permasalahan
Estimasi berat sendiri gelagar Rangka Induk Jembatan dengan bentang tertentu akan tergantung pada berat sendiri gelagar memanjang, berat sendiri gelagar
melintang, berat sendiri lantai kendaraan dan beban-beban lain pada jembatan. Dimana estimasi bentang gelagar memanjang dan gelagar melintang dipengaruhi
oleh hal berikut : 1.
Bertambah banyak jumlah medan, maka bentang gelagar bertambah kecil yang memberikan dimensiberat sendiri bertambah kecil berat sendiri
bertambah ringan. Juga dimensi gelagar melintang bertambah berat sendiri bertambah ringan. Tetapi jumlah gelagar melintang bertambah banyak.
2. Berkurang jumlah medan, maka bentang gelagar memanjang bertambah
besar yang memberikan dimensi berat sendiri bertambah besar berat sendiri bertambah besar. Juga dimensi gelagar melintang bertambah besar berat
sendiri bertambah besar. Tetapi jumlah gelagar melintang bertambah sedikit.
Universitas Sumatera Utara
9.500 9.167
8.167 6.500
48.000 6.000
6.000 6.000
6.000 6.000
6.000 6.000
6.000
3. Adapun perilaku kasus yang ditinjau dengan bentuk rangka jembatan seperti
gambar, dengan system lantai kendaraan di bawah. 4.
Optimasi dilakukan pada rangka jembatan lalulintas biasa lantai beton. 5.
Berat sendiri beton, aspal, trotoar, sandaran, ikatan angin dan ikatan-ikatan lain adalah konstan untuk setiap kasus yang akan dianalisa.
6. Berat sendiri gelagar memanjang, gelagar melintang, gelagar rangka induk
dijadikan sebagai fungsi kendala untuk setiap kajian 7.
Pembebanan muatan PU 1987 8.
Pembebanan terdiri dari berat sendiri jembatan, beban bergerak seperti dalam peraturan PU 1987 dan beban angin
Gambar 1.1 Rencana Bentuk Rangka Induk
Universitas Sumatera Utara
9.500 9.167
8.167 6.500
48.000 6.000
6.000 6.000
6.000 6.000
6.000 6.000
6.000
D. Maksud dan Tujuan
Dengan optimasi rangka jembatan akan dapat diketahui bahwa pada bentang jembatan tertentu, kita menganalisa keadaan jumlah medan jembatan yang
paling ekonomis.
E. Pembatasan Masalah
Supaya pengkajian ini mengarah pad tujuan yang relevan dengan judul Tugas Akhir dank arena keterbatasan pengetahuan, literature dan journal yang
dimiliki penyaji, maka perlu diadakan pembatasan masalah untuk memperoleh analisis yang memadai.
Adapun batasan-batasan sebagai berikut : 1.
Proses optimasi dilakukan dengan cara analitis 2.
Bahan material baja dan beton masih daerah proporsional bersifat elastis 3.
Bahan material baja dan beton masih daerah proporsional bersifat plastis, isotropik dan homogen
4. Metode optimasi perhitungan struktur berdasarkan batasan elastis
5. Metode ASD Allowable Stress Design digunakan dalam perencanaan
struktur baja.
Gambar 1.2 Rangka Jembatan Type CURVED
Universitas Sumatera Utara
6. Rangka batang yang ditinjau adalah Type CURVED
7. Bentang jembatan yang ditinjau adalah 48 meter
8. Pada perhitungan dimensi profil batang rangka induk dipergunakan hanya
batang yang memiliki gaya batang yang paling maksimum untuk
perencanaan pada elemen rangka induk
9. Tujuan akhir yang diinginkan adalah hanya untuk mendapatkan bobot berat
yang minimum akibat pengaruh jumlah medan yang paling ekonomis .
F. Metode Penulisan
Di dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penyaji mengambil data-data dengan metode penelitian kepustakaan atau studi literature. Dengan rangka jembatan
diberi beban berat sendiri, beban bergerak sehingga diperoleh gaya-gaya batang. Adapun metode yang digunakan di dalam perhitungan mekanikanya adalah dengan
cara analitis.
G. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini secara garis besar terdiri dari 5 Empat Bab yang masing-masing memiliki sub Bab.
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang meliputi Umum, Latar Belakang,