b Balok gabungan composite beam berbentuk T
1 bef = ¼ L L = bentang
2.10 2
bef = Jarak as ke as gelagar baja 2.11
3 bef = 12 x t L = Tebal plat beton
2.12
2. Dimensi Balok Gabungan Composite Beam
Umumnya gelagar baja terdiri dari profil I
DIN
dengan plat perkuatan sayap tepi bawah, tetapi gelagar baja biasa tidak mencukupi maka dibuat dari profil
tersusun, diman plat sayap dan badan dihubungkan dengan las. Dimensi balok gabungan ini kita hubungan dengan sistem coba-coba. Dengan tebal plat lantai beton
minimum 15 cm sehingga kita kontrol tegangan-tegangan yang terjadi berdasarkan : 1
Bila waktu pemasangan lantai beton tidak diadakan tumpuan pembantu perancahbekesting. Tegangan yang timbul akibat berat sendiri lantai beton
sebelum mengeras + gelagar dipikul oleh gelagar baja, beban bergerak dengan tumbukan dipikul oleh gelagar composite :
σ
=
pr bs
W M
+
comp bg
W M
σ
2.13
dimana : Mbs
= Momen akibat berat sendiri TM Mbg
= Momen akibat muatan beban bergerak TM Wpr
= Momen tahanan baja cm³ Wcomp = Momen tahanan composite elastis cm³
σ =
Tegangan ijin profil Kgcm²
Universitas Sumatera Utara
Tetapi akibat muatan-muatan lainnya seperti sandaran, aspal, trotoir karena pada umumnya dikerjakan setelah bagian-bagian utama selesaimengeras atau
lantai beton yang menimbulkan tegangan tambahan. Perhitungan tegangan tambahan ini memungkinkan beton dalam keadaan plastis, sehingga kita tidak
menggunakan beton dalam keadaan modulus elastis, tetapi menggunakan beton dengan yang lebih besar yaitu n plastis
σ
=
pr bs
W M
+
comp bg
W M
+
comp tb
W M
σ
2.14
dimana : M
tb
= Momen akibat berat sendiri TM W’
comp
= Momen tahanan composite elastis cm³ 2
Bila gelagar tersebut diberi tumpuan pembantu perancahbekisting pada saat pengecoran lantai beton sampai mengering mencapai 75 dari kekuatan
seharusnya kekuatan setelah 28 hari baru tumpuan pembantu tersebut dibuka, sehingga baik akibat berat sendiri maupun beban bergerak maupun beban
bergerak diperhitungkan yang memikul adalah gelagar composite
σ
=
comp bg
bs
W M
M +
+
comp tb
W M
σ
2.15
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE ANALISIS PADA RANGKA JEMBATAN
A. Pendahuluan
Analisa struktur adalah bagian utama dari formulasi dan solusi suatu desain optimasi, selanjutnya pada beberapa kali selama optimasi. Untuk mengurangi
jumlah waktu untuk keperluan analisis, maka digunakan cara analisis struktur pendekatan.
Dalam hal menghitung gaya-gaya dalam, tegangan, perpindahan atau deformasi pada suatu struktur, kita harus menetapkan model analitik yang
menyatakan perilaku struktur akibat beban luar yang bekerja. Suatu model dapat diterima, harus menggambarkan perilaku fisik dari struktur yang ada tapi mudah
atau sederhana untuk dianalisis. Dasar asumsi analisis, yang akan menjamin model yang menyatakan problem peninjauan, idealisasi dan pendekatan yang memberi
hasil pada suatu solusi yang sederhana. Metode analisis struktur yang biasanya digunakan pada desain optimasi
B. Perencanaan Rangka Induk
Dalam merencanakan suatu rangka induk, harus diketahui besarnya beban yang bekerja pada jembatan tersebut, agar dapat menentukan dimensi – dimensi
rangka induk yang harus diperhatikan adalah sebagaimana tersebut di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara