9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Percaya Diri
1. Definisi Percaya Diri Menurut Mustari 2014: 51, “Percaya diri adalah sikap yakin akan
kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan
harapannya.” Mustari menambahkan bahwa:
Percaya diri disebut – sebut sebagai konsep yang berevolusi dalam
literatur dan masyarakat: sebagai rasa percaya bahwa tindakan –
tindakan seseorang mempunyai pengaruh pada lingkungan; sebagai keputusan orang atas kemampuannya berdasarkan kriteria penguasaan;
rasa mampu seseorang di dalam kerangka khusus, memfokuskan kemampuan diri untuk melakukan tugas
– tugas khusus dalam hubungannya dengan tujuan dan standar.
Dari pendapat tersebut, percaya diri mengandung arti sikap yakin atas kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas
– tugas tertentu dalam mencapai keinginan dan harapannya.
Sejalan dengan pendapat di atas, Lauster Ghufron Risnawita, 2014: 34 mendefinisikan kepercayaan diri sebagai salah satu aspek kepribadian berupa
keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan
bertanggung jawab. Lauster menambahkan bahwa kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang diperoleh dari pengalaman hidup.
Definisi percaya diri juga dikemukakan oleh Ghufron dan Risnawita 2014: 35 yang menyebutkan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan untuk
melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang di
10 dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif,
bertanggung jawab, rasional, dan realistis. Kumara Ghufron dan Risnawita, 2014: 34 juga berpendapat bahwa
kepercayaan diri merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Hal ini senada dengan pendapat Afiatin dan
Andayani Ghufron dan Risnawita, 2014: 34 yang menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang berisi keyakinan tentang
kekuatan, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya. Menurut Hakim 2005: 6, rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan
sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Menurut Sarastika 2014: 42, rasa percaya diri merupakan suatu sikap atau
perasaan yakin atas kemampuan sendiri. Rasa percaya diri merupakan sikap mental individu dalam menilai diri maupun objek sekitar, sehingga individu
tersebut memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam melakukan sesuatu sesuai kemampuan. Kepercayaan diri adalah kepercayaan terhadap kemampuan,
kapasitas, serta pengambilan keputusan yang terdapat dalam diri sendiri. Berdasarkan uraian berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa percaya diri merupakan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri untuk melakukan tugas
– tugas tertentu dalam pencapaian berbagai tujuan di hidupnya.
11 2. Aspek
– aspek Percaya Diri Menurut Lauster Ghufron dan Risnawita, 2014: 36, orang yang memiliki
kepercayaan diri yang positif adalah yang sebagai berikut.
a. Keyakinan kemampuan diri Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang dirinya. Ia
mampu secara sungguh – sungguh akan apa yang dilakukannya.
b. Optimis Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannnya.
c. Objektif Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran
yang semestinya, bukan menurut kebenaran pibadi atau menurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan
suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Sarastika 2014: 51-52 mengemukakan aspek
– aspek percaya diri yang meliputi sebagai berikut: a keyakinan akan kemampuan diri,
12 b optimis,
c obyektif, d bertanggung jawab, dan
e rasional. Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
percaya diri memiliki aspek – aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis,
obyektif, bertanggung jawab, memiliki pemikiran rasional dan realistis. 3. Ciri
– ciri Orang yang Percaya Diri Menurut Hakim 2005: 5
– 6, ciri – ciri orang yang memiliki percaya diri
antara lain:
a bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu, b mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai,
c mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi, d mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi,
e memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, f memiliki kecerdasan yang cukup,
g memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup, h memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya,
misalnya keterampilan berbahasa asing, i memiliki kemampuan bersosialisasi,
j memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik, k memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan
tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, dan
13 l selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya
dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin
memperkuat rasa percaya diri seseorang. Sementara itu, menurut Sarastika 2014: 43-45, adapun ciri
– ciri individu yang memiliki rasa percaya diri adalah sebagai berikut.
a. Percaya pada kemampuan sendiri, yaitu suatu keyakinan atas diri sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan kemampuan
individu untuk mengevaluasi serta mengatasi fenomena yang terjadi tersebut. b. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, yaitu dapat bertindak dalam
mengambil keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain dan mampu untuk meyakini tindakan yang
diambil c. Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri, yaitu adanya penilaian yang baik
dari dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan yang dilakukan yang menimbulkan rasa positif terhadap diri dan masa depannya
d. Berani mengungkapkan pendapat. Adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain
tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.
e. Bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu f. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
g. Mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam situasi tertentu
14 h. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi
i. Melihat kondisi mental dan fisik yang menunjang penampilan j. Memiliki kecerdasan yang cukup
k. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup l. Memiliki keahlian dan keterampilan lain yang menunjang kehidupan
m. Memiliki kemampuan bersosialisasi n. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
o. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mental dan ketahanan di berbagai situasi
p. Bersikap positif dalam menghadapi masalah q. Yakin pada diri sendiri
r. Tidak bergantung pada orang lain s. Merasa dirinya berharga
t. Tidak menyombongkan diri u. Memiliki keberanian untuk bertindak
Sarastika 2014: 47-49 menambahkan ciri – ciri orang yang percaya diri
berdasarkan jenis percaya dirinya, yaitu percaya diri lahir dan percaya diri batin. Adapun ciri
– ciri masing kategori adalah sebagai berikut. a. Percaya Diri Lahir
Percaya diri lahir berkaitan dengan bagaimana individu dapat memberikan pada dunia luar bahwa individu tersebut yakin akan dirinya sendiri melalui
pengembangan keterampilan dalam bidang – bidang tertentu. Orang yang percaya
diri lahir, akan memperhatikan hal – hal berikut ini.
15
1
Komunikasi Orang yang percaya diri memiliki kemampuan komunikasi yang memadai,
seperti menghargai pembicaraan orang lain, berani berbicara di depan umum, tahu kapan harus berganti topik pembicaraan, dan mahir berdiskusi.
2
Ketegasan Orang yang percaya diri perlu memiliki sikap tegas dalam melakukan suatu
tindakan agar terbiasa untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan serta membela hak kita, dan menghindari terbentuknya perilaku agresif dan pasif dalam diri.
3
Penampilan diri Orang yang percaya diri selalu memperhatikan penampilan dirinya, baik dari
gaya pakaian maupun gaya hidup yang selalu ingin menyenangkan orang lain.
4
Pengendalian perasaan Orang yang percaya diri dapat mengendalikan dan mengelola perasaannya
dengan baik sehingga akan membentuk suatu kekuatan besar yang menguntungkan individu tersebut.
b. Percaya Diri Batin 1 Cinta diri
Orang yang percaya diri mencintai dan menghargai diri sendiri maupun orang lain. Mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan secara wajar.
2 Pemahaman diri Orang yang percaya diri selalu introspeksi diri agar setiap tindakan yang
dilakukan tidak merugikan orang lain. 3 Tujuan yang jelas
16 Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Oleh karena itu, mereka
mempunyai alasan dan pemikiran yang jelas dari tindakan yang mereka lakukan serta hasil apa yang mereka dapatkan.
4 Pemikiran yang positif Orang yang percaya diri terbiasa melihat kehidupan dari sisi yang positif dan
mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa
yang memiliki rasa percaya tinggi biasanya ditandai dengan ciri ciri antara lain adanya perilaku yang menunjukkan rasa yakin akan kemampuan diri yang
meliputi kemampuan menyelesaikan tugas dengan kemampuan sendiri dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan optimal, memiliki rasa positif
terhadap diri sendiri yang meliputi adanya harapan yang tinggi dan bersikap tenang, memiliki rasa keberanian dan kemampuan berkomunikasi yang baik yang
meliputi keberanian mengungkapkan pendapat, gagasan, maupun pertanyaan. Percaya diri yang tinggi pada individu dapat membantu individu tersebut
dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi. Hal ini dikarenakan individu yang mempunyai percaya diri tinggi cenderung menunjukkan perilaku
– perilaku positif.
4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Percaya Diri
Menurut Ghufron dan Risnawita 2014: 37-38, ada beberapa faktor yang mempengaruhi percaya diri yang dimiliki seseorang, yaitu adalah sebagai berikut:
a konsep diri, b harga diri,
17 c pengalaman, dan
d pendidikan Senada dengan pendapat di atas, Sarastika 2014, membagi faktor
– faktor yang mempengaruhi percaya diri menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut. a. Faktor Internal
1
Konsep Diri Terbentuknya percaya diri pada seseorang diawali dengan perkembangan
konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan. Konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Individu yang mempunyai rasa rendah diri biasanya
mempunyai konsep diri yang negatif, sebaliknya individu yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri yang positif.
2
Harga Diri Harga diri merupakan penilaian terhadap diri sendiri. Harga diri berpengaruh
pada percaya diri seseorang. Individu yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan
hubungan dengan individu lain. Individu yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa
usahanya mudah menerima orang lain, sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi, individu yang mempunyai harga diri rendah bersifat tergantung,
kurang percaya diri, dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
18
3
Kondisi Fisik Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada rasa percaya diri.
Ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri semakin kuat. Sebaliknya kemampuan fisik dapat menyebabkan rasa percaya diri pada
seseorang.
4
Pengalaman Hidup Pengalaman hidup berpengaruh pada rasa percaya diri yang dimiliki
seseorang. Individu yang memiliki masa lalu yang buruk, memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang, dan kurang perhatian, biasanya memiliki rasa percaya
diri yang rendah. b. Faktor eksternal
1 Pendidikan Pendidikan mempengaruhi percaya diri seseorang. Tingkat pendidikan yang
rendah cenderung membuat individu merasa di bawah kekuasaan yang lebih tinggi. Sebaliknya, individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan
menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan
kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan. 2 Pekerjaan
Bekerja dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Bekerja, selain memperoleh materi juga bisa menguatkan rasa percaya diri.
Hal ini karena, orang yang bekerja akan merasa puas dan bangga karena mampu mengembangkan kemampuan diri.
19 3 Lingkungan
Lingkungan di sini merupakan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga yang baik, seperti anggota keluarga yang saling berinteraksi
dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh
masyarakat, maka harga diri juga akan berkembang lebih baik. Dalam lingkungan sekolah, ada banyak komponen yang dapat mempengaruhi
percaya diri siswa. Guru menjadi salah satu komponen penting di lingkungan sekolah. Keterampilan mengajar yang dimiliki guru dapat menentukan percaya
diri siswa. Salah satunya adalah keterampilan memberi penguatan, khususnya penguatan positif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sumantri dan Permana 2001: 238 yang menyatakan bahwa dengan penguatan, pertanyaan , jawaban, dan sikap
– sikap peserta didik dalam kegiatan proses belajar diperhatikan dan dihargai. Perhatian
dan penghargaan dalam proses belajar mengajar memberi dampak positif kepada peserta didik berupa rasa percaya diri. Oleh karena itu, penguatan positif yang
diberikan oleh guru turut serta mempengaruhi pembentukan percaya diri pada siswa.
Sejalan dengan pendapat di atas, Anitah, dkk. 2014: 7.25, yang menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, tujuan memberi penguatan
antara lain: 1 meningkatkan perhatian siswa,
2 membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, 3 memudahkan siswa belajar,
20 4 mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya perilaku yang positif, 5 menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa, dan
6 memelihara iklim kelas yang kondusif. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor
– faktor yang mempengaruhi percaya diri pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri, kondisi fisik, dan pengalaman hidup. Sedangkan faktor eksternal
meliputi pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan.
B. Kajian tentang Penguatan Positif