Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

44 Gambar 2. Paradigma Penelitian Keterangan : X : penguatan positif � : percaya diri : pengaruh penguatan positif terhadap percaya diri

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Arikunto, 2003: 134. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala bertingkat rating scale dan observasi. Skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala Suharsimi Arikunto, 2006: 151. Metode skala bertingkat digunakan untuk memperoleh data penguatan positif dan percaya diri pada siswa kelasV SD Negeri se – Kecamatan Sanden tahun pelajaran 20162017.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah Arikunto, 2006: 160. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala bertingkat atau rating scale. Arikunto 2006: 157 menjelaskan bahwa skala bertingkat atau rating scale merupakan suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Instrumen ini dapat memberikan gambaran penampilan, terutama X � 45 penampilam di dalam orang menjalankan tugas, yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat – sifat. Skala bertingkat dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data penguatan positif dan percaya diri pada siswa kelasV SD Negeri se – Kecamatan Sanden tahun pelajaran 20162017. 1. Instrumen Penguatan Positif Instrumen penguatan positif yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala bertingkat. Penetapan skor instrumen mengacu pada skala dengan menggunakan pilihan genap berupa empat alternatif jawaban daftar cocok yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Responden hanya memberikan tanda check √ pada kolom alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan dirinya. Adapun alternatif jawaban tiap butir beserta skor untuk pernyataan favourable dan unfavourable dirincikan sebagai berikut. Tabel 3. Alternatif Jawaban Instrumen Penguatan Positif Alternatif Jawaban Skor Butir Favourable Unfavourable Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Berdasarkan definisi operasional variabel penguatan positif pada halaman, maka disusun kisi – kisi instrumen penguatan positif sebagai berikut. 46 Tabel 4. Kisi – kisi Instrumen Penguatan Positif Sebelum Uji Coba Aspek yang Diamati Indikator Nomor Butir Banyak Butir Favourable Unfavourable Penguatan verbal Guru memberikan kata – kata atau kalimat pujian kepada siswa 1, 2, 26 6, 7 5 Guru memberikan kata – kata atau kalimat penyemangat kepada siswa 3, 22 21, 41 4 Penguatan gestural Guru mengacungkan jempol kepada siswa 4, 5 18, 40 4 Guru memberikan senyuman kepada siswa 8, 23, 33 19, 20, 43 6 Guru memberikan anggukan kepala kepada siswa 9, 24 25, 27 4 Penguatan dengan cara mendekati Guru mendekati siswa 16, 42 17, 36 4 Penguatan dengan sentuhan dan sambutan Guru menepuk pundak atau bahu siswa 15, 37 34, 35 4 Guru menjabat tangan siswa 13, 14 11, 38 4 Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan Guru memberikan kegiatan menyenangkan saat pembelajaran 10, 28 12, 39 4 Penguatan berupa tanda atau benda Guru memberikan penghargaan berupa tanda atau benda kepada siswa 29, 30 31, 32 4 Total 43 2. Instrumen Percaya Diri Instrumen percaya diri yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala bertingkat. Penetapan skor instrumen mengacu pada skala dengan menggunakan pilihan genap berupa empat alternatif jawaban daftar cocok yaitu sangat sesuai, 47 sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Responden hanya memberikan tanda check √ pada kolom alternatif jawaban daftar cocok yang tersedia sesuai dengan keadaan dirinya. Adapun alternatif jawaban tiap butir beserta skor untuk pernyataan favourable dan unfavourable dirincikan sebagai berikut. Tabel 5. Alternatif Jawaban Instrumen Percaya Diri Alternatif Jawaban Skor Butir Favourable Unfavourable Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Berdasarkan definisi operasional variabel percaya diri pada halaman, maka disusun kisi – kisi instrumen percaya diri sebagai berikut. Tabel 6. Kisi – kisi Instrumen Percaya Diri Sebelum Uji Coba Aspek yang Diamati Indikator Nomor Butir Banyak Butir Favourable Unfavourable Keyakinan akan kemampuan diri Penyelesaian tugas dengan kemampuan sendiri 1, 2, 13 11, 12, 31, 32 7 Penyelesaian tugas dengan optimal 3, 29 14, 30 4 Keberanian dan Kemampuan Berkomunikasi Berani bertanya 4, 15, 33 16, 17 5 Berani menjawab pertanyaan 5, 6, 18 19, 28, 34 6 Berani mengungkapkan pendapat atau gagasan 7, 36, 40 26, 35, 37 6 Sikap Positif Harapan yang tinggi 8, 21, 27 20, 22, 23 6 Bersikap tenang 9, 10, 25 24, 38, 39 6 Total 40

I. Uji Coba Instrumen Penelitian

Arikunto 2006: 168 mengemukakan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji coba instrumen penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen 48 penelitian berupa skala penguatan positif dan skala percaya diri. Uji coba instrumen dilakukan sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di luar populasi penelitian terhadap 30 siswa kelas V SD Negeri 1 Srandakan, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Tempat uji coba ini dipilih karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan populasi penelitian yang akan diteliti, mulai dari letak sekolah, kondisi sekolah, rata – rata jumlah siswa, dan keadaan siswa. 1. Uji Validitas Instrumen Arikunto 2006: 168 menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Arikunto 2006: 168 menambahkan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2012: 350 yang menjelaskan bahwa instrumen nontest yang akan digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk. Untuk menguji validitas konstruk, langkah awal adalah menggunakan pendapat dari ahli expert judgement. Judgement expert dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar yaitu Ibu Haryani, M. Pd. Dalam hal ini, setelah instrumen skala penguatan positif dan percaya diri dikonstruksi tentang aspek – aspek yang akan diukur dengan 49 berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan Ibu Haryani, M. Pd. Adapun hasil judgement expert adalah membenahi pernyataan yang tidak menggunakan kalimat efektif. Setelah instrumen dikoreksi dan disetujui oleh ahli, maka langkah selanjutnya adalah mengujicobakan instrumen pada siswa di luar populasi penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri 1 Srandakan yang berjumlah 30 siswa. Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen, kemudian ditabulasikan dan dilakukan uji analisis butir untuk menguji keterbacaan instrumen, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen skor item dengan skor total. Adapun formula yang digunakan untuk komputasi korelasi item – total yaitu formula koefisien korelasi product – moment Pearson dengan angka kasar Suharsimi Arikunto, 2006: 170 sebagai berikut: � �∑ � ∑ ∑� √{�∑ ∑ }{�∑� ∑� } Keterangan : = skor dari tes pertama instrumen A �= skor dari tes kedua instrumen B �= hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden = kuadrat skor instrumen A � = kuadrat skor instrumen B Sebagai kriteria pemilihan item berdasar korelasi item – total, biasanya digunakan batasan koefisien ≥ 0,30 Azwar, 2015: 164. Jika r hitung ≥ 0,30, maka butir instrumen dinyatakan valid. Jika r hitung 0,30, maka butir instrumen 50 dinyatakan tidak valid. Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Adapun hasil uji coba validitas instrumen adalah sebagai berikut: a Skala penguatan positif dari 43 butir, yang dinyatakan gugur ada 15 butir, yaitu butir nomor 8, 9, 11, 12, 13, 15, 27, 28, 29, 30, 34, 35, 38, 39, dan 43. b Skala percaya diri dari 40 butir, yang dinyatakan gugur ada 12 butir, yaitu butir nomor 1, 3, 6, 7, 14, 18, 20, 30, 33, 36, 38, dan 40. Selanjutnya, hasil uji coba validitas instrumen dikonsultasikan kembali kepada ahli. Dari hasil konsultasi diperoleh bahwa untuk butir instrumen pada skala penguatan positif yaitu nomor 10, 18, dan 40 diperbaiki kembali dengan kalimat efektif agar mudah dipahami oleh siswa. Untuk rincian butir item pernyataan yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Hasil Uji Validitas Skala Penguatan Positif No. Indikator No. Butir Valid Jumlah Butir Valid No. Butir Tidak Valid Jumlah Butir Tidak Valid 1 Guru memberikan kata – kata atau kalimat pujian kepada siswa 1, 2, 6, 7, 26 5 - - 2 Guru memberikan kata – kata atau kalimat penyemangat kepada siswa 3, 21, 22, 41 4 - - 3 Guru mengacungkan jempol kepada siswa 4, 5, 18, 40 4 - - 4 Guru memberikan senyuman kepada siswa 19, 20, 23, 33 4 8, 43 2 5 Guru memberikan anggukan kepala kepada siswa 24, 25 2 9, 27 2 6 Guru mendekati siswa 16, 17, 36, 42 4 - - 7 Guru menepuk pundak atau bahu siswa 37 1 15, 34, 35 3 8 Guru menjabat tangan 14 1 11, 13, 38 3 51 siswa 9 Guru memberikan kegiatan menyenangkan saat pembelajaran 10 1 12, 28, 39 3 10 Guru memberikan penghargaan berupa tanda atau benda kepada siswa 31, 32 2 29, 30 2 Jumlah 28 15 Tabel 8. Hasil Uji Validitas Skala Percaya Diri No. Indikator No. Butir Valid Jumlah Butir Valid No. Butir Tidak Valid Jumlah Butir Tidak Valid 1 Penyelesaian tugas dengan kemampuan sendiri 2, 11, 12, 13, 31, 32 6 1 1 2 Penyelesaian tugas dengan optimal 29 1 3, 14, 30 3 3 Berani bertanya 4, 15, 16, 17 4 33 1 4 Berani menjawab pertanyaan 5, 19, 28, 34 4 6, 18 2 5 Berani mengungkapkan pendapat atau gagasan 26, 35, 37 3 7, 36, 40 3 6 Harapan yang tinggi 8, 21, 22, 23, 27 5 20 1 7 Bersikap tenang 9, 10, 24, 25, 39 5 38 1 Jumlah 28 12 2. Uji Reliabilitas Instrumen Arikunto 2006:178 menjelaskan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran Sukmadinata, 2005: 229-230. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau 52 relatif sama. Untuk instrumen yang skor butirnya bukan 1 dan 0, dalam mencari indeks reliabilitas digunakan rumus Alpha Arikunto, 2006: 198 sebagai berikut: � [ � � ] [ ∑ ] Keterangan � = reliabilitas instrumen � = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = jumlah varians butir = varians total Dalam pengambilan keputusan reliabilitas instrumen, peneliti berpedoman pada pendapat Machali 2016: 217 yang menyatakan bahwa jika � � �� , maka butir instrumen dinyatakan reliabel. Akan tetapi, jika � � �� , maka butir instrumen dinyatakan tidak reliabel. Untuk � �� sebesar 0, 361. Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Adapun hasil uji coba reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut: a Nilai koefisien reliabilitas untuk skala penguatan positif sebesar 0, 780 lebih besar dari 0, 361, sehingga butir instrumen dinyatakan reliabel. b Nilai koefisien reliabilitas untuk skala percaya diri sebesar 0, 858 lebih besar dari 0, 361, sehingga butir instrumen dinyatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25