30 sentuhan dan sambutan, penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dan
penguatan berupa tanda atau benda. Setiap jenis penguatan digunakan sesuai dengan kebutuhan yang ada agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
C. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas Tinggi
Siswa kelas V sekolah dasar termasuk dalam masa kelas tinggi sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Izzaty 2013: 114 yang membagi masa kanak
– kanak akhir menjadi dua fase sebagai berikut.
1. Masa kelas rendah sekolah dasar yang berlangsung antara usia 67 tahun sampai dengan 910 tahun. Biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3
sekolah dasar. 2. Masa kelas tinggi sekolah dasar yang berlangsung antara usia 910 tahun
sampai dengan 1213 tahun. Biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar.
Senada dengan pendapat di atas, Ahmadi dan Sholeh 2005: 38 menjelaskan bahwa masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau
keserasian sekolah. Pada masa ini, anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Selanjutnya Ahmadi dan Sholeh membagi masa ini
menjadi dua fase, yaitu 1 masa kelas – kelas rendah dan 2 masa kelas – kelas
tinggi sekolah dasar, yaitu dari kira – kira umur 9 tahun atau 10 tahun sampai kira
– kira 12 tahun atau 13 tahun. Siswa pada masa kelas rendah dan masa kelas tinggi di sekolah dasar memiliki
karakteristiknya masing – masing. Menurut Izzaty 2013: 115, adapun ciri – ciri
khas anak masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar adalah sebagai berikut.
31 1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari
– hari 2. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
3. Timbul minat kepada pelajaran – pelajaran khusus
4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah
5. Anak – anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk
bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya Sesuai dengan pendapat di atas, Ahmadi dan Sholeh 2005: 39 menjelaskan
beberapa sifat khas anak – anak pada masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar yang
meliputi: 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari
– hari yang konkret. Hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan
– pekerjaan yang praktis
2. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar 3. Menjelang akhir masa ini, telah ada minat kepada hal
– hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli
– ahli yang mengikuti teori faktor, ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor
– faktor. 4. Sampai kira
– kira umur 11 tahun, anak membutuhkan seorang guru atau orang
– orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira
– kira umur 11 tahun, pada umumnya anak menghadapi tugas
– tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
32 5. Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat
sebaik – baiknya mengenai prestasi sekolah.
6. Anak – anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya
untuk dapat bermain bersama – sama.
Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, maka peneliti mengambil sampel siswa kelas V SD. Pertimbangannya adalah siswa pada masa ini mulai memiliki
sikap rasa ingin tahu dan ingin belajar serta mulai timbul minat pada pelajaran –
pelajaran khusus. Hal tersebut erat kaitannya dengan percaya diri siswa. Sikap rasa ingin tahu dan ingin belajar mendorong siswa untuk membangun percaya
diri. Sebagai contoh adalah siswa akan berusaha bertanya kepada guru maupun teman apabila ada materi yang belum dipahami. Siswa yang percaya dirinya tinggi
akan berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan optimal dan kemampuan diri sendiri agar hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu, pada karakteristik selanjutnya adalah siswa memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya. Pemberian nilai berupa
angka termasuk dalam penguatan yang diberikan oleh guru. Apabila nilainya baik, termasuk penguatan positif. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, siswa kelas V SD juga masih senang ketika pekerjaan atau prestasinya dalam belajar dihargai oleh guru dengan cara pujian, hadiah, tepuk tangan,
ataupun bentuk penguatan positif lainnya. Pertimbangan - pertimbangan tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk mengambil sampel siswa kelas V SD.
33
D. Penelitian yang Relevan