20
pendapat Vygotsky dan Chaplin. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial, yaitu penekanan belajar sebagai proses
dialog interaktif. Menurut Chaplin kelompok bukan hanya terdiri dari dua orang saja, tetai dari banyak orang Suprijono, 2011: 55. Menurut Shaw
kelompok adalah “ as two or more people who interact and influnce one another
”Suprijono, 2011: 57, artinya semua kelompok yaitu anggotanya saling berinteraksi, saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
Pembelajaran Kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal asalan. Pengelolan kelas yang benar akan memungkinkan guru mengelola kelas
yang efektif. Roger dan David Johnson Agus Suprijono, 2011: 59 menyebutkan 5 unsur dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu: 1
positive interdependence
saling ketergantungan;
2 personal
responsibility tanggung jawab perseorangan; 3 face to face promotive interaction interaksi positif; 4 interpersonal skill komunikasi antar
anggota; dan 5 group processing pemrosesan kelompok.
a. Saling Ketergantungan Positif Positive Interdependence
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada
dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompoknya. Kedua, menjamin semua anggota
kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat
21 tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompokknya.
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap kelompok masing- masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Hakikat
ketergantungan positif ini artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya,
dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompoknya.
Menurut Agus Suprijono 2011: 59 ada beberapa cara membangun saling ketergantungan positif yaitu :
1 Menumbuhkan perasaam peserta didik bahwa dirinya terintegrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika semua anggota kelompok
mencapai tujuan. Peserta didik harus bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan.
2 Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan penghargaan yang sama jika kelompok mereka berhasil mencapai tujuan.
3 Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dalam kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok. Artinya
mereka belum dapat menyelesaikan tugas sebelum mereka menyatukan perolehan tugas mereka menjadi satu.
4 Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang saling mendukung dan berhubungan, saling melengkapi dan saling terikat dengan
peserta didik lain dalam kelompok.
b. Tanggung Jawab Perseorangan Personal Responsibility
22
Tanggung jawab perseorangan atau tanggung jawab individual ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok.
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan
adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama
anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas bersama sama. Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena
keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota, maka setiap anggota kelompoknya harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan
tugasnya.
c. Interaksi Promotif Face To Face Promotive Interaction