Interaksi Promotif Face To Face Promotive Interaction Komunikasi Antar Anggota Interpersonal Skill Pemrosesan Kelompok

22 Tanggung jawab perseorangan atau tanggung jawab individual ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas bersama sama. Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota, maka setiap anggota kelompoknya harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.

c. Interaksi Promotif Face To Face Promotive Interaction

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan secara luas bagi setiap anggota kelompok untuk bertatap muka, saling memberikan informasi, dan saling membelajarkan. Interaksi tata muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setia anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing- masing anggota. Interaksi promotif sangat penting karena dapat menghasilkan saling ketergantunagn positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah : 1 Saling membantu secara efektif dan efisien. 2 Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan 23 3 Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien 4 Saling mengingatkan 5 Saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kmampuan terhadap masalah yang dihadapi. 6 Saling percaya 7 Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.

d. Komunikasi Antar Anggota Interpersonal Skill

Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Pembelajaran kooperatif melatih peserta didik untuk mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Untuk itu peserta didik perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi.

e. Pemrosesan Kelompok

Group Processing Pemrosesan mengandung arti menilai, melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi urutan atau tahapan kegiatan kelompok. Siapa di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberi kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Agus Suprijono 2011: 65 24 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase utama sebagai berikut. Tabel 1. Fase Pembelajaran Kooperatif Fase Prilaku Guru Fase 1 : Present goals and set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Fase 2 : Present information Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal Fase 3 : Organize students into learning teams Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien Fase 4 : Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya Fase 5 : Test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6 : Provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fase-fase dalam Cooperative Learning adalah: a peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan pembelajaran dan peserta didik dikondisikan untuk siap menerima pelajaran, b peserta didik diberi kesempatan untuk mendengarkan sedikit materi pembelajaran dan mempelajarinya sendiri, c peserta didik dengan bimbingan dari guru membentuk kelompok-kelompok kecil secara heterogen, d peserta didik mulai bekerja mengerjakan tugas dalam kelompok-kelompok kecil tersebut, e peserta didik diuji dalam penelitian ini dengan menerapkan 25 metode NHT, dan f peserta didik mendapatkan penghargaan atas kerja sama dalam kelompok tersebut.

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25