Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

51 Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian Anggoro, 2002: 4.3. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas X MIIA 2 yang diberi perlakuan denga proses pemelajaran mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, kelas kontrol yaitu kelas X MIIA 5 yang diberi perlakuan dengan proses pembelajaran mengunakan model pembelajaran ekspositori dan tanya jawab. 3. Teknik sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling. Cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang telah dikelompokkan terlebih dahulu Anggoro, 2002: 4.8. Peneliti tidak memilih individu-individu secara langsung, tetapi melalui kelompok yang sudah dipilih atau kelas yang sudah dipilih atas dasar rata-rata nilai ulangan harian materi struktur atom yang hamipr sama. Cluster sampling digunakan untuk penentuan kelas yang akan dijadiakn kelas kontrol dan eksperimen dilakukan dengan pengundian.

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen penelitian Penelitian menggunakan beberapa instrumen yang menunjang kegiatan pembelajaran dalam kelas dan mendukung penarikan kesimpulan. Instrument penlitian ini terdiri dari : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 52 Perencanaan mengajar atau yang lebih dikenal sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dibuat oleh guru sebelum mengajar. Pada umumnya guru membuat RPP untuk satu kali pertemuan, namun sesungguhnya RPP dapat dibuat untuk beberapa pertemuan sehingga guru tidak direpotkan lagi membuat RPP setiap kali mengajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan instrumen yang berisi tentang tujuan instruksional, bahan-bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode dan alat bantu pembelajaran, serta evaluasi Sudjana, 2010: 136-137. RPP ini terdiri dari 2 jenis RPP untuk kelas eksperimen yaitu dengan model pembelajaran tipe NHT dan RPP untuk kelas kontrol yaitu model ekspositori dan tanya jawab. RPP kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. b. Angket motivasi belajar kimia peserta didik Peneliti menggunakan angket yang telah dibuat oleh Maryance Vitrianingsih 2006 dan telah divalidasi secara empiris dan logis dengan jumlah butir pernyataan yang valid sebanyak 36 butir. Instrumen tersebut menggunakan model skala likert dengan lima alternatif jawaban, yaitu : sangat setuju SS, setuju S, ragu- ragu R, tidak setuju TS dan sangat tidak setujuSTS. Untuk bentuk pernyataan positif akan diberi skor masing-masing 5, 4, 3, 2, 1, untuk pernyataan negatif diberi skor masing-masing 1, 2, 3, 4, 53 5. Angket motivasi dalam penelitian ini dapat diliahat dalam Lampiran 5. Penyusunan angket motivasi belajar kimia didahului dengan pembuatan kisi-kisi angket yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Kimia No. Indikator No. Pernyataan Jumlah 1 Minat 1, 2, 3, 4, 24, 27, 30 7 2 Ketekunan dalam belajar 5, 6, 7, 8, 22, 31, 32 7 3 Patisipasi aktif dalam belajar 9, 10, 11, 12,13,21,26,33 8 4 Usaha untuk belajar 14,15,16,17,23,28,29 7 5 Besar perhatian dalam belajar 18,19,25,34,35 5 6 Penyelesaian tugas 20,36 2 36 c. Soal prestasi belajar kimia Instrumen ini berupa soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban. Soal prestasi belajar divalidasi secara logis dan empiris. Untuk validsi logis, penyusunan soal didahului dengan merumuskan tujuan yang akan divalidasi dan pembuatan kisi-kisi soal seperti pada Tabel 3. Penyusunan soal juga memperhatikan sebaran tingkat kognitifnya, penskoran soal objektif ini menggunakan penskoran dikotomi asli, yaitu skor satu 1 jika jawaban benar dan skor nol 0 jika jawaban salah. 54 Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Prestasi Belajar Kimia Indikator C1 C2 C3 C4C5 Dapat menjelaskan perkembangan sistem periodik 1, 3, 31, 35, 36, 37, 38, 39, 2, 32, 34 33 Dapat menentukan periode dan golongan suatu unsur 7, 8, 40, 51, 55, 56 4, 5, 6, 41, 42, 43, 44, 45, 50, 52, 58 46, 47, 48,49 Dapat menjelaskan jari-jari atom dan jari-jari ion suatu unsur 53 9, 10, 11. 27, 60 Dapat menjelaskan energi ionisasi suatu unsur 59 12,14, 23 13, 15, 29 Dapat menjelaskan afinitas elektron dalam suatu unsur 54 16, 17, 18 Dapat menjelaskan keelektronegatifan suatu unsur 19 20, 21, 22, 24, 30 Dapat menjelaskan titik leleh dan titik didih dalam suatu unsur 25, 26, 57 28 Jumlah 60 Ket. = butir soal valid dan reliabel 2. Analisis instrumen Salah satu instrumen dalam penelitian ini adalah soal prestasi belajar kimia. Instrumen soal prestasi belajar harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Menurut Nurkancana dan Sumartana 1983: 123- 127, suatu tes hasil belajar dapat dikatakan tes yang valid apabila tes tersebut benar-benar dapat mengukur hasil belajar. Jadi bukan sekedar 55 mengukur daya ingatan atau bahasanya saja. Validitas tes diperlukan untuk mengetahui kualitas tes dalam kaitannya mengukur hal yang seharusnya diukur Surapranata, 2006. Validitas instrumen secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal ada yang menyebut sebagai validitas logis yang berupa hasil penalaran atau rasional. Validitas logis terdiri dari validitas isi dan validitas konstruk. Sedangkan validitas eksternal ada yang menyebut sebagai validitas empiris. Validitas empiris atau validitas kriteria suatu tes atau instrumen ditentukan berdasarkan data hasil ukur instrumen yang bersangkutan, baik melalui uji coba maupun melalui tes atau pengukuran yang sesungguhnya. Validitas empiris diartikan sebagai validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun eksternal. Kriteria internal adalah tes itu sendiri yang menjadi kriteria sedangkan kriteria eksternal adalah hasil ukur tes lain di luar tes itu yang menjadi kriteria Sudaryono, 2012: 144. Validitas empiris yang didasarkan pada kriteria eksternal terdiri atas validitas kesejajaran concurent validity dan validitas prediksi predictive validity Widoyoko, 2009: 129. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukkan hasil-hasil relatif sama dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap suatu subjek yang sama Nurkancana Sumartana, 1983: 123- 127. Reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumrn tes 56 dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap. Pada penelitian ini, uji validitas dan reabilitas butir soal menggunakan software SPSS 13. a. Uji validitas butir soal objektif Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shaih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah Arikunto, 2006: 168. Soal tes prestasi belajar kimia peserta didik, sebelum dilakukan validasi empiris, sebelumnya divalidasi terlebih dahulu secara logis oleh ahli materi. Selanjutnya, uji validitas empiris manggunakan analisis korelasi produk momen. Validasi empiris dilakukan dengan menguji secara langsung soal tersebut pada kelas selain kelas yang digunakan dalam penelitian. Kelas yang digunakan untuk validasi adalah kelas XMIIA 3 dan XMIIA 8 SMA Negeri Yogyakarta dengan jumlah peserta didik sebanyak 64 peserta didik. Soal prestasi belajar kimia peserta didik berjumlah 60 soal sebelum divalidasi. Soal prestasi belajar kimia sebelum dan sesudah di validasi dapat dilihat secra lengkap pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Analisis soal prestasi belajar kimia peserta didik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13 dengan rumus produk momen. Dalam SPSS, untuk melihat validitas sebuah butir soal dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation Widoyoko, 2009: 169. Nilai ini 57 sebenarnya merupakan hasil korelasi antara tiap butir soal dengan totalnya yang dilakukan koreksi variansnya. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Oleh karena jumlah peserta didik yang digunakan sebagai objek dalam validasi empiris adalah 64 peserta didik, maka soal yang valid adalah soal yang memiliki rhitung lebih besar dari 0,224. Hasil validasi soal pretest prestasi belajar kimia peserta didik menunjukkan bahwa dari 60 soal pilihan ganda terdapat 27 soal yang valid. Hasil validasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12. b. Uji reliabilitas butir soal Selain uji validitas, soal prestasi belajar kimia juga diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap soal prestasi belajar kimia peserta didik. Reliabilitas instrumen dalam penelitian mempunyai makna yang penting karena menunjukan ketepatan dan kemampuan sutau penelitian. Reliabilitas mencerminkan ketepatan intrumen penelitian yang digunakan dalam mengkur dan menggali informasi yang diperlukan Anggoro, 2002 : 5.32. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap soal tes prestasi belajar kimia peserta didik. Menurut Widoyoko 2009: 170, reliabilitas butir soal dihitung dari butir soal yang sudah valid menggunakan persamaan Alpha Cronbach’s. Pada penelitian ini, uji Alpha Cronbach item terstandar menggunakan 58 program SPSS 13. Harga rtabel dengan taraf signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi untuk 64 responden adalah 0,224. Berdasarkan Lampiran 12, nilai Cronbach’s Alpha 0,887 lebih besar daripada rtabel 0,224, maka soal pretest prestasi belajar kimia peserta didik tersebut dikatakan reliabel. Nilai Cronbach’s Alpha 0,878 menunjukkan koefisien korelasi produk momen. Maka dapat disimpulkan bahwa soal pretest prestasi belajar kimia peserta didik memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Data uji validitas dan reliabilitas soal tes pretasi belajar kimia selengkapnya dapat dilihat ada Lampiran 12. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa cara- cara. Teknik pengumpiulan data dalam penelitian ini terdiri dari : a Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pengetahuan awal peserta didik. Dokumentasi Arikunto, 2006 :158 dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Data pengetahuan awal merupakan skor ulangan harian materi struktur atom yang diperoleh dari guru kimia kelas X. b Teknik observasi Teknik observasi digunakan untuk mencatat sikap dan perilaku peserta didik yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. c Teknik angket 59 Teknik angket digunakan untuk memperoleh data motivasi. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam artian laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2006 :151. Data motivasi diperoleh dengan cara memberikan angket pada saat awal pembelajaran dan akhir pembelajaran, angket motivasi ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. d Teknik tes ujian Teknik ujian digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar peserta didik. Test adalah setertetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok Arikunto, 2006 :150. Data prestasi belajar diperoleh dengan cara memberikan soal prestasi belajar kimia kepada peserta didik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Soal ini diberikan pdaa akhir pembelajaran sebagai evaluasi atau ualngan harian. Alur kerja dapat dilihat pada Gambar 2. 60 Diagram Alur Penelitian Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Populasi semua kelas X SMA N 2 Yogyakarta Memenuhi syarat penelitian skor ulangan harian kelas X materi struktur atom, diambil kelas yang memiliki skor rata-rata hampir sama. Diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan cluster sampling Kelas Eksperimen Kelas Kontrol  Diberi angket motivasi awal  Pembelajaran dengan NHT  Tes prestasi belajar  Diberi angket motivasi akhir  Diberi angket motivasi awal  Pembelajaran denganekspositori  Tes prestasi belajar  Diberi angket motivasi akhir Data motivasi belajar Data prestasi belajar Data prestasi belajar Data motivasi belajar Uji homogenitas Uji normalitas Uji t sama subjek dan Uji t beda subjek Uji normalitas Uji homognitas Uji anakova Uji normalitas dan homogenitas, data normal dan homogen jika p hitung 0,05 Uji anakova, Ha diterima jika p hitung 0,05 Uji t sama subjek, Ha diterima jika p hitung 0,05 Uji t beda subjek, Ha diterima jika p hitung 0,05 61

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25