66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada 3 yaitu : 1 data pengetahuan awal kimia, 2 data prestasi belajar kimia, dan 3 data
motivasi belajar kimia. Data pengetahuan awal diperoleh dari ulangan harian peserta didik pada materi struktur atom. Data prestasi belajar kimia
berupa skor hasil mengerjakan soal prestasi belajar kimia pada materi sistem periodik unsur yang diperoleh setelah peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan yang berbeda. Ringkasan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Data pengetahuan awal
dan prestasi belajar kimia kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 4. Data Pengetahuan Awal Keterangan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah peserta didik 32
32 Skor terendah
51,10 48,90
Skor tertinggi 93,30
93,30 Rerata
73,113 74,094
Tabel 5. Data Prestasi Belajar Kimia Keterangan
Kelas Eksperimen Kelas kontrol
Jumlah peserta didik 32
32 Skor terendah
51,90 51,90
Skor tertinggi 96,30
92,60 Rerata
79,650 72,713
67
Analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis kovarian anakova dengan uji persyaratan hipotesis. Uji
persyaratan ini adalah uji homogenitas. Berikut merupakan ringkasan hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk pengetahuan awal
dan prestasi belajar kimia dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sampel
Sumber P
α
Status Kelas ekperimen
Pengetahuan awal 0,469
0,05 Normal
Prestasi belajar kimia 0,076
0,05 Normal
Kelas kontrol Pengetahuan awal
0,945 0,05
Normal Prestasi belajar kimia
0,744 0,05
Normal
Setelah diuji normalitasnya, pengetahuan awal dan prestasi belajar kimia juga diuji homogenitasnya sebagai prasyarat uji anakova. Ringkasan
uji homogenitas untuk kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada Tabel 7. Uji normalitas dan homogenitas untuk pengetahuan awal dan prestasi
belajar kimia dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9. Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sumber
F P
Α
Status Pengetahuan awal
0,085 0,771
0,05 Homogen
Prestasi belajar kimia
0,700 0,406
0,05 Homogen
Data motivasi belajar kimia didapat menggunakan angket motivasi belajar kimia. Data motivasi belajar kimia diambil sabanyak dua kali yaitu
pada awal atau sebelum perlakuan dan pada akhir atau sesudah perlakuan pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan eksperimen. Data motivasi awal
dan motivasi akhir belajar kimia dapat dilihat pada Lampiran 2. Ringkasn
68
skor motivasi awal dan akhir belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 8. Ringkasan Skor Motivasi Awal dan Akhir Belajar Kimia Peserta Didik
No. Keterangan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Sebelum
Sesudah Sebelum
Sesudah 1
Jumlah peserta didik 32
32 32
32 2
Rerata skor 113,438
133,656 116,188
117,594 3
Selisih rerata 20,219
1,409
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut data skor motivasi diuji homogenitas dan normalitasnya. Uji homogenitas dan normalitas dapat
dilihat selengkapnya pada Lampiran 10 dan Lampiran 11. Berikut merupakan ringkasan hasil uji normalitas dan homogenitas kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 9
.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Sampel Sumber
P
α
Status Kelas ekperimrn
Motivasi awal 0,581
0,05 Normal
Motivasi Akhir 0,904
0,05 Normal
Kelas kontrol Motivasi awal
0,787 0,05
Normal Motivasi Akhir
0,877 0,05
Normal Tabel 10. Ringkasan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol Sumber
F P
α Status
Pengetahuan awal 0,000
0,991 0,05
Homogen Prestasi belajar kimia
0,001 0,997
0,05 Homogen
Data pengetahuan awal dan prestasi belajar kimia kemudian diuji anakova. Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh harga Fhitung
sebesar 1,863 p= 0,041 karena p hitung 0,041 0,05 maka Ho ditolak.
69
Secara statistik hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads Together NHT dengan peserta didik kimia yang menggunakan model ekspositori dan tanya jawab, dengan
rerata skor kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Uji anakova selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15, ringkasan uji
anakova dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 11. Ringkasan Uji Anakoca 1-Jalur
Sumber Db
F P
Antar A 28
1,863 0,041
Dalam 35
- -
Data motivasi belajar kimia dianalisis menggunakan uji t sama subjek dan uji t beda subjek. Ringkasan uji t sama subjek dan uji t beda
subjek dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Ringkasan uji t sama subjek dan uji t beda subjek
Sumber Rerata
t P
Eksperimen Awal : 113,438
-4,673 0,00
Akhir : 133,656 Kontrol
Awal : 116,188 -0,316
0,753 Akhir : 117,594
Eksperimen- Kontrol
Gain Eksperimen : 20,219
4,013 0,00
Gain Kontrol : 1,406
Berdasarkan analisis data menggunakan komputer dengan uji t sama subjek pada kelas eksperimen diperoleh nilai t sebesar 4,637 pada p
= 0,000 sedangkan pembacaan tabel t sebesar 1,671. Hal ini berarti p
70
hitung 0,00 0,05 berdasarkan hasil analisis t sama subjek dapat disimpulkan bahwa ho ditolak dengan kata lain ada perpedaan yang
signifikan motivasi belajar kimia peserta didik kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode NHT.
Berdasarkan analisis data menggunakan komputer dengan uji t sama subjek pada kelas kontrol diperoleh nilai t sebesar 0,316 pada p =
0,753 sedangkan pembacaan tabel t sebesar 1,671. Hal ini berarti p hitung0, 753 0,05 berdasarkan hasil analisis t sama subjek dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dengan kata lain tidak ada perpedaan yang signifikan motivasi belajar kimia peserta didik kelas kontrol sebelum
dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan model ekspositori dan tanya jawab. Uji t sama subjek yang selegkapnya dapat dilihat pada Lampiran
14. Uji t beda subjek digunakan untuk mengetahui peningkatan
motivasi belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t beda subjek menunjukan nilai t sebesar 4,013 pada p = 0,000
sedangkan pembacaan tabel t sebesar 1,671. Hal ini berarti p hitung0,00 0,05 berdasarkan hasil analisis uji t beda subjek dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik kelas eksperimen dan pada kelas
kontrol. Artrinya ada perbedaan motvasi peserta didik yang signifikan pada kelas yang mengikuti kelas dengan metode pembelajaran NHT
dengan peserta didik yang mengikuti kelas degan metodeekspositori dan
71
tanya jawab. Uji t beda subjek yang selegkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar kimia adalah soal prestasi belajar kimia pada materi sistem periodik unsur.
Soal divalidasi pada kelas X MIIA 3 dengan jumlah soal 60 butir. Kisi kisi soal materi sistem periodik unsur sebelum divalidasi dapat diliat pada
Tabel 3. Data uji validitas dan realiabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Soal tes prestasi belajar kimia divalidasi pada 2 kelas X atau
sebanyak 64 peserta didik kelas X. Sehingga menghasilkan 27 soal yang valid. Kisi-kisi soal tes pretasi belajar kimia setelah divalidasi dapat dilihat
pada Tabel 13.
72
Tabel 13.Kisi-kisi soal tes pretasi belajar kimia setelah divalidasi Kompetensi yang
diuji Indikator
C1 C2
C3 C4
Jumlah soal
3.4 Menganalisis hubungan
konfigurasi elektron dan
diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel
periodik dan sifat- sifat periodik
unsur. 4.4 Menyajikan
hasil analisis hubungan
konfigurasi elektron dan
diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik dan
sifat-sifat periodik unsur.
Dapat menjelaskan
perkembangan sistem periodik
1, 31, 37,
38, 39 2, 32
7 Dapat
menentukan periode dan
golongan suatu unsur
51 4, 5,
41, 45, 50
6
Dapat menjelaskan
jari-jari atom dan jari-
jari ion suatu unsur
53 10,
11, 27, 60
5
Dapat menjelaskan
energi ionisasi suatu
unsur
59 14
15 3
Dapat menjelaskan
afinitas elektron dalam
suatu unsur
54 16
2
Dapat menjelaskan
keelektronegati fan suatu unsur
20, 22, 30
3 Dapat
menjelaskan titik leleh
dan titik didih dalam suatu
unsur
25 28
2
Jumlah 27
73
B. Pembahasan