1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan pasar modal semakin meningkat pesat, tentunya menjadikan bisnis investasi akan semakin kompleks dengan persaingan
antar perusahaan yang sangat ketat, terutama dalam penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap pembuatan keputusan Prastyo, 2016.
Setiap perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan telah melalui proses audit oleh akuntan publik secara tepat waktu Andini, 2016.
Syarat utama untuk meningkatkan harga saham perusahaan
go public
adalah dengan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu mengandung arti bahwa laporan
keuangan tersebut mengandung berita baik sehingga para investor tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga harga saham menjadi
naik. Laporan keuangan
merupakan wahana bagi
perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi
mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut Calen, 2012.
Jadi, laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu karena untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan menghindari
tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Ketepatan waktu adalah batasan penting pada penyampaian laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan tidak
hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi harus lebih bersifat baru, dan tidak hanya
berhubungan dengan periode yang lalu. Ketepatan waktu ini hanya mengandung arti bahwa informasi yang digunakan oleh investor dan kreditor harus bisa tepat
saat pembuatan prediksi dan keputusan Hendriksen, 1982. Dyer dan McHugh 1975 menyatakan bahwa ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
merupakan salah satu elemen pokok yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi nilai informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan menjadi dasar pengambilan keputusan dan kebijakan bagi para pemilik, calon investor, dan pengguna lainnya. Badan Pengawas Pasar
Modal Bapepam mewajibkan laporan keuangan harus diaudit karena laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik saham
dan juga bagi pengambil keputusan. Ketepatan waktu
timelines
dan jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal penyampaian laporan keuangan merupakan salah satu
faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan Saleh, 2004. Menurut Hanafi dan Halim 2007 profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, baik dalam hubungan dengan penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Perusahaan dengan kondisi keuangan
yang baik
good news
biasanya akan segera menerbitkan laporan keuangan untuk menarik perhatian investor, kreditor, pelanggan, dan pengguna lain. Khususnya
buat investor, hal ini dilakukan karena kebanyakan investor lebih menyukai perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi, dengan harapan perusahaan
tersebut mampu memberikan pengembalian investasi yang tinggi pula. Menurut William, et al 2008 menyatakan bahwa likuiditas juga
merupakan perhatian utama para investor dan kreditur selain profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung
memiliki kondisi keuangan yang baik karena dapat segera mencairkan
assets
harta yang tersedia untuk melunasi hutang kewajiban ketika jatuh tempo. Hilmi dan Ali 2008 menyatakan bahwa rasio
leverage
mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang.
Leverage
keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan aset dan sumber dana
source of find
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.
Opini audit merupakan bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit. Auditor menyatakan pendapat berpijak pada
audit yang dilaksanakan pada perusahaan berdasarkan standar audit dan atas temuan-temuannya pada perusahaan.
Reputasi auditor sering digunakan sebagai gambaran dari kualitas audit, reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan pemakai jasa auditor. Auditor skala
besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi risiko proses pengadilan. Hal ini berarti
bahwa auditor skala besar memiliki insentif lebih untuk mendeteksi dan melaporkan masalah yang terdapat pada perusahaan yang diauditnya.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, yaitu:
total assets
,
log size
, nilai pasar saham dan lain-lain Suwito dan Herawaty, 2005. Ukuran perusahaan dalam
penelitian ini diukur dari
total assets
yang dimiliki perusahaan.
Total assets
dipilih sebagai proksi dari variabel ukuran perusahaan ini dikarenakan
total assets
lebih stabil dan representatif dalam menunjukkan ukuran perusahan dibanding kapitalisasi pasar dan penjualan yang sangat dipengaruhi oleh
demand and supply
Sudarmadji dan Sularto, 2007. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan populasi pada perusahaan
manufaktur sektor
consumer goods industry. Consumer goods industry
merupakan salah satu sektor dari perusahaan manufaktur yang mempunyai peran aktif di pasar modal Indonesia.
Consumer goods industry
di Indonesia terdiri dari lima sub sektor yaitu
food and
beverages, tobacco
manufactures, pharmaceuticals, cosmetic and household, housware
.
Consumer goods industry
erat kaitannya dengan kebutuhan pokok manusia karena produknya dapat dinikmati langsung oleh konsumen tanpa harus jatuh ke tangan produsen terlebih
dahulu. Secara tidak langsung,
sector consumer goods industry
dapat mempresentasikan seberapa besar tingkat konsumtif masyarakat. Kebutuhan
masyarakat akan barang konsumsi semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Untuk memenuhi permintaan masyarakat, maka perusahaan-perusahaan yang
bergerak pada
sector consumer goods industry
harus meningkatkan kinerjanya dan berusaha maksimal dalam menghasilkan produk-produk yang diinginkan
masyarakat.
Consumer goods industry
memiliki prospek yang cukup baik dan
memiliki peluang yang terus berkembang dan memiliki tingkat persaingan yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima agar unggul
dalam persaingan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih judul penelitian “Hubungan
Profitabilitas, Likuiditas,
Leverage
, Opini Audit, Kualitas Auditor, dan Ukuran Perusahaa
n dengan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan” Studi Empiris pada Perusahaan
Consumer Goods Industry
Yang Terdaftar di BEI periode 2013-2015.
B. Rumusan Masalah