BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Pembuatan mi instan dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka dengan
perbandingan 70:30 memberikan hasil yang terbaik berdasarkan jumlah tepung tapioka paling banyak yang ditambahkan dalam mi instan.
2. Berdasarkan karakterisasi mi instan diperoleh hasil uji kadar keutuhan sebesar 91,1876 dan kadar daya serap air sebesar 83,9742. Kandungan nutrisi mi
instan untuk kadar air 11,9, kadar abu 0,496, kadar serat 0,74, kadar protein 10,15, kadar lemak 1,01 dan kadar karbohidrat 76,444 yang memenuhi
syarat SNI.
5.2. Saran
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengujian terhadap cemaran mikroba, kadar kolesterol serta jumlah kalori pada mi instan sehingga akan layak
konsumsi di pasaran.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alwin, A. 2008. Tepung terigu: Stok aman, harga melambung. www.sriboga- flourmill.com. diunduh 09 april 2013.
Anonim. 2009. Pasar terigu atas dasar produk akhir. www.aptindo.or.id diunduh 12 April 2013.
Antarlina, S.S. 1994. Peningkatan kandungan protein tepung ubijalar serta penga- ruhnya terhadap kue yang dihasilkan Dalam: Risalah Seminar Penerapan Teknologi
Produksi dan Pascapanen Ubijalar Mendukung Agroindustri. Edisi khusus Balitan Malang no.3.
AOAC. 1996. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytcal Chemist. Association of Official Analytical Chemist,Washington DC.
Astawan, M. 2008. Membuat Mi dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta. Budijono, A. L., Yuniarti, Suhardi, Suharjo dan W. Istuty. 2008. Kajian
pengembangan agroindustri aneka tepung di pede-saan. www. relawandesa. files. word-press.com. diunduh april 2013.
Dahlan, M., M. Hamdani, S. Singgih dan Subandi. 2003a. Penampilan galur gan-dum Hahn2 Weaver dan DWR 162. Makalah disajikan pada Pertemuan Gandum tahun
2003 – 2004, tanggal 27 – 29 Mei 2003. Surabaya. 12 p.
Dahlan, M., Rudijanto, J. Mardianto dan M. Jusuf. 2003b. Usulan pelepasan varie-tas gandum: Hahn2 Weaver dan DWR 162. Balitsereal. Puslitbangtan. 21 p.
Hamdani, M., Sriwidodo, Ismail dan M. Dahlan. 2002. Evaluasi galur terigu introduksi dari CIMMYT. Dalam Prosiding Kon-gres IV dan Simposium Nasional
Per-himpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia. Univ. Gadjah Mada. Yogyakarta.
Harper, H. A., Rodwell, V. W., dan Mayess, P. A. 1979. Biokimia. Penerjemah Muliawan, M. Lange Medical Publication. Los Altos, California.
Universitas Sumatera Utara
Judoadmijojo, M. 1985. Pengolahan dan Pengawetan Pangan, Pendidikan dan Latihan Tenaga Penyuluh Lapangan Spesialis Industri Kecil Pengolahan Pangan. IPB-Press,
Bogor.
Mestres, C., P. Colonna and A. Buleon. 1988. Characteristics of starch network with- in rice flour noodles and mungbean starch vermicelli. J. Food Science 53: 1809 –
1812. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678957967BAB20II.20TINJA
UAN20PUSTAKA.pdf?sequence=3 diunduh tanggal 15 april 2013
Kent, W. L 1983. Technology of Cereals. Pergamon-Press, New York. Sediaoetama, A. D. 1989. Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat.
Subagjo, A. 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Graha Ilmu, Yogyakarta Sudarmadji, S. 1992. Analisa Bahan Makanan dan pertanian. Jakarta : Erlangga.
Winarno. F. G. 1980. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia. Winarno, F. G. 1992. Pengantar teknologi Pangan. Jakarta : PT. Gramedia.
www.aptindo.or.id diunduh tanggal 09 april 2013 www.iptek.net.id diunduh tanggal 09 april 2013
www.republika.co.id diunduh tanggal 09 april 2013
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.
1.1. Hasil analisa kadar air Mi Instan dari Campuran Tepung Terigu dan Tepung Tapioka.