Tepung Campuran Mi Instan

Tabel 2.2. Kandungan Nutrisi Pada Tepung Tapioka Komposisi Jumlah Kalori 363 Karbohidrat 88,2 Kadar air 9 Lemak 0,5 Protein 1,1 Ca mg100 gr 84 P mg100 gr 125 Soemarno,2007

2.3. Tepung Campuran

Berbagai upaya telah dilakukan oleh negara-negara berkembang untuk mengangkat penggunaan tepung campuran, di mana penggunaan tepung terigu digantikan oleh tepung-tepungan lokal dalam pembuatan produk-produk mi dan rerotian sehingga mengurangi biaya yang berkaitan dengan impor gandum Olaoye et al, 2006. Menurut Dendy et al 2001, definisi tepung campuran terbagi menjadi dua. Pertama, tepung campuran merupakan campuran dari terigu dan tepung lain untuk pembuatan produk-produk mi dan rerotian, yang memerlukan pengembangan ataupun tidak, dan produk-produk pasta; kedua, tepung campuran secara keseluruhan adalah campuran tepung non terigu sebagai pengganti satu jenis tepung untuk tujuan tertentu, baik tradisional maupun modern. Penggunaan tepung campuran memiliki dua fungsi, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan gandum atau Universitas Sumatera Utara bahan pangan pokok lain dan untuk mengubah karakteristik gizi produk, misalnya dengan memperkaya kandungan protein, vitamin, atau mineral Dendy et al, 2001.

2.4. Mi Instan

Dipasaran dikenal beberapa jenis mi, seperti mi segarmentah, mi basah, mi kering, dan mi instan yang pada prinsipnya dibuat dengan cara yang sama. Dalam Standar Nasional Indonesia SNI nomor 3551-1994, mi instan didefenisikan sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mi dan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih paling lama 4 menit. Mi instan dikenal dengan ramen Astawan, 2008. Bahan baku utama dalam pembuatan mi instan adalah tepung terigu, tepung tapioka, dan air. Tepung terigu berasal dari gandum, dimana pada umumnya gandum diklasifikasikan berdasarkan atas kekerasan dari gandum dan protein yang dikandungnya serta warna butir gandum itu sendiri. Pada perusahaan makanan, tepung terigu yang digunakan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI yaitu tepung terigu jenis hard flour jenis kuat dimana tepung terigu jenis ini memiliki kandungan gluten yang tinggi sehingga bisa menghasilkan adonan yang elastis dan tidak mudah putus. Jumlah kadar gluten sesuai dengan standar adalah minimal 9 dan maksimal 14 Kent, 1983. Mi instan telah dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti nasi, oleh sebagian masyarakat dan merupakan jenis pangan yang sangat luas penyebarannya. Tetapi pada dasarnya mi instan tidak bisa dijadikan makanan pokok, karena kandungan gizinya tidak mencukupi angka kecukupan gizi Haryadi, 1992. Mi instan banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya relatif murah, nilai kalori cukup Universitas Sumatera Utara tinggi, dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya tahan yang cukup tinggi Harper dkk, 1979. Nilai gizi mi pada umumnya dapat dianggap cukup baik karena selain karbohidrat terdapat sedikit protein yang disebut glutein. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mi adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin prolamin dalam gandum dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mi harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mi menjadi elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Mutu atau resep yang digunakan oleh pabrik sangat banyak sehingga nilai gizinya pun sangat bervariasi Judoadmijojo, 1985. Semua produk pangan yang dihasilkan harus memenuhi standar yang telah dibuat. Setiap produk pangan memilki Standar Nasional Indonesia supaya bahan pangan yang dikonsumsi memiliki mutu yang tetap. Kandungan gizi mi secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Kandungan mi instan secara umum Kandungan gizi Komposisi per 100 g Rata per porsi Protein g 10 7 Lemak g 5 3,5 Kolestrol mg max 3 max 2,1 Karbohidrat g 69 48 Kadar air g max 11 max 8 Energi Kkal 362 254 Mineral g 6 4,2 Winarno a ,2002 Universitas Sumatera Utara Syarat mutu mi instan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Syarat mutu mi instan No Kriteriauji Satuan Persyaratan 1 Keadaan Tekstur - Normaldapat diterima Aroma - Normaldapat diterima Rasa - Normaldapat diterima Warna - Normaldapat diterima 2 Benda asing - Tidak boleh ada 3 Keutuhan bb Min. 90 4 Kadar air Proses penggorengan bb Maks. 10,0 Proses pengeringan bb Maks. 14,5 5 Kadar protein Mi dari terigu bb Min. 8,0 Mi dari bukan terigu bb Min. 4,0 6 Bilangan asam mg KOHgram minyak Maks. 2 7 Cemaran logam Timbal Pb mgkg Maks 2,0 Raksa Hg mgkg Maks 0,05 8 Arsen As mgkg Maks. 0,5 9 Cemaran mikroba Angka lempeng total Kolonig Maks 1,0 x 10 6 Universitas Sumatera Utara E. coli APMg 3 Salmonela - Negatif per 25 g Kapang Kolonig Maks. 1,0 x 10 3 SNI 01-3551-2000

2.5. Kadar Nutrisi