Implikasi PEMETAAN PENGGUNAAN METODE MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA/SMK MITRA UNY.

103 guru. Penelitian ini hanya bersumber dari dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang faktanya memiliki perbedaan ketika diimplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya RPP berfungsi sebagai pedoman dan acuan guru saat kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, RPP tersebut belum sepenuhnya menggambarkan kegiatan pembelajaran yang sebenarnya. 2. Kegiatan pengambilan data hanya didasarkan pada kesiapan pihak sekolah. Peneliti tidak menentukan jenis materi, kelas maupun semester yang harus diserahkan pihak sekolah. Hal ini mengakibatkan ada beberapa data yang tidak mewakili populasi sehingga hasil penetian tersebut hanya berlaku pada kelompok sampel.

D. Saran

1. Bagi peneliti metode mengajar lainnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi sehingga penelitian selanjutnya akan memunculkan penelitian baru yang inovatif, komprehensif, dan lebih kreatif. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi dan sumber referensi saat mendesain RPP sehingga metode yang digunakan dapat diterapkan secara efektif, efisien, kreatif dan fleksibel ketika diimplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Guru sebaiknya memilih metode yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 3. Bagi lembaga, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Peneliti berharap penelitian 104 berikutnya yang sejenis dapat menghasilkan penelitian yang lebih menggambarkan keadaan sebenarnya. Kemudian dari hasil penelitian diadakan evaluasi dan pelatihan bersama guru. 4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dan sumber informasi sehingga dapat memberikan gambaran mengenai pemetaan penggunaan metode mengajar di sekolah. 105 DAFTAR PUSTAKA Arma Abdoellah. 1996. Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dinas Pendidikan Kabupaten Labuanbatu. 2015. Salinan Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Diakses pada tanggal 27 November 2015 dari http:disdik.labuhanbatukab.go.idimagespermendikbud_tahun2014_nomor 103_lampiran.pdf . Dwi Siswoyo. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Eddy Purnomo Dapan. 2011. Dasar-Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia. J. S. Husdarta. 2010. Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: Alfabeta. Kemendikbud. 2014. Lampiran Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang KTSP. Diakses pada tanggal 27 November 2015 dari http:sdm.data.kemdikbud.go.idSNPdokumenKurLampiran20Permen 20Nomor206120th20201420ttg20KTSP.pdf . Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Di akses pada tanggal 27 November 2015 dari http:sdm.data.kemdikbud.go.idSNPdokumenPermendiknas20No204 120Tahun202007.pdf . Muska Mosston and Sara Ashworth. 2008. Teaching Physical Education. Columbus: Merril Publising Company. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliany Syaodih. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama. S Nasution. 2012. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Soni Nopembri dan Nur Rohmah Muktiani. 2009. Perbandingan Penerapan Gaya Mengajar Mosston dan Model Pembelajaran Metzler dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Olahraga, FIK UNY. Sri Rahayu. 2015. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses pada tanggal 29 November 2015 dari http:www.komnasham.go.idinstrumen-ham-nasionaluu-no-20-tahun- 2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional.