88
3. Penggunaan Kurikulum Di Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan peta penggunaan kurikulum yaitu sebanyak 50 sekolah menggunakan Kurikulum 2006 dan 50 lainnya
menggunakan kurikulum 2013. Kedua kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang berlaku saat ini. Sekolah diberikan kebebasan untuk
menerapkan kurikulum yang sedang berlaku. Berdasarkan kajian terhadap 22 sekolah mitra UNY, peneliti menemukan sekolah di Kota
Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 sebanyak 6 sekolah dan 4 sekolah menggunakan Kurikulum 2013. Peneliti menemukan 4 sekolah
menggunakan Kurikulum 2006 dan 3 sekolah menggunakan Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman. Peneliti menemukan 2 sekolah menggunakan
kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul. Peneliti menemukan sekolah di Kabupaten Kulon Progo yang menggunakan kurikulum 2006 yaitu 1
sekolah dan 2 sekolah menggunakan Kurikulum 2013. Perbedaan penggunaan kurikulum terjadi karena kebijakan
pemerintah. Setiap sekolah berwenang untuk memilih kurikulum yang akan diterapkan. Kurikulum yang dipilih oleh pihak sekolah digunakan
sebagai acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan. Apabila dikaitkan dengan hasil penelitian dan kajian teori, peneliti sudah
menganalisis bahwa terdapat kesamaan pada kerangka dasar dan struktur kurikulum di SMA maupun SMK. Salah satu perbedaan yang menonjol
antara kurikulum SMA dan kurikulum SMK yaitu pada mata pelajaran kelompok C. Mata pelajaran kelompok C di SMA merupakan mata
89
pelajaran peminatan sedangkan mata pelajaran kelompok C di SMK merupakan mata pelajaran kejuruan.
4. Rekapitulasi Sebaran RPP berdasarkan Materi Pembelajaran
Ada beberapa materi pembelajaran yang termuat dalam kurikulum yaitu 9 ruang lingkup materi pembelajaran. Peneliti menemukan data
sebanyak 81,81 berupa materi permainan bola besar, sebanyak 4,55 berupa materi atletik, 4,55 berupa materi aktivitas pengembangan,
4,55 berupa materi uji dirisenam, dan 4,55 berupa materi pendidikan kesehatan. Materi permainan bola besar merupakan materi yang
mendominasi data penelitian. Masing-masing dari materi atletik, aktivitas pengembangan, uji dirisenam, dan pendidikan kesehatan hanya 1
dokumen yang didapatkan. Peneliti tidak mendapatkan data mengenai materi permainan bola kecil, olahraga beladiri, aktivitas ritmik dan,
aktivitas akuatik. Hal ini terjadi karena peneliti tidak menentukan materi apa saja yang harus diberikan oleh sekolah sebagai data penelitian.
Dengan kata lain, data yang diminta oleh peneliti hanya didasarkan pada kesiapan pihak sekolah.
5. Kecenderungan Penggunaan Metode Mengajar
Pemetaan metode mengajar dilakukan dengan mengkategorikan metode ke dalam 19 metode. Peneliti menemukan sebanyak 20,74 guru
menggunakan metode demonstrasi. Jadi, guru cenderung menggunakan metode demonstrasi saat menyusun RPP. Metode bagian dan keseluruhan
serta metode resiprokal juga merupakan metode yang dominan dipilih