Konsumsi Bahan Bakar Pembahasan

commit to user 74 Pengujian dilakukan di Bengkel Nasmoco Solo Baru, dengan hasil sebagai berikut : - Oli : - - CO : 0,50 Volume - CO 2 : 13,9 Volume - HC : 369 ppm Volume - O 2 : 1,18 Volume - Lambda : 1,027

4.10 Pembahasan

Dari data yang diperoleh dari pengujian awal dan pengujian akhir dapat dilakukan analisa perbedaan engine sebelum dimodifikasi dengan engine setelah dimodifikasi. Analisa pembahasan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu mengenai perbandingan konsumsi bahan bakar dan perbandingan emisi gas buang.

4.10.1 Konsumsi Bahan Bakar

Perbandingan konsumsi bahan bakar dapat dilihat dari Tabel 4.4 di bawah mengenai konsumsi bahan bakar ketika mesin 5K menggunakan sistem konvensional dan setelah menggunakan sistem injeksi bahan bakar elektronik. Tabel 4.4 Perbandingan konsumsi bahan bakar kedua sistem Putaran mesin rpm Konsumsi bensin sistem konvensional mls Konsumsi bensin sistem injeksi mls 900 0,2678 0,2985 1400 0,4149 0,4329 1900 0,5659 0,5899 2400 0,7435 0,7462 2900 0,9216 0,9049 3400 1,0989 1,0582 Dari tabel diatas terlihat tidak terdapat perbedaan konsumsi bahan bakar yang signifikan dari beberapa variasi putaran mesin antara 900 – 3400 rpm sehingga untuk lebih jelasnya dapat dilihat dengan menggunakan grafik perbandingan konsumsi bahan bakar sebelum dan setelah modifikasi. commit to user 75 Gambar 4.53 Grafik perbandingan konsumsi bahan bakar Pada gambar di atas, grafik warna coklat menunjukkan konsumsi bensin sebelum mesin dimodifikasi, sedangkan grafik warna biru menunjukkan konsumsi bensin setelah mesin dimodifikasi. Pada putaran 900 - 1900 rpm konsumsi bahan bakar mesin dengan sistem injeksi setelah modifikasi sedikit lebih tinggi dari pada mesin dengan sistem konvensional sebelum modifikasi, hal ini dikarenakan sistem injeksi elektronik yang digunakan adalah sistem injeksi mesin 7K yang dirancang untuk mesin berkapasitas 1800 cc sehingga jumlah bahan bakar yang disuplai lebih banyak. Namun pada putaran 2400 rpm konsumsi bahan bakar sistem injeksi dengan sistem konvensional hampir sama, hal tersebut dikarenakan sistem kontrol elektronik selalu melakukan pengoreksian terhadap kondisi mesin. Sedangkan pada putaran tertinggi yang diukur yaitu pada 3400 rpm konsumsi bahan bakar mesin injeksi lebih sedikit dari pada mesin konvensional karena pada putaran tinggi, meski sistem konvensional didesain untuk mesin yang lebih kecil 1500 cc namun perbandingan bahan bakar dan udara tidak sebaik pada saat putaran idle, sehingga pada putaran ini terlihat jelas karakteristik mesin konvensional yang kurang baik dalam pengaturan perbandingan bahan bakar dan udara pada putaran tinggi. Sedangkan pada sistem injeksi perbandingan bahan bakar dan udara dapat ditakar dengan tepat pada setiap putaran oleh ECU berdasarkan kondisi mesin. commit to user 76

4.10.2 Emisi Gas Buang