commit to user 14
2. Sistem L-EFI Airflow Control Type
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir ke dalam intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah
udara dengan sangat akurat. Sistem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan dengan sistem D-EFI.
2.2.1 Sistem Induksi Udara Air Induction System
Sistem induksi udara air induction system menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, throttle
body, air valve, intake chamber dan intake manifold. 1.
Saringan Udara Air Cleaner Saringan udara adalah komponen yang berfungsi menyaring udara bebas
dari luar yang akan masuk ke ruang pembakaran agar selalu dalam keadaan bersih. Fungsi ini sangat berperan penting terhadap umur dan keawetan dari
mesin. Udara yang masuk ke dalam silinder masih banyak mengandung debu yang akan terhisap dan menempel pada dinding silinder dan akan
mengotori minyak pelumas, yang pada akhirnya dapat merusak mesin. Selain berfungsi sebagai penyaring, saringan udara ini juga berfungsi
menghilangkan suara desis udara yang masuk dengan cara mengurangi kecepatan masuknya udara. Ada dua jenis saringan udara yang beredar, yaitu
elemen kertas dan jenis saringan minyak.
Gambar 2.14 Tipe Filter Udara Untuk menghubungkan air filter dengan throttle body diperlukan air
conector. Air conector biasanya terbuat dari karet yang fleksibel dengan tujuan untuk meredam getaran mesin, karena sebagian besar air filter dipasang pada
body kendaraan. Pada sistem L-EFI terdapat air flow meter pada air conector
commit to user 15
ini. Pada air conector juga terpasang sensor suhu udara Intake Air Temperature Sensore yang akan mendeteksi suhu udara yang terhisap.
2. Throttle Body
Throttle body terdiri dari throttle valve yang mengontrol volume udara masuk selama mesin bekerja normal, saluran bypass yang melewati udara saat
idling, dan throttle position sensor yang mendeteksi sudut pembukaan throttle. Pada saat putaran lambat, katup throttle ditutup dan udara mengalir
melalui bypass ke ruang udara masuk. Menyetel sekrup putaran lambat searah jarum jam akan mempengaruhi aliran udara pada bypass dan rpm akan turun,
sebaliknya apabila disetel berlawanan dengan arah jarum jam akan menambah jumlah aliran udara yang melalui bypass, sehingga rpm naik.
Gambar 2.15 Saluran Bypass Apabila bypass sirkuit tersumbat oleh kotoran dan sebagainya, maka
jumlah udara yang masuk akan berkurang, akibatnya rpm selalu di bawah putaran lambat idle dan putaran lambat kasar.
Gambar 2.16 Throttle Body Pada throtlle body terdapat dua komponen yaitu throtlle valve dan
throtlle position sensor TPS. Throtlle valve digerakan langsung oleh
commit to user 16
acceleration pedal gas yang berfungsi sebagai pengatur pemasukan udara. Sedangka throtlle position sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan
throtlle valve. Komponen ini dilengkapi dengan tahanan geser yang selanjutnya akan dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi perbandingan udara dan
bensin .
3. Air Intake Chamber dan Intake Manifold
Air Intake Chamber AIC berfungsi sebagai ruang penampung udara sebelum dialirkan ke masing-masing intake manifold. Pada sistem D-EFI
terdapat dudukan pressure sensor pada AIC untuk mendeteksi tekanan udara di dalam AIC.
Gambar 2.17 Air Intake Chamber Setelah dari air intake chamber udara masuk ke dalam intake manifold
sesuai dengan silinder yang sedang mengalami langkah hisap. Penginjeksian bahan bakar bensin terjadi pada intake manifold oleh injektor yang terpasang
pada intake manifold.
Gambar 2.18 Intake Manifold
commit to user 17
2.2.2 Silinder