Emisi Gas Buang Pembahasan

commit to user 76

4.10.2 Emisi Gas Buang

Emisi gas buang adalah perbandingan kedua yang dapat dibahas berdasarkan data hasil pengujian awal dan akhir. Dengan membandingkan emisi gas buang dari sistem konvensional dengan sistem injeksi, maka akan dapat diketahui keuntungan maupun kerugian dari sistem konvensional dan sistem injeksi dilihat dari emisi gas buang yang dihasilkan. Dari pengukuran kandungan emisi gas buang mesin sistem konvensional dengan sistem injeksi dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah. Tabel 4.5 Perbandingan emisi gas buang pada kedua sistem Kandungan Engine 5K Engine Modifikasi 7K Oli - - CO 4,75 Volume 0,50 Volume CO 2 11,1 Volume 13,9 Volume HC 896 ppm Volume 369 ppm Volume O 2 1,27 Volume 1,18 Volume Lamda 0,888 1,027 Karbon monoksida CO merupakan partikel terpenting yang harus diperhatikan pada gas buang kendaraan bermotor. Terlihat perbedaan antara mesin ketika menggunakan sistem konvensional dengan mesin ketika menggunakan sistem injeksi elektronik. Kandungan CO turun menjadi 0,50 dari sebelumnya yang menunjuk pada angka 4,75 dari volume total gas buang. Hal ini tentu sesuai dengan teori bahwa sistem injeksi mampu membakar bahan bakar dengan lebih sempurna dibanding dengan sistem konvensional. Pembakaran sempurna akan menghasilkan gas CO dengan prosentase yang lebih kecil. Selain kadar CO kadar HC yang merupakan zat berbahaya juga mengalami penurunan. Pada mesin dengan sistem konvensional terdapat gas HC sebesar 896 ppm dan ketika telah menggunakan sistem injeksi elektronik HC turun menjadi 369 ppm. Keberadaan karbondioksida CO 2 berkebalikan dengan karbon monoksida CO. Pembakaran yang sempurna menghasilkan hanya CO 2 dan H 2 O uap air tanpa gas CO. Semakin menurunnya kandungan CO maka kandungan CO 2 akan semakin meningkat. Pada Tabel 4.5 terlihat prosentase CO 2 pada mesin dengan commit to user 77 sistem injeksi adalah 13,9 dari volume total gas buang, ini berarti lebih tinggi dari pada mesin dengan sistem bahan bakar konvensional yang prosentasenya adalah 11,1 . Kesimpulannya sistem bahan bakar injeksi elektronik lebih baik dari pada sistem bahan bakar konvensional karena pembakarannya lebih mendekati pembakaran yang sempurna karena kadar CO