Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk
mengendalikannya. Perhitungan kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan dilakukan dengan suatu teknik sampling tersendiri karena besarnya
hambatan untuk kejadian semacam ini sangat bervariasi dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain bahkan satu stasiun kerja ke stasiun kerja lain. Beberapa contoh
keterlambatan yang tak dapat dihindarkan antara lain: menerima petunjuk dari pengawas, melakukan penyesuaian mesin, mengasah peralatan potong, dan lain
sebagainya.
3.5. Histogram
Merupakan salah satu metode statistik untuk kemudahan dalam membaca atau menjelaskan data dengan cepat. Histogram merupakan tipe peta batang
dimana sejumlah data dikelompokkan ke dalam beberapa kelas dengan interval tertentu. Setelah jumlah data diketahui, maka dapat dibuat histogram dari data
tersebut. Dari histogram ini dapat dilihat gambaran penyebaran data apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Contoh penggunaan histogram dapat
dilihat pada Gambar 3.4.
Universitas Sumatera Utara
2 4
6 8
10 12
Kelebihan jumlah lilitan
kekurangan jumlah lilitan
salah pengelasan
salah ukuran kertas isolasi
Ju ml
a h
P ro
d u
k C
a ca
t u
n it
Histogram Produk Cacat
Series1
Gambar 3.4. Histogram 3.6.
Control Chart Peta Kontrol
Peta control merupakan suatu peta yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan stabil atau tidak. Apabila semua data
berada dalam batas control, maka proses berada dalam keadaan stabil dalam batas kendali. Bagan ini menunjukkan penyebab penyimpangan, walaupun
adanya penyimpangan akan terlihat pada bagan pengendalian tersebut. Bagan ini merupakan peta garis dengan mencantumkan batas-batas daerah pengendalian.
Contoh penggunaan Control Chart dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Control Chart
Universitas Sumatera Utara
3.7. Cause and Effect Diagram Diagram Sebab Akibat
Diagram ini dikenal dengan istilah diagram tulang ikan fish bone diagram
yang diperkenalkan pertama kali oleh Prof. Kaoru Ishikawa pada Tahun 1943. Diagram ini berguna untuk menganalisis dan menemukan faktor-faktor
yang berpengaruh secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output
kerja. Disamping itu, diagram ini berguna untuk mencari penyebab- penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah. Untuk mencari faktor-faktor
penyebab terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada 5 faktor penyebab utama yang signifikan yang perlu
diperhatikan, yaitu: a. Manusia Man
b. Metode Kerja Work Method c. Mesin atau peralatan kerja lainnya machineEquipment
d. Bahan baku Material e. Lingkungan kerja Work Environment
Contoh penggunaan cause and effect diagram dapat dilihat pada Gambar 3.11. Faktor penyebab yang digunakan Gambar 3.7., yaitu tenaga kerja, mesin,
modal, material, metode dan manajerial.
Universitas Sumatera Utara
Metode Kerja Mesin dan Peralatan
Lingkungan Kerja Benda Kerja
Manusia Tidak adanya
prosedur kerja
Operator kurang berpengalaman
Roda gigi rusak Mesin sudah tua
Salah membaca display
Kualitas kawat tidak baik
Operator kurang teliti Kesalahan
Jumlah Lilitan
Temperatur panas Operator tidak
konsentrasi Ruangan kurang panas
Gambar 3.6. Cause and Effect Diagram
3.8. Failure Mode and Effect Analysis FMEA