Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tingkat persaingan di dunia usaha yang semakin tinggi menuntut setiap perusahaan berperan sebagai penghasil nilai value creator, dengan memperbaiki performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan pemborosan waste. Oleh karena penerapan lean dalam suatu perusahaan akan membantu perusahaan untuk meningkatkan performansinya secara kontinu. Dalam buku yang berjudul The Toyota Way, terdapat 7 jenis pemborosan waste yaitu overproduction, transportation, inventory, overprocessing, motion, waiting dan defect. Seluruh kegiatan tersebut merupakan pemborosan waste yang dapat memperpanjang production lead time Liker, 2006. PT. Morawa Electric Transbuana merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi dua jenis transformator, yaitu transformator satu phasa dan transformator tiga phasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Dalam menjalankan produksinya, PT. Morawa Electric Transbuana mempunyai permasalahan yaitu terjadinya pemborosan waktu waste time dan work in process yang tidak sesuai spesifikasi. Waktu menunggu yang terjadi diakibatkan part harus menunggu untuk diproses padahal mesin tersebut masih mengerjakan part lain. Pemborosan berupa work in process yang tidak sesuai Universitas Sumatera Utara spesifikasi disebabkan mengalami kegagalan proses produksinya, yang pada akhirnya mengharuskan adanya rework. Produk cacat pada Tahun 2012 pada PT. Morawa Electric Transbuana mencapai 30. Waktu yang dibutuhkan untuk rework adalah sebesar 90 menit. Penyebab kegagalan proses yang menyebabkan produk cacat tersebut akan diidentifikasi dengan tools Failure Mode and Effects Analysis FMEA. Waste waktu dan work in process yang tidak sesuai dengan spesifikasi menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan. Lean Manufacturing merupakan pendekatan untuk mengefisiensikan sistem dengan mereduksi pemborosan. Pemborosan waste dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menambah waktu dan biaya pembuatan sebuah produk namun tidak menambah nilai pada produk mulai dari proses transformasi input menjadi output oleh karena itu perlu dieliminasi1 Pada penelitian ini digunakan pendekatan lean Manufacturing. Lean Manufacturing adalah sebuah pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan waste. Pemborosan waste dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menambah waktu dan biaya pembuatan sebuah produk namun tidak menambah nilai pada produk mulai dari proses transformasi input menjadi output oleh karena itu perlu dieliminasi. . 1 Hartini, Sri. 2009. “Analisis Pemborosan Perusahaan Mebel dengan Pendekatan Lean Manufacturing Studi Kasus PT “X” Indonesia”. Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah