3.3.1. Diagram SIPOC Supplier, Input, Process, Output, Costumer
Diagram SIPOC dapat digunakan untuk memberikan batasan atau ruang ingkup penelitian sepanjang value stream. Diagram SIPOC adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasikan elemen yang berkaitan untuk pengembangan proses sebelum proses pengembangan itu dimulai. Penggambaran
ruang lingkup dilakukan sebelum penggambaran lebih rinci untuk setiap proses. Nama SIPOC merupakan akronim dari lima elemen utama dalam sistem kualitas,
yaitu: a. Suppliers adalah orang, departemen atau organisasi yang memberikan
informasi kunci, material, atau sumber daya lain kepada proses. Jika suatu proses terdiri dari beberapa sub proses, maka sub proses sebelumnya dapat
dianggap sebagai petunjuk pemasok internal internal suppliers. b. Inputs adalah segala sesuatu yang diberikan oleh suppliers kepada proses.
c. Process adalah sekumpulan langkah yang mentransformasi dan secara ideal menambah nilai kepada inputs proses transformasi nilai tambah kepada
inputs . Suatu proses biasanya terdiri dari beberapa sub-proses.
d. Outputs adalah produk barang atau jasa dari suatu proses. Dalam industri manufaktur ouputs dapat berupa barang setengah jadi maupun barang jadi
final product . Termasuk kedalam outputs adalah informasi-informasi kunci
dari proses. e. Customers adalah orang atau kelompok orang, atau sub proses yang menerima
outputs . Jika suatu proses terdiri dari beberapa sub proses, maka sub proses
sesudahnya dapat dianggap sebagai pelanggan internal internal customers.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Value Stream Mapping5
Value stream mapping adalah suatu proses yang sederhana yang
mengobservasi secara langsung aliran informasi dan material yang terjadi, menjelaskan secara visual, dan kemudian merencanakan keadaaan ke depannya
dengan performansi yang lebih baik. Value stream
merupakan semua kegiatan aktivitas non value added dan value added
yang saat ini dibutuhkan untuk membawa produk melalui aliran utama yang penting ke setiap produk yaitu aliran produksi dari bahan baku ke
tangan pelanggan, dan rancangan aliran dari perencanaan ke peluncuran. Melakukan perspektif value stream berarti bekerja pada gambar besar, bukan
hanya proses-proses individual, dan perbaikan keseluruhan, bukan hanya pengoptimisasian elemen.
Value stream mapping adalah peralatan pensil dan kertas yang membantu
melihat dan memahami aliran material dan informasi sebagai produk yang melakukan caranya melalui value stream. Arti sederhana value stream mapping
adalah mengikuti aliran produksi produk dari pelanggan ke pemasok, dan dengan teliti menggambarkan suatu gambaran visual dari setiap proses pada aliran
informasi dan material. Kemudian minta kumpulan pertanyaan kunci dan gambar future state map
bagaimana seharusnya aliran value. Value stream
mapping merupakan suatu alat yang penting karena: 1. Membantu memvisualisasikan banyak level proses tunggal seperti perakitan,
pengelasan, dan lain-lain pada produksi. Aliran dapat dilihat.
5
Rother, Mike and John Shook. 1999. Learning to See Value stream Mapping To Create Value And Eliminate Muda
. The Lean Enterprise Institue, USA.
Universitas Sumatera Utara
2. Membantu melihat banyak waste. Mapping membantu melihat sumber waste pada value stream.
3. Menyediakan bahasa yang umum untuk membahas mengenai proses manufaktur.
4. Membuat keputusan mengenai aliran yang jelas kelihatan, sehingga dapat didiskusikan. Selain itu, banyak perincian dan keputusan pada lantai produksi
dari kegagalan yang terjadi. 5. Mengikat konsep dan teknik lean secara bersama, yang membantu
menghindari “cherry picking” 6. Membentuk dasar rencana implementasi. Membantu merancang cara
keseluruhan aktivitas seharusnya beriperasi – bagian yang hilang dalam berbagai usaha lean – value stream map menjadi perencanaan untuk
implementasi lean. Bayangkan membangun rumah tanpa perencaaan, 7. Menunjukkan hubungan antara aliran informasi dan aliran material. Tidaka
ada alat lain yang melakukannya. 8. Banyak kegunaannya dari alat yang kuantitatif dan diagram tataletakyang
menghasilkan sejumlah langkah kegiatan non-value added, lead time, jarak perjalanan, sejumlah persediaan, dan selanjutnmlah langkah kegiatan non-
value added , lead time, jarak perjalanan, sejumlah persediaan, dan
selanjutnya. Value stream mapping merupakan alat yang kualitatif dimana menjelaskan secara detail bagaimana fasilitas seharusnya beroperasi agar
menciptakan suatu aliran.
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah utama value stream mapping adalah: 1. Menentukan famili product
Salah satu poin untuk dipahami secara jelas sebelum memulai adalah harus fokus pada satu famili produk. Sehingga tidak perlu memetakan semua yang
berlangsung di lantai produksi. Meskipun memiliki produk yang kecil, menggambarkan semua aliran produk pada satu pemetaan merupakan hal yang
merumitkan. Value stream mapping berarti berjalan dan menggambarkan langkah-langkah proses material dan informasi untuk satu jenis produk dari
setiap stasiun kerja pada pabrik. Suatu famili merupakan kelompok produk yang lewat mealalui langkah proses yang mirip dan melalui peralatan yang
umum pada aliran proses hilir. Seharusnya tidak membedakan famili produk dengan memperhatikan langkah pembuatan ke hulunya, yang mungkin
menghasilkan banyak famili produk dengan cara batch. Catat dengan jelas produk yang dipilih, berapa banyak perbedaaan jumlah bagian akhir yang ada
di famili, seberapa banyak yang diinginkan konsumen, dan seberapa sering. Pelanggan hanya peduli pada produk mereka dan bukan pada semua produk
sehingga tidak realistis memetakan semuanya yang melewati lantai produksi. Menggambar semua aliran produk pada satu perusahaan akan terlalu
kompleks. Mengidentifikasi produk famili dapat dilakukan dengan menggunakan matriks produk dan proses untuk mengklasifikasi langkah
proses yang sama untuk produk yang berbeda atau dengan memilih produk yang menggunakan volume paling tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan value stream manager Karena perusahaan cenderung diorganisasikan oleh departemen dan fungsi,
termasuk langkah aliran pembuatan produk, sering ditemukan bahwa tak seorangpun yang bertanggung-jawab pada perspektif value stream. Untuk
menghindari kelompok pengasingan dari fungsionalitas, diperlukan seseorang yang bertanggungjawab untuk memahami aliran nilai produk. Orang ini
disebut value stream manager, dan disarankan bahwa pada laporan kapasitas dilaporkan pada orang tertinggi pada perusahaan. Banyak orang yang terlibat
pada implementasi lean, dan semua butuh pemahaman value stream mapping dan kemampuan membaca future state map. Berikut ini adalah tugas dari
seorang value stream manager. a. Melaporkan peningkatan implementasi lean pada atasan.
b. A line, bukan staff, orang dengan kemampuan membuat perubahan terjadi melalui fungsional dan batasan departemen.
c. Memimpin pembuatan peta value stream current state dan future state dan perencanaan pengimplementasian untuk mendapatkan dari hari ini sampai
ke depannya. d. Memonitor semua aspek implementasi.
e. Mengawasi dan memeriksa aliran value stream sehari-hari atau mingguan. f. Membuat impelementasi prioritas atas.
g. Merawat dan memperbaharui secara periodic rencana implementasi. h. Menjadi orang yang mengendalikan sebelum ada hasil.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. The Value Stream Manager
Sumber: The Toyota Way
3. Membuat current state drawing Langkah pertama yang dilakukan adalah penggambaran current state, yang
mana dilakukan dengan mengumpulkan informasi pada lantai produksi. Hal ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan future
state map . Pengembangan future state dimulai dengan analisis pada situasi
produksi saat ini. Pemetaan dimulai pada tingkat aliran pada pabrik dimana digambarkan kategori proses seperti perakitan atau pengelasan sebagai
perekaman tiap langkah proses. Digunakan simbol-simbol atau ikon untuk menunjukkan proses dan aliran. Dapat juga digunakan symbol tambahan yang
dibuat sendiri tetapi harus tetap konsisten pada perusahaan sehingga setiap orang tahu cara menggambar dan memahami peta dibutuhkan pada institusi
lean manufacturing . Berikut ini merupakan tips pemetaan.
a. Selalu mengumpulkan informasi kondisi sekarang ketika mengawasi di sepanjang jalan aktual dari aliran informasi dan material.
b. Mulai dengan perjalanan cepat disepanjang seluruh stasiun value stream.
Universitas Sumatera Utara
c. Mulai dari akhir pengiriman dan ke hulu. d. Bawa stopwatch dan jangan bersandar pada waktu standar atau informasi
yang tidak diperoleh secara langsung. e. Petakan seluruh value stream.
f. Selalu menggambarkan dengan pensil. 4. Karakteristik lean value stream
Berikut ini beberapa pengukuran lean adalah: a. Waktu Siklus
Waktu siklus CT merupakan seberapa sering part atau produk diselesaikan dalam satu proses secara aktualnya, sepanjang observasi. Juga, waktu operator
melalui semua elemen pekerjaan sebelum mengulanginya kembali. b. Value Added Time VA
Merupakan waktu yang diperlukan elemen kerja yang secara aktual membuat produk dalam suatu cara yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
c. Lead Time LT Merupakan waktu yang dibutuhkan satu bagian memindahkan semua cara melalui
suatu proses, dari awal sampai akhir. Gambar 3.2. merupakan contoh current state map yang menunjukkan permintaan
amplifier pada suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Contoh Current state Map
Sumber: Mapping The Total Stream hal.12
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan langkah pedoman untuk mencapai lean value stream
. a. Menghitung takt time
Takt time merupakan seberapa sering sseharusnya menghasilkan satu
komponen atau produk, berdasarkan pada tingkat penjualan, menemui kebutuhan pelanggan. Takt time dihitung dengan membagikan tingkat
perminttan pelanggan per shift dengan ketersediaan waktu kerja per shift. Takt time digunakan untuk mensinkronkan langkah produksi dengan
langkah penjualan. b. Mengembangkan aliran kontiniu dimanapun yang memungkinkan
Aliran kontiniu bertujuan memproduksi unit pada satuan waktu, dimana tiap item lewat dengan segera dari satu proses ke proses berikutnya tanpa
stagnasi di dalamnya. Aliran kontiniu merupakan cara yang paling efisien untuk memproduksi, dan diharuskan menngunakan banyak kreativitas
dalam mencapainya. Simbol pemetaan digunakan yang mengindikasikan aliran kontiniu adalah kotak proses yang sederhana. Pada penggambaran
future state map , tiap kotak proses harus menjelaskan wilayah aliran.
c. Mencoba mengirim jadwal pelanggan pada satu proses produksi.
5. Membuat future state map Langkah yang digunakan untuk menyoroti pemborosan dan
mengeliminasinya. Mempersiapkan dan memulai secara aktif penggunaan
Universitas Sumatera Utara
rencana implementasi yang mejelaskan bagaimana perencanaan mencapai future state
. Berikut ini merupakan pertanyaan kunci untuk future state map.
a. Bagaimana takt time nya, berdasarkan waktu kerja tersedia dari proses hilir yang terdekat ke konsumen.
b. Akankah anda membangun supermarket barang akhir dari yang mana pelanggan tarik, atau pengiriman secara langsung? jawaban untuk
pertanyaan ini tergantung pada factor umum seperti pola yang dibeli pelanggan, dan karakteristik produk.
c. Dimana anda akan menggunakan proses aliran kontiniu? d. Dimana anda akan membutuhkan sistem tarik dalam mengontrol produksi
dari proses hulu? e. Pada tujuan tunggal apa dalam rantai produksi anda akan menjadwalkan
produksi? f. Proses perbaikan apa yang akan berguna pada value stream?
Terdapat lambang-lambang yang digunakan dalam value stream mapping. Lambing - lambang tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lambang Dasar Value Stream Mapping No.
Nama Lambang
1 Process Box
Process Step A
2 Data Box
Total CT = CO =
Uptime = Availability =
3 Control Point
Control Point
4 External Source
5 Internal Source
6 Customer Demand and Takt
Time Box
Customer demand 100 pieces per month
Takt Time 96 minutes
7 Inventory
8 Work Queue
Q
9 Push Arrow
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lambang Dasar Value Stream Mapping Lanjutan No.
Nama Lambang
10 Pull Arrow
11 Operator
12 Delivered by forklift
13 Delivered by Hand Truck
3.3.3. 5S Workplace Organization