Penelusuran dan Perkembangan Diri
Kepala sekolah yang melaksanakan supervisi pada guru harus mampu menempatkan diri sebagai pemberi bantuan bukan sebagai pencari kesalahan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang berbeda antara guru dengan kepala sekolah. Selain itu, untuk memberikan rasa
nyaman guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menerima segala perbaikan yang diberikan kepala sekolah. Tujuan akhir dari kegiatan supervisi
pendidikan adalah untuk memperbaiki guru dalam hal proses belajar mengajar agar tercapai kualitas proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa.
48
Kepala sekolah berperan penting dalam mewujudkan sistem manajemen sekolah yang unggul dan efektif. Kepala sekolah yang profesional dan
memenuhi standar kualifikasi kepala sekolah, serta mampu melihat dan memanfaatkan potensi sumber daya sekolah dapat menjamin terselenggaranya
sekolah yang efektif. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memahami tugasnya baik selaku manajer maupun supervisor.
49
Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting, yaitu:
a. Mengadakan observasi di setiap kelas dilakukan secara mendadak
untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran; b.
melaksanakan pertemuan individual dengan guru untuk menggali potensi masing-masing guru;
c. menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru dalam upaya pemecahan
masalah akademik dan administratif; d.
menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan kinerja guru;
e. melaksanakan pengembangan staf secara terencana, terarah dan
berkelanjutan; f.
bekerja sama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif;
g. melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi
proses pembelajaran.
50
Observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah di setiap kelas harus dilaksanakan sebagai bagian dari supervisi. Hal ini sebaiknya dilakukan secara
48
Saondi ondi, Suherman aris, Etika Profesi Keguruan, Bandung: PT Refika Aditama 2010, h.80
49
Suprihatiningrum Jamil, Guru Profesional, Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2013, h.299.
50
Ibid, h.300.
mendadak, tetapi terencana. Kepala sekolah tidak perlu memberitahukan kepada guru bahwa akan diselenggarakan observasi kelas. Observasi kelas
lebih ditujukan pada proses pembelajaran, yang meliputi pemilihan pendekatan, metode, strategi, dan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
51
Selain itu, juga melihat jauh mana keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil observasisupervisi ini dapat digunakan untuk
melihat kelebihan dan kelemahan guru dalam mengelola kelas, termasuk kecakapannya dalam menguasai materi. Secara tertutup kepada sekolah dapat
menyampaikan hasil observasisupervisinya kepada guru yang bersangkutan sebagai bahan pemecahan masalah, pembinaan, dan tindak lanjut guru dalam
menjalankan tugasnya. Tindak lanjut ini perlu dicek ulang dengan melakukan kegiatan yang sama di kelas yang sama dengan guru yang sama.
Agar dapat menjalankan tugas supervisor dengan baik, kepada sekolah perlu membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan mengenai
kurikulum. Kepala sekolah berhak mengatur kurikulum sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan bersama dalam sekolah tersebut. Aspek-aspek
kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi pelajaran, proses pembelajaran, evaluasi kurikulum, pengelolaan
kurikulum, dan pengembangan kurikulum.
Jadi, kepala sekolah sebagai supervisor bertugas untuk menyusun, melaksanakan, dan menggunakan hasil supervisi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan
pendidikan. Supervisi dilakukan pada semua aspek manajemen di sekolah tersebut, tidak terbatas pada guru, tetapi juga stafkaryawan dan tenaga kependidikan. Dengan
demikian, kegiatan supervisi diharapkan dapat mengidentifikasi guru dan tenaga kependidikan yang bermasalah dalam menjalankan tugas dan kinerjanya sehingga
diketahui kelemahan yang menghambat pencapaian tujuan pendidikan untuk selanjutnya segera dicarikan solusinya.
51
Ibid, h.300.