Identitas Sekolah Gambaran Umum SMK Kartika X-2 Jakarta

pendidik seperti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, dan hasil kerja. Mengenai kegiatan pembinaan tersebut, semua guru dengan antusias karena selain narasumbernya yang profesional materi yang disampaikannya pun sangat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan kualitas mereka. cara penyampaian yang menarik dan tempat pelaksanaan workshop tersebut memadai dan suasananya nyaman, hanya waktu pelaksanaan yang dirasa masih kurang. Bentuk dukungan kepala sekolah yaitu selalu memberikan motivasi terhadap semua kegiatan dalam pengembangan mutu pendidik, menyediakan fasilitas pendukung dan memberi apresiasi bagi pendidik berprestasi baik dari segi materi maupun non materi. Selanjutnya kepala sekolah juga mengambil langkah dalam membina kualitas pendidik yaitu a aspek psikis, dengan memerhatikan kesejahteraan dan mengapresiasi pendidik yang berprestasi serta pemberian kompensasi, pembinaan disiplin tenaga pendidik serta pemberian motivasi; b aspek SDM, dengan memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi dengan menyelenggarakan program peningkatan mutu pendidik; dan c aspek lingkungan, yaitu dengan membangun situasi kerja kondusif, aman, nyaman, dan harmonis. Dalam pelaksanaan meningkatkan kualitas pendidik terdapat hambatan yang dialami, yaitu sebagai berikut: a. Kesiapan, sejumlah pendidik yang belum maksimal menyiapkan diri baik dari segi kualifikasi yang belum memenuhi syarat, latar belakang mengajar yang tidak sesuai dengan ahlinya, serta kesiapan pendidik dilihat dari kemampuan untuk menciptakan pembelajaran berdasarkan ICT. b. Sarana prasarana yang belum mencukupi, serta media pembelajaran yang masih terbatas jumlahnya seperti proyektor yang masih sedikit jumlahnya. c. Pendanaan, seperti sekolah swasta lain, SMK Kartika X-2 Jakarta tidak banyak memperoleh bantuan dari pemerintah dan peserta didik SMK Kartika X-2 bukanlah berasal dari kalangan menengah ke atas, namun kepala sekolah ingin menyukseskan tujuan meningkatkan kualitas pendidik. Untuk mengatasi hambatan itu semua, dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan serta kebersamaan. SMK Kartika X-2 sangat menciptakan suasana serta kondisi kekeluargaan, kebersamaan, dan hubungan yang harmonis antar individu. Dalam pelaksanaan pembinaan yang dijalankan, selalu dilakukan evaluasi diawali dengan melakukan rapat kerja kemudian rapat akhir tahun serta kritik dan evaluasi yang sifatnya membangun selain itu terdapat program brifing setiap hari sebelum proses KBM dilaksanakan, pada saat itu membahas info seputar pendidikan yang sedang hangat dibicarakan, serta evaluasi sehari- hari juga dilakukan dalam forum ini. Penilaian terhadap tenaga pendidik yang dilakukan SMK Kartika X-2 Jakarta di antaranya: a. Wajib memberikan laporan kinerja dalam bentuk laporan agenda mengajar selama proses KBM berlangsung. b. Penilaian komitmen misalnya pada kehadiran absensi dan ketepatan waktu, ini merupakan bagian untuk menilai kedisiplinan para pendidik. c. Supervisi baik dilakukan oleh pihak intern sekolah maupun ekstern Depdiknas. Program supervisi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dua kali dalam satu tahun untuk menilai kualitas secara bertahap. Supervisi dilakukan oleh Depdiknas dan sekolah. Supervisi intern dilaksanakan pertahun pelajaran yang dilakukan oleh empat staf yang mendapat delegasi dari kepala sekolah. Setiap staf ditugaskan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap 10 orang pendidik yang telah dipetapkan sebagai anggotanya, supervisi intern yang dilakukan oleh para staf ini dinamakan sebagai tutor sebaya. Sedangkan supervisi ekstern dilakukan pertahun pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan oleh Depdiknas. d. Penilaian berupa angket dengan responden seluruh siswa untuk menilai kompetensi mengajar setiap tenaga pendidik. Penilaian dengan angket ini dilakukan setiap memasuki awal tahun pelajaran baru.