Tanggung Jawab dan Fungsi Kepala Sekolah
pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana,
mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat
menunjang produktivitas sekolah. Untuk itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional berikut.
1 Kemampuan mengelola kurikulum harus diwujudkan dalam penyususnan
kelengkapan data admisitrasi pembelajaran, bimbingna konseling, kegiatan praktikum, dan kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.
2 Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus diwujudkan
dalam penyususnan kelengkapan data administrasi peserta didik, kegiatan ekstrakulikuler, dan hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.
3 Kemampuan mengelola administrasi personalia harus diwujudkan dalam
pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru, tenaga kependidikan non guru pustakawan, laporan, pegawai tata usaha,
penjaga sekolah, dan teknisi. 4
Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana harus diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi gedung
dan ruang, meubeler, alat mesin kantor, buku atau tambahan pustaka, alat laboratorium, alat bengkel, dan workshop.
5 Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus diwujudkan dalam
pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, surat ke luar, surat keputusan, dan surat edaran.
6 Kemampuan mengelola administrasi keuangan harus diwujudkan dalam
pengembangan administrasi keuangan rutin, keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta didik, keuangan yang bersumber
dari pemerintah yakni uang yang harus dipertanggungjawabkan, dan dana bantuan operasional.
d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas
organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisien dan efektivitas pembelajaran. Oleh Karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah
supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.
Kepala sekolah sebagai supervisi, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan
dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan
melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyususn program supervisi pendidikan harus diwujudkan
dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra kulikuler, pengembangan program supervisi
perpustakaan, labolatorium, dan ujian. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah sebagai supervisor harus
memperhatikan prinsip-prinsip: 1
Hubungan konsultatif, kolegial, dan bukan hirarkis; 2
Dilaksanakan secara demokratis; 3
Berpusat pada tenaga pendidik; 4
Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga pendidik; 5
Merupakan bantuan professional. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif
antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran.
e. Kepala Sekolah sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo
mengemukakan, “Kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan profesional,
serta pengetahuan
administrasi dan
pengawasan.”
59
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat
dianalisis dari
kepribadian, pengetahuan
terhadap tenaga
kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.
f. Kepala Sekolah sebagai Inovator
Sebagai inovator kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-
model pembelajaran yang inovatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara ia
melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptable dan
fleksibel. Kepala sekolah harus mampu mencari, menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah.
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan
59
Ibid, h. 115.
melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan pusat belajar PSB.
1 Pengaturan lingkungan fisik. Lingkungan yang kondusif akan
menumbuhkan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu membangkitkan
motivasi tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas secara optimal.
2 Pengaturan suasana kerja. Suasana kerja yang tenang dan menyenangkan
juga kan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan. Untuk itu, kepala sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis
dengan para tenaga kependidikan, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
3 Displin. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan disiplin kepada
semua bawahannya. Melalui disiplin diharapkan dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan produktifitas sekolah.
Beberapa strategi yang digunakan oleh kepala sekolah dalam membina disiplin para tenaga kependidikan, yaitu:
a Membantu para tenaga kependidikan dalam mengembangkan pola
perilakunya. b
Membantu para tenaga kependidikan dalam meningkatkan standar perilakunya.
c Melaksanakan semua aturan yang telah disepakati bersama.
4 Dorongan. Motivasi merupakan faktor yang cukup dominan dan dapat
menggerakkan faktor lain ke aras efektifitas kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai
penggerak dan pengarah. Terdapat beberapa prinsip yang dapat diterapkan kepala sekolah untuk mendorong tenaga kependidikan agar
mau dan mampu meningkatkan keprofesionalismenya. Prinsip tersebut ialah:
a Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan
yang dilakukannya menarik dan menyenangkan. b
Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan di
bekerja. c
Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari setiap pekerjaannya.
d Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-
waktu hukuman juga diperlukan. e
Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan memerhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman,
menunjukkan bahwa kepala sekolah memerhatikan mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai pernah
memperoleh kepuasan dan penghargaan. 5
Penghargaan. Penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidiian, dan untuk mengurangi kegiatan
yang kurang produktif. Mellaui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk meningkatkan profesionalisme
kerjanya secara positif dan produktif.
42