atau dengan kata lain memiliki tiga unsur yaitu kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial yang harus dikembangkan lebih lanjut.
Dengan demikian, seorang guru yang progresif harus mengetahui dengan pasti kompetensi apa yang dituntut oleh masyarakat dewasa ini bagi
dirinya. Setelah mengetahui dapat dijadikan pedoman untuk meneliti dirinya apakah ia seorang guru yang dalam tugasnya telah dapat mengetahui
kompetensi itu. Bila belum, guru yang baik harus mengakui kekurangan- kekurangannya dan berusaha untuk memperbaikinya.
5. Persyaratan Pendidik Berkualitas
Kompetensi itulah yang digunakan untuk menilai apakah seorang guru berkualitas atau tidak. Seorang guru seharusnya memiliki latar belakang
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai untuk dapat mencapai tingkat kompetensi tertentu. Idealnya guru harus memiliki latar belakang
pendidikan tentang kependidikan dan keguruan serta mengikuti berbagai pelatihan yang terkait dengan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai seorang
guru. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh
melalui pendidikan tinggi program sarjana. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Sebab guru mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga guru dituntut memiliki kompetensi
yang memadai dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa. Awandana dalam arikelnya yang berjudul ”Guru yang Berkualitas”
menyatakan semakin banyak guru yang berkualitas semakin banyak pula sekolah yang berkualitas. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi
guru yang berkualitas yaitu: a.
Guru harus memiliki profesionalisme di bidangnya, berarti guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang yang diajarkannya.
b. Guru harus mempersiapkan bahan untuk mengajar dan mempelajari
materi terlebih dahulu sebelum pergi mengajar. c.
Guru harus dapat menyampaikan materi dengan jelas dan menerapkan metode dua arah yang kreatif dalam mengajar, bila perlu selipkan
beberapa humor agar suasana tidak kaku dan menyenangkan. d.
Guru harus dapat mengelola kelas dan siap berhadapan dengan berbagai macam jenis maupun karakter siswa.
e. Guru harus melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap siswa dan dibahas secara bersama-sama bagaimana agar siswa mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan.
f. Guru harus dapat berhubungan baik dengan orang tua siswa maupun
dengan guru lainnya.
32
profesional guru merupakan hal penting bagi keberhasilan suatu sistem pendidikan. Sebagai tenaga pendidik yang memiliki kemampuan kualitatif,
guru harus menguasai ilmu keguruan dan mampu menerapkan strategi pembelajaran untuk mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan. Ahmad
Barizi mengungkapkan, ”Guru dituntut memiliki profesionalisme di bidangnya.”
33
Artinya guru tidak hanya harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang yang diajarkannya, tetapi seluruh komponen yang berkaitan
dengan pendidikan harus ada pada diri guru itu sendiri.
B. Pembinaan Kualitas Pendidik
Guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar jangan sampai berhenti untuk belajar, karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang
secara dinamis. Kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui pembinaan guru. Depdikbud beranggapan bahwa di tangan
guru lah mutu pendidikan kita sangat bergantung. Guru dianggap sebagai
32
Awandana, Guru
yang Berkualitas.
http:www.psbpsma.orgcontentblogGuru- berkualitas-. Posted Sabtu, 11 Juni 2009. Diunduh pada hari Rabu, 28 Januari 2014, Pukul 11:45.
33
Ahmad Barizi, Menjadi Guru Unggul, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009, h. 79.
faktor utama, karena ia berinteraksi langsung dengan muridnya dalam proses belajar mengajar di sekolah.
1. Pengertian Pembinaan Kualitas Pendidik
Menurut istilah, ”pembinaan berasal dari kata dasar ”bina”, yang berasal dar bahasa Arab, yaitu bangun Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Pembinaan berarti pembaharuan, penyempurnaan atau usaha, tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.”
34
Pembinaan termasuk salah satu terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu training yang berarti latihan, pendidikan, dan pembinaan. Pelatihan atau
training adalah ”suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan.”
35
dalam pembinaan seseolang dilatih untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya, agar
dapat memanfaatkannya secara utuh di masyarakat. Secara terminologis, pembinaan guru sering diartikan sebagai rangkaian
usaha kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas serta pembinaan
lainnya untuk meningkatkan proses belajar mengajar.
36
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa pembinaan guru merupakan:
a. Serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional.
b. Layanan profesional tersebut diberikan oleh orang yang lebih ahli
kepala sekolah, penilik sekolah, pengawas, dan ahli lainnya kepada guru.
c. Maksud layanan profesional tersebut adalah agar dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan yang direncanakan dapat tercapai.
37
34
Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan Mikro Dalam Tanya Jawab, Jakarta: Djambatan, 2000, Cet. Ke-2, h. 408.
35
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed. 3, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996, Cet. Ke-9, h. 53.
36
Ibid, h. 9.
37
Idid, h. 11.
Pembinaan kualitas guru merupakan salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara berkesinambungan, karena
guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan mutu pendidikan, di mana saat ini guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang
memadai dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam pengertian lain pembinaan guru berarti sebagai serangkaian
usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas
serta pembina lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.
38
Kepala sekolah perlu menyadari bahwa tugas merekalah sebenarnya
2. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Pembinaan Pendidik
Tujuan pembinaan guru adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui
pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru. Jika proses belajar meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meningkat.
Dengan demikian, rangkaian usaha pembinaan profesional guru akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.
Seperti yang dikutip Ali Imran dari Wiles, secara umum pembinaan guru bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi
belajar mengajar yang lebih baik, melalui usaha peningkatan profesional mengajar; menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam
bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bila mana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk
diperbaiki sendiri. Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut sangatlah jelas, bahwa pembinaan
guru bertujuan sebagai berikut: a. Memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui pembinaan profesional.
38
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, h. 12.
c. Yang melakukan pembinaan adalah pembina. d. Sasaran pembinaan tersebut adalah guru, atau orang lain yang ada
kaitannya. e. Secara jangka panjang maksud pembinaan tersebut adalah
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan.
39
Dalam rumusan yang lebih rinci, Djajadisastra sebagaimana dikutip Ali Imran mengemukakan tujuan pembinaan guru atau supervisi sebagai
berikut : a. Memperbaiki tujuan khusus mengajar guru dan belajar siswa.
b. Memperbaiki materi bahan dan kegiatan belajar mengajar. c. Memperbaiki metode, yaitu cara mengorganisasi kegiatan belajar
mengajar. d. Memperbaiki penilaian atas media.
e. Memperbaiki penilaian proses belajar mengajar dan hasilnya. f. Memperbaiki pembimbingan siswa atas kesulitan belajarnya.
g. Memperbaiki sikap guru atau tugasnya.
40
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, kemudian dapat didentifikasi fungsi-fungsi pembinaan guru. Fungsi pembinaan guru adalah menumbuhkan
iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya pembinaan terhadap guru-guru dalam wujud layanan profesional.
Agar pembinaan guru tersebut dapat dilakukan dengan baik, perlu dipedomani prinsip-prinsip pembinaan guru. yang dimaksud dengan prinsip
adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam suatu aktivitas. Para pakar mengidentifikasi prinsip-prinsip pembinaan guru sesuai dengan sudut tinjauan
mereka, yaitu: a. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru.
b. Hubungan antara guru dengan pembinaan didasarkan atas kerabat kerja.
c. Pembina ditunjang sifat keteladanan dan terbuka. d. Dilakukan secara terus menerus.
e. Dilakukan melalui berbagai wadah yang ada.
39
Ibid, h.13.
40
Ali Imran, Pembinaan Guru Di Indonesia, Malang: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995, h. 12.