Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, yaitu: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atasa dasar pertimbangan jenis kelamin, agama suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. e. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 9 Yang lebih dirinci dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagai berikut: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Memberikan tauladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi. c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. d. Memotivasi peserta didik melaksanakan waktu belajar di luar jam sekolah. e. Memberikan ketauladanan dan menciptakan budaya membaca dan budaya belajar. 9 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen, Jakarta: ELSAS, 2006, h. 166-167. f. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. g. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. h. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 10 Berkaitan dengan tugas dan profesinya, guru harus mengetahui serta memahami nilai-nilai, dan berusaha berperilaku atau berbuat sesuai dengan segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 11 Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan undang-undang. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidik adalah kriteria yang memenuhi standar dan harapan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari subjek yang memiliki tugas utama sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing serta penilai peserta didik.

2. Kualifikasi Pendidik

Secara garis besar ada tiga tingkatan kualifikasi profesional guru sebagai tenaga profesional tenaga pendidik. Pertama, tingkatan capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan kecakapan dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar-mengajar secara efektif. Kedua, adalah guru sebagai 10 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan, h. 16. 11 Asrorun Ni’am Sholeh, Op Cit, h. 162.