Kisi-kisi instrumen Instrumen Penelitian 1. Defini konseptual

Averus. Perkembangan SMK Averus di rasa sangat signifikan dari waktu ke waktu, ini terlihat ketika SMK Averus menambahkan program kejuruannya, sehingga menjadi akuntansi, penjualan dan perkantoran. Dan dengan jumlah murid yang terus bertambah dari tahun ke tahun, namun pengurangan siswa di SMK Averus terjadi ketika diberlakukannya kurikulum 2013 yang mana mengharuskan sekolah memaksimalkan jam belajar siswa dan melarang sekolah untuk membuka kelas siang. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan pihak sekolah, terbukti karena kini SMK Averus memiliki akreditasi A dalam setiap jurusannya, artinya SMK Averus bisa memberikan pelayanan yang baik dan dapat memberikan kepuasan bagi setiap siswanya. Pada saat ini, SMK Averus memiliki 18 ruang kelas dengan 740 siswa, dibimbing oleh 45 orang guru dan dibantu 11 karyawan. Setiap lembaga pendidikan pasti memiliki visi, yaitu gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya. Gambaran tersebut harus berdasarkan yuridis, yaitu undang-undang pendidikan dan sejumlah peraturan pemerintah yang berlaku guna tujuan ketercapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan yang bersangkutan. Sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi tersebut. Karena visi harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah, maka misi juga dapat diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan sekolah. Visi yang dijalankan SMK Averus Pondok Pinang adalah: “SMK Averus membentuk peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, profesional dan memiliki jiwa wirausaha serta mampu berkompetisi global” Misi yang dijalankan sebagai berikut: 1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter baik 3. Mendidik dan melatih peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja 4. Menghasilkan lulusan yang berkompetensi sesuai bidang keahliam 5. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam rangka penempatan kerja. SMK Averus memiliki perkembangan yang cukup signifikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhitr, berbagai prestasi telah didapat, terutama dalam bidang non akademik. lihat lampiran 4. Perkembangan ini tentunya dipengaruhi dari kepemimpinan yang telah berganti selama beberapa dekade, diantaranya: 1 Drs. Abdul Rahman Muhammad 1992 - 2000 2 Drs. H. A. Syarif Abdul Muthalib, M.Pd 2000 – sekarang

2. Sarana dan Prasarana SMK Averus

Bila dilihat di SMK Averus sendiri, sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelayanan proses belajar mengajar sudah cukup baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami hambatan. lihat lampiran 1

3. Keadaan Guru SMK Averus

Guru-guru di SMK Averus terdiri dari 45 orang, terdiri dari 21 orang guru pria dan 24 orang guru wanita. Guru-guru di averus ini ulusan dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mengajar sesuai dengan keahlian yang dimiliki. lihat lampiran 2

4. Keadaan Staf dan Karyawan SMK Averus

Untuk membantu kelancaran administrasi sekolah, staf dan karyawan SMK Averus berjumlah 11 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Staf di SMK Averus memiliki beberapa bagian, tiap-tiap bagian sudah dibagi dan ada yang mengerjakan tugasnya masing-masing. lihat lampiran 3

5. Kurikulum SMK Averus

SMK Averus selalu mengikuti peraturan pendidikan nasional mengenai kurikulum, sesuai dengan peraturan yang terbaru, SMK Averus pun menerapkan kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajarnya. Hal ini dilakukan agar peserta didik menjadi beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, profesional dan memiliki jiwa wirausaha serta mampu berkompetisi global.

6. Struktur Organisasi

SMK Averus Pondok Pinang dipimpim oleh seorang kepala sekolah dan dibantu oleh 4 empat orang wakil kepala sekolah yang masing-masing meliputi: a. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan b. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum c. Wakil kepala sekolah bidang sapras d. Wakil kepala sekolah bidang dunia usahadunia industry DUDI Selain itu, dibantu oleh ketua program keahlian serta kepala tata usaha dan sejumlah staf dan karyawannya. lihat lampiran 5

B. Deskripsi, Analisis dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses pembelajaran di SMK Averus yang dibagi dalam tiga dimensi, yaitu pelayanan intrakurikuler, pelayanan kokurikuer, dan peayanan ekstrakurikuler, penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yakni melalui angket, wawancara dan observasi. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pelayanan Intrakurikuler

Setelah dilakukan observasi dan wawancara, pelayanan intrakurikuler di SMK Averus samahalnya pada lembaga pendidikan formal lainnya, pelayanan intrakurikuler dilakukan ketika di dalam ruang kelas, dimulai dari pukul 7:00 WIB sampai 14:20 WIB untuk hari senin sd rabu, dan untuk hari kamis sd jumat dimuali dari 7:00 WIB sampai 15:00 dengan durasi waktu setiap jam pelajaran adalah 45 menit. Setelah bel mata pelajaran pertama, guru-guru baru berjalan ke kelas masing-masing, terkadang juga ada guru yang tidak bergegas langsung masuk kelas karena harus menyeesaikan tugas yang lain. Bila kondisi di dalam ruang kelas, meskipun sudah dilakukan piket kelas oleh siswa, siswa diperintahkan untuk membersihkan kembali ruang kelas mereka agar terasa nyaman, dan bangku-bangku juga meja, baik itu meja guru atau meja siswa dirapihkan. Setelah guru merasa kelas sudah cukup nyaman dan efektif untuk memulai pembelajaran, maka siswa-siswa dipersilahkan untuk duduk di bangku masing-masing. Tanpa harus diperintah, biasanya para siswa tahu bahwasannya setiap proses pembelajaran akan dimulai, diharuskan untuk berdoa bersama. Setelah itu, kehadiran siswa setiap harinya diabsen oleh guru, setiap guru akan mencatat kehadiran siswa dalam absen kelas dan absen milik pribadi, dan mencatata kegiatan serta materi apa saja yang disampaikan pada sat pertemuan tersebut dalam buku agenda kelas dan buku agenda milik pribadi. Awal kegiatan pelayanan pembelajaran mengacu pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, apabila pada pertemuan sebelumnya guru memberikan tugas kepada siswa, biasanya tugas dikumpulkan pada awal pembelajaran untuk dilakukan pengoreksian bersama agar siswa memahami materi yang disampaikan sebelumnya. Jika tidak diberikan tugas pada pertemuan sebelumnya, maka guru melakukan apersepsi untuk menarik fokus siswa pada materi yang akan disampaikan.