Pengolahan gabah menjadi nasi

Secara ringkas, bercocok tanam padi mencakup persemaian, pemindahan atau penanaman, pemeliharaan termasuk pengairan, penyiangan, perlindungan tanaman, serta pemupukan, dan panen. Aspek lain yang penting namun bukan termasuk dalam rangkaian bercocok tanam padi adalah pemilihan kultivar, pemrosesan biji dan penyimpanan biji.

3.6. Pengolahan gabah menjadi nasi

Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami padi. Pemisahan dilakukan dengan memukulkan seikat padi sehingga gabah terlepas atau dengan bantuan mesin pemisah gabah. Gabah yang terlepas lalu dikumpulkan dan dijemur. Pada zaman dulu, gabah tidak dipisahkan lebih dulu dari jerami, dan dijemur bersama dengan merangnya. Penjemuran biasanya memakan waktu tiga sampai tujuh hari, tergantung kecerahan penyinaran matahari. Penggunaan mesin pengering jarang dilakukan. Istilah Gabah Kering Giling atau GKG mengacu pada gabah yang telah dikeringkan dan siap untuk digiling. Lihat pranala luar. Gabah merupakan bentuk penjualan produk padi untuk keperluan ekspor atau perdagangan partai besar. Gabah yang telah kering disimpan atau langsung ditumbukdigiling, sehingga beras terpisah dari sekam kulit gabah. Beras merupakan bentuk olahan yang dijual pada tingkat konsumen. Hasil sampingan yang diperoleh dari pemisahan ini adalah: • sekam atau merang, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar Universitas Sumatera Utara • bekatul, yakni serbuk kulit ari beras; digunakan sebagai bahan makanan ternak, dan • dedak, campuran bekatul kasar dengan serpihan sekam yang kecil-kecil; untuk makanan ternak. Beras dapat dikukus atau ditim agar menjadi nasi yang siap dimakan. Beras atau ketan yang ditim dengan air berlebih akan menjadi bubur. Pengukusan beras dapat juga dilakukan dengan pembungkus, misalnya dengan anyaman daun kelapa muda menjadi ketupat, dengan daun pisang menjadi lontong, atau dengan bumbung bambu yang disebut lemang biasanya dengan santan. Beras juga dapat diolah menjadi minuman penyegar beras kencur atau obat balur untuk mengurangi rasa pegal param. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UD. Kilang Padi Bersama yang beralamat di Jl. Lintas Sumatera, Kab Padang Lawas Utara, Kec Halongonan Desa Hutaimbaru. UD. Kilang Padi Bersama adalah usaha yang bergerak di bidang pengolahan padi menjadi beras. Sebelum penelitian di laksanakan, terlebih dahulu dilakuakan Penelitian pendahuluan pada tanggal 3 Februari 2010 untuk melihat kondisi perusahaan dan menganalisa permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut. Pengambilan data untuk penelitian ini yaitu dengan wawancara langsung, observasi pengamatan dan pengukuran secara langsung dimulai pada tanggal 15 Februari 2010 hingga 15 Maret 2010.

4.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Studi Eksploratif, merupakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui secara mendalam tentang kondisi perusahaan serta proses produksi untuk merumuskan permasalahan serta tujuan penelitian. Studi eksploratif yang dilakukan adalah dengan cara mewawancarai pemilik perusahaan dan pekerja. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah dan latar belakang perusahaan. Universitas Sumatera Utara