Elemen Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying Tipe Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying

membuat seseorang merasa berkuasa. Pembelian tidak terencana, berarti kegiatan untuk menghabiskan uang yang tidak terkontrol, dan kebanyakan pada barang- barang yang tidak diperlukan oleh konsumen. Barang-barang yang dibeli secara tidak terencana produk impulsif kebanyakan adalah produk-produk dengan harga murah yang tidak terduga. Penjual menarik konsumen ketika indera perasa mengirimkan pesan kepada otak konsumen yang mengatakan, “Saya ingin ini” atau “Saya tidak dapat hidup tanpa itu” Beberapa macam dari barang-barang konsumen adalah ‘pembelian tidak terencana.’

2. Elemen Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying

Loudon dan Bitta dalam Wathani 2009 mengemukakan lima elemen penting yang membedakan tingkah laku konsumen yang impulsif dan yang tidak, yaitu: 2.1 Konsumen merasakan adanya suatu dorongan yang tiba-tiba dan spontan untuk melakukan suatu tindakan yang berbeda dengan tingkah laku sebelumnya. 2.2 Dorongan tiba-tiba untuk melakukan suatu pembelian menempatkan konsumen dalam keadaan ketidakseimbangan secara psikologis, dimana untuk sementara waktu ia merasa kehilangan kendali. 2.3 Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan ia berusaha untuk menimbang antara pemuasan kebutuhan langsung dan konsekuensi jangka panjang dari pembelian. Universitas Sumatera Utara 2.4 Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari produk. 2.5 Konsumen seringkali membeli secara impulsif tanpa memperhatikan konsekuensi yang akan datang.

3. Tipe Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying

Menurut Stren, pembelian tidak terencana impulsive buying dapat digolongkan sebagai berikut: 3.1 Pembelian tidak terencana murni pure impulsive buying Pembelian yang murni disebabkan oleh suatu pola pembelian yang menyimpang dari pembelian normal. 3.2 Pembelian tidak terencana karena pengalaman masa lalu reminder impulsive buying Pembelian ini terjadi ketika seorang pembeli “diingatkan” oleh sebuah stimulus di alam toko yang bersangkutan. Misalnya: produk itu sendiri, bahan di tempat pembelian. Hal tersebut membuat dia seolah-olah memerlukan dan harus membeli produk itu. 3.3 Pembelian tidak terencana yang timbul karena sugesti suggestion impulsive buying Pembelian tidak terencana ini terjadi apabila konsumen yang bersangkutan baru pertama sekali melihat produk tersebut dimana kualitas, fungsi, dan kegunaan produk tersebut sesuai dengan apa yang diharapkannya. Universitas Sumatera Utara 3.4 Pembelian tidak terencana yang disebabkan situasi tertentu planned impulsive buying Pembelian tidak terencana ini terjadi pada saat pusat perbelanjaan melakukan promosi, seperti pemberian potongan harga diskon dan pemberian kupon berhadiah Stren dalam Winardi 1998:226-227.

E. Respons Lingkungan Berbelanja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Produk Levi’s pada Levi’s Store Medan Fair Plaza

5 74 181

Pengaruh Motif Berbelanja (Shopping Motives) Dan Atribut Toko (Store Attributes) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Carrefour Plaza Medan Fair Medan

3 36 105

Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada Distro Di Jalan Halat Medan

2 40 88

PENGARUH POTONGAN HARGA (DISCOUNT) TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING) (studi pada pengunjung Matahari Department Store Johar Plaza Jember)

6 58 25

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

2 21 165

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN (SALES PROMOTION) DAN BELANJA HEDONIS (HEDONIC SHOPPING) TERHADAP IMPULSIVE BUYING PRODUK MATAHARI PLAZA MEDAN FAIR.

9 47 32

PENGALAMAN BELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA.

1 1 87

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

0 0 2

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

1 2 13

PENGALAMAN BELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

0 8 19