Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan VIF 5 dan tolerance
0.1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pada tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa
regresi ini tidak terdapat multikolinearitas.
D. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yang terdiri dari variabel kesenangan pleasure,
variabel kegairahan arousal, dan variabel dominasi dominance terhadap variabel dependen, yaitu pembelian tidak terencana impulsive buying yang
dilakukan pada 96 responden Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair.
TABEL 4.19 Variables EnteredRemovedb
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Dominance,
Arousal, Pleasurea
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Impulsive Buying
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Pada tabel 4.19 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel
independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter.
TABEL 4.20 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.190 .518
-.367 .715
Universitas Sumatera Utara
Pleasure -.024
.045 -.064
-.535 .594
Arousal .246
.074 .309
3.301 .001
Dominance .730
.075 .735
9.686 .000
a Dependent Variable: Impulsive Buying Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.20, dapat dirumuskan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Y = -0.190 – 0.024X
1
+ 0.246X
2
+ 0.730X
3
Analisisnya: a.
Konstanta a bernilai -0.190, artinya jika variabel independen, yang terdiri dari variabel kesenangan pleasureX
1
, variabel kegairahan arousalX
2
, dan variabel dominasi dominanceX
3
sama dengan nol, maka pembelian tidak terencana impulsive buyingY akan menurun sebesar 0.190.
b. Koefisien regresi variabel kesenangan pleasure adalah -0.024, artinya jika
variabel kesenangan pleasure menurun, maka pembelian tidak terencana impulsive buying pada konsumen Matahari Departemen Store Plaza Medan
Fair akan menurun sebesar 0.024, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c. Koefisien regresi variabel kegairahan arousal adalah 0.246, artinya jika
variabel kegairahan arousal meningkat, maka pembelian tidak terencana impulsive buying pada konsumen Matahari Departemen Store Plaza Medan
Fair akan meningkat sebesar 0.246, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Universitas Sumatera Utara
d. Koefisien regresi variabel dominasi dominance adalah 0.730, artinya jika
variabel dominasi dominance meningkat, maka pembelian tidak terencana impulsive buying pada konsumen Matahari Departemen Store Plaza Medan
Fair akan meningkat sebesar 0.730, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
E. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji F