Metode Analisis Data Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Menurut Ginting dan Situmorang 2008:176, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji ini dilakukan setelah validitas yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Kriteria dalam menentukan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut: a. Jika r alpha positif r tabel , maka pernyataan reliabel b. Jika r alpha negatif r tabel , maka pernyataan tidak reliabel.

9. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini Universitas Sumatera Utara dilanggar atau tidak dipenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina, 2008:102.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Erlina, 2008:106.

3. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lain Erlina, 2008:105. c. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda yang menggunakan persamaan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara Keterangan: Y = Pembelian Tidak Berencana a = Konstanta X 1 = Variabel kesenangan pleasure X 2 = Variabel kegairahan arousal X 3 = Variabel dominasi dominance b 1 b 2 b 3 = Koefisien regresi e = Standar error d. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji F Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2 , b 3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel dependen Y. H a : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen X 1 , X 2, X 3 terhadap variabel dependen Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Signifikan Parsial Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1, b 2 , b 3 = 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. H a : b 1, b 2 , b 3 = 0 artinya variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5.

3. Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R 2 1, jika R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Purba 2008, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Respons Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying pada Hypermart Sun Plaza Medan.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor respons lingkungan berbelanja, yang terdiri dari pleasure, arousal, dan dominance terhadap pembelian tidak terencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pleasure, arousal, dan dominance berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana impulsive buying. Variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap pembelian tidak terencana impulsive buying pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan adalah variabel pleasure. Semuel 2005, melakukan penelitian yang berjudul “Respons Lingkungan Berbelanja Sebagai Stimulus Pembelian Tidak Terencana pada Toko Serba Ada Toserba di Carrefour Surabaya.” Variabel respons lingkungan belanja, yang terdiri dari pleasure, arousal, dan dominance. Penelitian ini juga menggunakan variabel pengalaman belanja hedonic shopping value, resources expenditure, dan utilitarian shopping value sebagai mediator respons lingkungan belanja terhadap pembelian tidak terencana. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa variabel respons lingkungan belanja, yang terdiri dari pleasure, arousal, dan dominance berpengaruh terhadap pembelian tidak terencana impulsive buying. Variabel dominance berpengaruh positif terhadap pembelian tidak terencana impulsive buying. Terungkap juga bahwa variabel pengalaman belanja resources Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Produk Levi’s pada Levi’s Store Medan Fair Plaza

5 74 181

Pengaruh Motif Berbelanja (Shopping Motives) Dan Atribut Toko (Store Attributes) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Carrefour Plaza Medan Fair Medan

3 36 105

Analisis Pengaruh Respon Lingkungan Berbelanja Terhadap Pembelian Tidak Terencana Pada Distro Di Jalan Halat Medan

2 40 88

PENGARUH POTONGAN HARGA (DISCOUNT) TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING) (studi pada pengunjung Matahari Department Store Johar Plaza Jember)

6 58 25

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

2 21 165

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN (SALES PROMOTION) DAN BELANJA HEDONIS (HEDONIC SHOPPING) TERHADAP IMPULSIVE BUYING PRODUK MATAHARI PLAZA MEDAN FAIR.

9 47 32

PENGALAMAN BELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA.

1 1 87

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

0 0 2

Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Matahari Department Store Cabang Medan Fair Plaza)

1 2 13

PENGALAMAN BELANJA TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

0 8 19