1
X dan
2
X terhadap garis dugaannya. Apabila titik kombinasi semakin mendekati garis dugaannya maka nilai koefisien korelasi semakin baik. Koefisien
determinasi R
2
merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu
persamaan regresi. Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin baik kemampuan variabel X menerangkan atau menjelaskan variabel Y.
d. Uji Signifikan koefisien korelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004 : 466, Uji signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk menguji apakah besarnya atau kuatnya hubungan
antar-variabel yang diuji sama dengan nol. Apabila besarnya hubungan sama dengan no, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar-variabel sangat
lemah dan tidak berarti. Dan sebaliknya apabila hubungan antar-variabel sama dengan nol, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar-variabel secara
signifikan berbeda dengan nol, maka hubungan tersebut kuat dan berarti. Untuk mengetahui kuat dan berartinya hubungan antara variabel yang
sedang diteliti perlu dilakukan uji hipotesis terhadap koefisien korelasi, dengan kriteria pengujian:
1. Ho : p = 0, Artinya : terdapat hubungan lemah dan tidak berarti antara variabel bebas
1
X dan
2
X dengan Y. 2. Ha : p
≠ 0, Artinya : terdapat hubungan kuat dan berarti antara variab el bebas
1
X dan
2
X dengan Y. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah :
Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Danan 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior
OCB di Politeknik Kesehatan Banjarmasin. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan subyek penelitian adalah karyawan
Politeknik Kesehatan Banjarmasin. Organizational Citizenship Behavior OCB diteliti dengan menggunakan instrumen penelitian The Origin Organizational
Citizenship Behaviors Quesionnare oleh Morrison 1994 yang digunakan oleh Muchiri 2002. Kepuasan kerja diukur menggunakan alat ukur kuesioner
Minnesota satisfaction. Komitmen organisasi diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer 1990; Panggabean 2004.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior OCB. Terdapat
hubungan positif komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior OCB. Terdapat hubungan positif kepuasan kerja dan komitmen
organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior OCB Dickinson 2009 dengan judul “An Examination of the Factors Affecting
Organizational Citizenship Behavior”. Penelitian yang dilakukan oleh Dickinson menguji berbagai sikap karyawan yang berhubungan dengan OCB. Variabel yang
digunakan adalah kepuasan kerja, hubungan dengan atasan, persebsi keadilan, komitmen organisasi, stres kerja dan stres diluar pekerjaan. Dickinson dalam
melakukan penelitiannya, menggunakan survei secara online dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara