Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran telah menyentuh keseluruhan dari kehidupan sehari-hari manusia. Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya mampu mengakrabkan kita dengan produk dan nama merek perusahaan yang ditawarkan. Pada saat ini aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja seperti kegunaan suatu produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra terhadap suatu produk, sehingga pasar akan lebih fokus pada pertempuran merek. Begitu banyak perusahaan dengan hasil produksinya, produk yang dijual dipasar tentunya harus dibedakan dari pesaing, oleh karena itu produk tersebut harus diberi tanda, simbol atau desain yang mengidentifikasi dan mendeferensiasi dengan produk lain. Agar dapat bersaing merebut pasar maka perusahaan harus jeli dalam memberi merek produknya. Suksesnya suatu bisnis atau produk konsumen tergantung pada kemampuan konsumen dalam membedakan satu produk dengan produk lainnya. American Marketing Association dalam Kotler 2001:575 mendefinisikan merek brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek pada hakikatnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberi seperangkat atribut, manfaat dan pelayanan. Produk dengan kualitas, model, features karakteristik tambahan dari produk, serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena adanya perbedaan persepsi dari produk di benak konsumen. Membangun Universitas Sumatera Utara persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek, karena merek sangat bernilai mampu mempengaruhi pilihan atau preferensi konsumen yang membantu konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, yang pada akhirnya mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Philip Kotler 2000:251, yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Merek yang prestisius memiliki brand equity ekuitas merek yang kuat. Menurut Durianto et.all 2004:4 brand equity adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Brand equity yang kuat dapat terbentuk melalui kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merek brand loyalty. Semakin kuat Brand equity suatu produk, semakin kuat pula rasa percaya diri konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, sehingga mengantar perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Persaingan semakin meningkat diantara merek-merek yang beroperasi di pasar, hanya produk yang memiliki brand equity kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar Durianto et.all, 2004:7. Model bisnis yang dapat bersaing di pasar adalah model bisnis waralaba, karena merek yang diwaralabakan umumnya sudah teruji oleh pasar www.swa.co.id Okt 2009. Di Indonesia bisnis waralaba asing kini semakin berkembang, sejak tahun Universitas Sumatera Utara 1991 jumlah waralaba lokal mendominasi sampai 78 , yaitu 21 perusahaan dari total 27 perusahaan. Kemudian pada tahun 1996–1999, usaha waralaba lokal tumbuh sebesar 12.5 ditengah pertumbuhan ekonomi nasional dibawah 3. Namun dalam waktu hampir sepuluh tahun jumlah waralaba asing berhasil melampaui waralaba lokal. Di tahun 2000 waralaba asing mendominasi sebesar 88 , yakni 240 perusahaan dari total 270 perusahaan. Demikian juga dari data Asosiasi Franchise Indonesia AFI pada tahun 2004 tercatat sekitar 237 waralaba asing terus mengalami pertumbuhan dari 366 waralaba di Indonesia www.franchise-indonesia.com Pada saat ini salah satu waralaba lokal yang tidak kalah bersaing dengan waralaba asing adalah J.CO Donuts Coffee. J.CO Donuts Coffee pada saat sekarang ini merupakan trend setter pecinta donat. J.CO Donuts Coffee adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. Sesuai dengan namanya, J.CO Donuts Coffee mempunyai produk makanan berupa donat yaitu camilan atau makanan selingan pengantar makan besar dan produk minuman berupa kopi serta teh yang panas maupun dingin. Yang diunggulkan oleh J.CO Donuts Coffee adalah produk Okt 2009. Waralaba yang memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia adalah jenis waralaba restoran makanan cepat saji, karena jumlah penduduk Indonesia dengan pertumbuhan perkapita yang tergolong tinggi, dan ketersediaan makanan cepat saji semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Didukung juga kecenderungan gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke pada hal-hal lebih praktis. Tidak terkecuali pada pola makan yang gemar menyantap sajian yang serba instant. Universitas Sumatera Utara makanannya, yaitu donat. Selain donat, tersedia juga cappucinno dan mocca, caramel, tea dan lain-lain. Sejak berdiri pada tanggal 26 Juni 2005, J.CO Donuts Coffee mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO Donuts Coffee telah mempunyai 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan hingga sekarang J.CO Donuts Coffee telah memiliki lebih dari 60 gerai lebih yang tersebar di Indonesia dan diluar Indonesia yaitu 4 gerai di Malaysia dan 2 gerai di Singapura. Sejak hadirnya J.CO Donuts Coffee ditengah pasar, J.CO Donuts Coffee langsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin Donuts, Dunkin Donuts merupakan salah satu badan usaha pembuat donut yang paling lama berdiri dan pesaing utama Dunkin Donuts adalah Country Donuts, American Donuts, dan Country Style yang juga sudah cukup lama berdiri kemudian pesaing yang baru dalam pasar donut adalah J.CO Donuts Coffee dimana J.CO Donuts Coffee juga berhasil membuat gebrakan sehingga konsumen J.CO Donuts Coffee pun rela mengantri demi mendapatkan donat sejak kehadirannya pertama kali di Indonesia www.swa.co.id Okt 2009 Dengan menerapkan konsep open kitchen, butik donut ini memungkinkan para pelanggan untuk menyaksikan langsung proses pembuatannya, sehingga donat yang dikonsumsi terasa lebih fresh dan baru. Selain itu, nuansa yang penuh kehangatan juga menjadikan J.CO Donuts Coffee sebagai tempat paling nyaman untuk menikmati donat dan secangkir kopi. Donat J.CO Donuts Coffee dihasilkan dan diolah dari bahan-bahan berkualitas dan bermutu tinggi karena langsung di Impor dari luar negeri. Saat ini J.CO Donuts Coffee telah hadir di Medan, J.CO Donuts Coffee memiliki Universitas Sumatera Utara 2 outlet di Medan yaitu pada Sun Plaza Medan dan Cambridge City Square yang merupakan termasuk tempat termewah yang ada di Medan. Menurut Durianto et.all 2004:54 kesadaran merek brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Kesadaran atas merek dibangun secara terus menerus sepanjang daur hidup produk itu berlangsung. Persepsi kualitas perceived quality dan asosiasi merek brand association terbentuk saat itu juga, dengan komitmen yang teguh dan tekad untuk menjadikan merek sebagai brand yang memiliki masa depan. Apabila ketiga elemen brand equity sudah terbentuk, maka loyalitas atas merek langsung menempati pringkat tertinggi, yaitu commited buyer, dimana pelanggan yang setia, mempunyai kebanggaan menjadi pelanggan dari merek. Pada tingkat ini salah satu ciri loyalitas konsumen ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek kepada orang lain http:refrinal.blogspot.com Okt 2009. Dibawah ini terdapat 10 daftar Brand Product Choices 2007 yang memiliki tingkat pertumbuhan penjualan relative tinggi yang sangat diminati konsumen. Tabel 1.1 BrandProduct Choices 2007 No Brand Kategori produk Pemilik merek 1 AVANZA Multi Purposes Vehicle MPV Toyota ATPM di Indonesia: PT Toyota Astra Motor TAM 2 SWEETY Baby Diapers Baby Diapers PT Softex Indonesia 3 Yamaha MIO Motor matic PT Yamaha Motor Kencana Indonesia 4 Bank MANDIRI Jasa Perbankan PT Bank Mandiri Tbk 5 THE FUK Produk Perawatan Wajah Tan Tje Fu Pranoto Widjojo 6 OLAY TOTAL EFFECTS Pelembab Wajah Procter Gamble PG 7 MIZONE Minuman isotonic PT Aqua Golden Misissipi Tbk Universitas Sumatera Utara 8 J.CO. Donuts Coffee Kafe yang menyediakan camilan donat Kelompok usaha Johnny Andrean 9 XL Operator Seluler PT Exelcom Pratama Tbk 10 GERY Biskuit Garuda food Sumber http:agungdsp.wordpress.com Okt 2009. Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat, J.CO Donuts Coffee memasuki posisi kedelapan dan merupakan termasuk dalam sepuluh merek produk pilihan konsumen yang mengalami tingkat pertumbuhan yang relative tinggi pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa J.CO Donuts Coffee mampu bersaing dengan baik dan mampu membuktikan produktifitasnya di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Oleh karna itu J.CO Donuts Coffee terpilih sebagai pemenang ”The Integrated Marketing Champion 2008”, oleh majalah SWA yang bekerjasama dengan Mark Plus Co. Selama kurang dari 3 tahun selama beroperasi, J.CO Donuts Coffee telah mendapatkan penghargaan dari media. Selain award yang telah diberikan, terdapat 3 award lainnya yaitu CAKRAM AWARD 2008 dari majalah CAKRAM, ”Best Innovation” dari majalah Marketing, dan ”Best Donut 2006” dari majalah FREE www.jcodonuts.com Okt 2009. Berdasarkan hasil pra-survey yang telah dilakukan, banyak konsumen J.CO Donuts Coffee membeli donat dengan sistem paket yang disediakan oleh J.CO Donuts Coffee karena selain harganya lebih murah, donat yang didapat juga lebih banyak. Sehingga konsumen J.CO Donuts Coffee merasa sangat tertarik dalam mengkonsumsi J.CO Donuts Coffee. Salah satu outlet J.CO Donuts Coffee berlokasi di Sun Plaza Medan. Dalam hal ini, penelitian dilakukan pada J.CO Donuts Coffee cabang Sun Plaza Medan, dikarenakan Sun Plaza Medan adalah Mall terbesar di kota Medan, maka tempat tersebut merupakan tempat yang selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berbelanja karena memiliki lokasi yang Universitas Sumatera Utara strategis, dimana letaknya berada di tengah kota dan banyak jenis angkutan umum yang melewati Sun Plaza Medan. Selain itu, lokasi Sun Plaza Medan merupakan area pusat bisnis yang terdapat banyak gedung perkantoran, sekolah, ritel, dan pasar tradisional. Sehingga merupakan peluang bagi J.CO Donuts Coffee untuk menarik konsumennya. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO Donuts Coffee Cabang Sun Plaza Medan”

B. Perumusan Masalah