Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Menurut P. Sondang Siagian 2002 produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran output yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal 10 Menurut Blecher yang dikutip Wibowo 2007 produktivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu . Kemampuan yang dimaksud dalam defenisi tersebut tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana, tetapi juga berhubungan dengan pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia. 11 Menurut Sinungan 2000 produktivitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedang keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai . 12 Karyawan yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja output. Jika .

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu : 1. Kepuasan Kerja 10 Prof. DR. MPA. P. Sondang Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta. hal. 54 11 Prof. DR. Wibowo. SE. M,Phil. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. hal. 241 12 M. Sinungan. 2000. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta. Bumi Angkasa. hal. 12 Universitas Sumatera Utara output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan ikut menurun sehingga produktivitas pun juga akan menurun. 2. Input Besar kecilnya input yang dimasukan dalam sebuah proses produksi akan menentukan hasil akhir output dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja antara lain : motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan keterampilan, saran yang mendukung, dan lingkungan kerja. 3. Waktu Kerja Jam kerja yang lama mendorong pegawai untuk terus memperbanyak dan meningkatkan hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif, karena harus didukung oleh faktor lainnya, seperti input. Menurut P. Sondang Siagian 2002 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah 13 : a. Perbaikan terus-menerus Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal. 13 Prof. DR. MPA. P. Sondang Siagian. Op.Cit. hal. 10 Universitas Sumatera Utara b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan. c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu : • Mengakui harkat dan martabat manusia • Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain −termasuk manajemen−yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut • Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi • Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu : penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik. 4. Filsafat Organisasi Sesungguhnya titik tolak perumusan etos kerja bersifat fisafat yang pada mulanya mungkin dirumuskan oleh para pendiri founding fathers organisasi yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan. Salah satu bentuknya yang dewasa ini dikenal makin meluas dikalangan bisnis ialah TQM Total Quality Management, suatu kredo manajemen yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh atau holistik dalam mengelola suatu organisasi. Ada beberapa hal yang menonjol dalam filsafat manajemen tersebut, yakni : • Fokus perhatian pada kepuasan pelanggan • Pemupukan loyalitas • Perhatian pada budaya organisasi • Pentingnya ketentuan formal dan prosedur.

c. Kaitan Antara Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja