keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk suatu organisasi. Dewasa ini, mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengelola, dan
mengirimkannya. 3.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda. Sebagai
contoh, informasi tentang akibat kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan, bila ditujukan kepada ahli
teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi tentang harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan
untuk akuntan.
2.3 Konsep Sistem Informasi
Dalam bukunya Whitten 2004, sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah informasi.
2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan.
Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi
akuntansi organisasi seperti ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran. Bodnar, 2000
Istilah sistem informasi keuangan digunakan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam
atau di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi
matematika, komunikasi elektronik dan srana dari sistem pakar. McLeod, 2001 Sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem input dan output yang
digambarkan dengan model sistem informasi keuangan sebagai berikut Mc Leod, 2001 :
Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan McLeod, 2001 Penelitian ini hanya terfokus pada sistem informasi akuntansi pada
subsistem inputnya dan subsistem manajemen dana pada outputnya.
2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan
menyediakan informasi bagi pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan. McLeod, 2001
Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan dalam banyak kasus berapa banyak uang
yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian informasi manajemen. McLeod, 2001
2.4.2 Subsistem Manajemen Dana
Arus uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber
daya fisik yang lain. Arus ini dapat dikelola untuk mecapai dua tujuan McLeod, 2001 :
1. Untuk memastikan bahwa arus pendapatan lebih besar daripada arus
keluarnya biaya. 2.
Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun. Banyak analisis yang bisa digunakan dalam subsistem manajemen dana,
namun yang biasa digunakan adalah analisis arus kas. Perangkat lunaknya disebut model arus kas. Dengan menggunakan model arus kas, manajer dapat melakukan
pertimbangan-pertimbangan keuangan untuk membuat keputusan menurut cara yang diinginkan. McLeod, 2001
2.5 Konsep Organisasi
Non-profit
Organisasi non-profit atau lembaga nirlaba merupakan salah satu representasi dari suatu komunitas atau lingkungan tertentu dalam bentuk institusi.
Nainggolan, 2008 Organisasi non-profit memiliki tiga kegiatan umum yang diigambarkan
secara fungsional, Nainggolan, 2008 yaitu: 1.
Kegiatan menggalang dana untuk merealisasikan semua kegiatan yang dirancang dalam rangka mencapai tujuan.
2. Setelah ada hasil dari kegiatan penggalangan dana, maka kegiatan
dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan rencana baik program maupun keuangan.
3. Pengelola kegiatan organisasi baik program dan keuangan setelah selesai
harus dipertanggungjawabkan. Baik kepada pihak pemberi dana maupun pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.
Dari gambaran ketiga fungsi yang akan dilaksanakan oleh organisasi non- profit
, maka organisasi harus merancang unsur dan prosedur terkait serta mengambarkan hubungan antara unsur dan prosedur tersebutNainggolan, 2008.
2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit
Terkait dengan keuangan organisasi, maka gambaran hubungan unsur dan prosedur dalam keuangan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi Non-Profit Nainggolan, 2008
2.6 Konsep
Object Oriented Berorientasi Objek
Enam ide dasar yang memberi ciri pada pemrograman berorientasi obyek yaitu Kendall, 2003:
1. Objek-objek Objects
Objek adalah penggambaran komputer dari beberapa kejadian di dunia nyata. Contohnya, jika Anda memiliki sebuah Jeep Wrangler, komputer akan
menyimpan jenis modelnya Jeep Wrangler, nomor identitas kendaraan VIN 51Y62BG826341Y dan tipe mesin 6-Cyl. Objek bisa memiliki dua atribut
seperti misalnya model VIN, dan tipe mesin dan kegiatannya misalnya ”lampu menyala” dan ”lampu padam”.
2. Kelas-kelas Classes
Kelas adalah sebuah kategori dari objek yang sama. Objek-objek dikelompokkkan dalam kelas-kelas. Sebuah kelas mendefinisikan serangkaian
atribut untuk pemakaian bersama yang ditemulan dalam setiap objek dalam kelas. Sebagai contoh, setiap mobil akan memiliki atribut untuk Model, VIN, dan Mesin.
Pemrogram harus mendefinisikan kelas dalam programnya. Ketika program tersebut dijalankan, objek dapat diciptakan dari sebuah kelas yang ditentukan.
Istilah instantiate dengan seketika digunakan ketika sebuah objek diciptakan dari sebuah kelas. Sebagai cotoh, sebuah program dapat menciptakan dengan
seketika sebuah Jeep Wranger sebagai sebuah objek dari dari kelas Mobil. 3.
Pesan-pesan Messages Informasi dapat dikirim dari suatu objek ke objek yang lain. Pesan-pesan
bukanlah bentuk bebas, kelas-kelas telah diprogram untuk megirimkan pesan dan bereaksi terhadap pesan yang diterima.
4. Pembungkusan Encapsulation
Biasanya informasi tentang suatu objek dibungkus oleh kegiatannya sendiri. Jadi, sebuah objek memelihara data tentang keadaan dunia nyata yang
digambarkannya dalam keadaan yang sama. 5.
Pewarisan Inheritance Kelas-kelas dapat memiliki anak, yaitu, satu kelas dapat diciptakan dari
kelas yang lain. Kelas asal –atau kelas induk- dikenal sebagai kelas basis dasar. Kelas anak dikenal sebagai ”kelas turunan”. Sebuah kelas derivasi dapat
diciptakan dalam beberapa cara yang akan mewarisi seluruh atribut dan kegiatan kelas dasarnya.
6. Polimorfisme Polymorphism
Istilah polimorfisme menunjukkan pada kegiatan alternatif diantara kelas turunan yang terkait. Ketika beberapa kelas mewariskan atribut dan kegiatannya,
akan terdapat suatu kegiatan dimana kegiatan dari kelas turunan berbeda dari kelas dasarnya atau kelas turunan kandungnya.
2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented
Keuntungan kekuatan utama dari object oriented yaitu Munawar, 2005: 1.
Jelasnya informasi dalam konteks sistem. Fungsi sistem baru tidak hanya menangani sejumlah besar data yang sejenis tetapi juga mendistribusikan
data ke seluruh organisasi. Karena itu sangat penting menggunakan metode yang fokus baik pada sistem maupun konteksnya.
2. Sangat dekatnya hubungan antara OO analisis, OO design, OO user
interface , dan OO programming.
3. Objek mempersipkan koherensi material dan mental pada struktur sistem.
2.6.2 Keterbatasan Object Oriented
Ada beberapa aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode object oriented
antara lain aplikasi yang membutuhkan banyak algoritma. Beberapa aplikasi yang melibatkan perhitungan yang besar dank kompleks
seperti perhitungan orbit satelit sangat tidak cocok menggunakan pendekatan OO Munawar, 2005.
2.7 Metode Pengumpulan Data
2.7.1 Studi Pustaka
Penelusuran pustaka studi pustaka terutama dimaksudkan sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian research design dan proposal guna
memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoretis atau mempertajam metodologi. Studi pustaka sekaligus memanfaatkan sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya studi pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa
memerlukan riset lapangan. Dalam bukunya Zed 2004, Studi pustaka dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam bukunya Zed juga mengutarakan empat ciri utama studi pustaka
yaitu: Ciri pertama ialah bahwa peneliti berhadapan langsung dengan teks nash
atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata eyewitness berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya.
Ciri yang kedua, data pustaka besifat siap pakai ready-made. Artinya peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan
bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. Ciri yang ketiga ialah bahwa data pustaka umumnya adalah sumber
sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sedikit
banyak mengandung titik pandang orang yang membuatnya.
Ciri yang keempat adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statik tetap. Artinya
kapan pun ia datang dan pergi, data tersebut tidak akan pernah berubah karena ia sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis teks, angka,
gambar, rekaman tape atau film Zed, 2004.
2.7.2 Studi Lapangan
2.7.2.1 Observasi Pengamatan
Observasi pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang diamatinya, yaitu Gulo, 2002:
a. Partisipasi penuh
Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden. Tidak jarang
seorang pengamat tinggal bersama dengan kelompok masyarakat yang diamatinya dalam waktu yang cukup lama sehingga ia dianggap sebagai bagian dari
masyarakat yang bersangkutan. b.
Partisipasi sebagai pengamat Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati menyadari
peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi sebagai pengamat, dan responden menyadari bahwa dirinya adalah obyek
pengamatan. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok responden.
c. Pengamat sebagai partisipan
Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
d. Pengamat sempurna complete obsever
Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Ia mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.
Dalam bukunya Gulo 2002, observasi pengamatan terdiri atas: a.
Persiapan termasuk latihan training b.
Memasuki lingkungan penelitian c.
Memulai interaksi d.
Pengamatan dan pencatatan e.
Menyelesaikan tugas lapangan
2.7.2.2 Interview Wawancara
Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara interviewer untuk mengumpulkan data secara tatap
muka langsung dengan orang yang diwawancarai interviewee. Wawancara interview telah diakui sebagai teknik pengumpulan datafakta fact finding
technique yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem
Hartono, 2005.
Kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut Hartono, 2005: a.
Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan
terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. b.
Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan- pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
c. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-
gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai. d.
Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
2.8 Rapid Application Development RAD
RAD adalah salah satu metode pengembagan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi
yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, kakan tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu
30-90 hari. Noertjahyana, 2002 Dalam literatur lain menyebutkan bahwa RAD adalah sebuah strategi
pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan
bertambah serangkain prototype prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final atau sebuah versi. Whitten, 2004.
Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD, yaitu:
Gambar2.3 Strategi Rapid Application Development RAD Whitten, 2004 Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid
Application Development RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi
rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah Whitten, 2004:
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,
desain, konstruksi. 2.
Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis,
desainer, pembangun sistem. 3.
Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai
melihat sebuah sistem yang bekerja. Pada penelitian ini alur yang dilalui hanya sampai construction and
testing . Sedangkan untuk pengembangan lebih lanjut diserahkan kepada pihak
organisasi dan dilakukan diluar penelitian.
2.9 Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD