Sejarah Organisasi Visi dan Misi Struktur Organisasi Identifikasi Masalah

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Scope Definition Mendefinisikan Ruang Lingkup

4.1.1 Sejarah Organisasi

PATTIRO Pusat Telaah dan Informasi Regional adalah organisasi non- pemerintah yang didirikan pada 17 April 1999. keberadaan PATTIRO bertujuan mendorong terwujudnya good governance dan mengembangkan partisipasi publik di Indonesia, khususnya pada level lokal. Fokus perhatian PATTIRO adalah peningkatan pelayanan publik, pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, peningkatan kapasitas aparat penyelenggara pemerintahan dan anggota legislatif, peningkatan kapasitas pers serta pemberdayaan warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan itu, PATTIRO menyediakan berbagai pelayanan kepada NGO, lembaga donor, lembaga pemerintah, dan sektor privat yang memiliki tujuan sejenis. Bentuk pelayanan yang disediakan PATTIRO meliputi: penelitian, pelatihan, asistensi dan pengembangan model. Sumber: PATTIRO

4.1.2 Visi dan Misi

Visi Terciptanya keadilan sosial melalui peningkatan partisipasi dan daya tawar masyarakat warga dalam setiap proses pembuatan keputusan publik serta terwujudnya tata pemerintahan yang baik khususnya pada tingkat lokal. Misi 1. Mendorong terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat oleh negara melalui keadilan dalam alokasi anggaran publik. 2. Mengembangkan model-model tata pemerintahan yang baik untuk terwujudnya keadilan sosial bagi kehidupan bernegara. 3. Memperkuat kapasitas masyarakat warga untuk berperan aktif dalam proses pembuatan keputusan publik. Sumber: PATTIRO

4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PATTIRO Sumber: PATTIRO

4.1.4 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan

Ada dua sistem pokok yang ada dalam sistem keuangan PATTIRO yaitu sistem penerimaan dan pengeluaran kas dan kedua sistem yang ada tersebut masih dilakukan secara manual.

4.1.4.1 Sistem Pencatatan Penerimaan Kas

Sistem Pencatatan Penerimaan Kas di PATTIRO dimulai dengan Kasir membuat Bukti Penerimaan Kas. Kemudian Bukti Penerimaan Kas tersebut diberikan kepada Manajer Keuangan untuk ditandatangani, direvisi, atau ditolak. Setelah Bukti Penerimaan Kas ditandatangani, Kasir mencatatnya ke dalam jurnal penerimaan. Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang Berjalan

4.1.4.2 Sistem Pencatatan Pengeluaran Kas

Hampir sama dengan Penerimaan Kas, Pencatatan Pengeluaran Kas juga dimulai dari Kasir yang membuat Bukti Pengeluaran Kas dan memberikannya kepada Manajer Keuangan untuk dilakukan persetujuan. Setelah Manajer Keuangan tanda tangan dalam Bukti Pengeluaran Kas tersebut, Kasir memberikan Bukti Pengeluaran Kas tersebut kepada Direktur Eksekutif untuk ditandatangani. Setelah Direktur Eksekutif menandatangani Bukti Pengeluaran Kas, Kasir mencatatatnya ke dalam jurnal pengeluaran. Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang Berjalan Selain kedua sistem keuangan yang ada tersebut, yang juga perlu diketahui bahwa PATTIRO memiliki beberapa rekening bank untuk menyimpan dana kas. Gunanya adalah untuk memisahkan dana program kegiatan yang satu dengan yang lain. Sehingga anggaran yang disediakan dapat memenuhi setiap program kegiatan dan tidak ada program kegiatan yang menggunakan dana berlebih dari program lain.

4.1.5 Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi dalam sistem yang ada saat ini adalah: 1. Tidak adanya penggunaan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Penomoran bukti transaksi secara manual menjebabkan manajemen dapat kehilangan kontrol. 2. Saldo dalam rekening Bank tidak sesuai dengan yang ada di laporan sisa saldo Bank tersebut dan tidak pernah ada rekonsiliasi antara saldo bank, saldo akunting, dan saldo catatan rekapitulasi bulanan pemasukkan dan pengeluaran kas program. 3. Kedua masalah di atas menyebabkan timbulnya masalah baru dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan oleh pihak manajerial karena laporan keuangan yang ada tidak mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya.

4.1.6 Lingkup Sistem Yang Akan Dibuat