Penelitian ini tidak menggunakan semua diagram yang disediakan oleh UML. Dan
diagram-diagram yang digunakan pada tahap ini merupakan lanjutan dari diagram yang telah
dibuat pada tahap analisis, diagram tersebut antara lain:
1. Sequence Diagram 2. State Chart Diagram
3. Deployment Diagram
Selain tabel-tabel
dan diagram
yang berhubungan dengan UML, penelitian ini juga
menambahkan tahapan
normalisasi untuk
perancangan basis data serta penambahan perancangan
interface, menu
crud, dan
perancangan input dan output. 4.
Construction Testing Setelah melakukan analisis dan perancangan
sistem, tahapan
ini merupakan
tahapan pemrograman dan pengujian terhadap program
yang telah jadi. a. Construction
Pada tahapan construction, penelitian sampai pada tahap pemrograman atas sistem yang analisis
dan perancangannya telah dibuat. Pemrograman pada penelitian ini menggunakan PHP 5 sebagai
bahasa pemrogramannya. Penggunaan PHP 5 dalam penelitian ini merupakan pilihan yang tepat
karena PHP 5 merupakan bahasa pemrograman yang object oriented, hal ini sesuai dengan
penelitian. Adapun untuk database digunakan MySQL Versi 3.3 sebagai tempat penyimpanan
datanya. b. Testing
Setelah program selesai, maka mulailah dilakukan tahap pengujian. Tahap pengujian
berfungsi untuk
meminimalisasi terjadinya
kesalahan bug pada sistem yang telah dibuat. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan
dengan menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan black-box testing.
3.3 Kerangka Penelitian
+ +
, +
+ -
+ .
- ,
,
+ 1 0
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Scope Definition
4.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan 1. Sistem Pencatatan Penerimaan Kas
Sistem Pencatatan Penerimaan Kas di PATTIRO dimulai dengan Kasir membuat Bukti
Penerimaan Kas. Kemudian Bukti Penerimaan Kas tersebut diberikan kepada Manajer Keuangan
untuk ditandatangani, direvisi, atau ditolak. Setelah Bukti Penerimaan Kas ditandatangani,
Kasir mencatatnya ke dalam jurnal penerimaan.
Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang
Berjalan
2. Sistem Pencatatan Pengeluaran Kas
Hampir sama dengan Penerimaan Kas, Pencatatan Pengeluaran Kas juga dimulai dari
Kasir yang membuat Bukti Pengeluaran Kas dan memberikannya kepada Manajer Keuangan untuk
dilakukan persetujuan. Setelah Manajer Keuangan tanda tangan dalam Bukti Pengeluaran Kas
tersebut, Kasir memberikan Bukti Pengeluaran Kas tersebut kepada Direktur Eksekutif untuk
ditandatangani.
Setelah Direktur
Eksekutif menandatangani Bukti Pengeluaran Kas, Kasir
mencatatatnya ke dalam jurnal pengeluaran.
Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang
Berjalan
4.1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi dalam sistem yang ada saat ini adalah:
1. Tidak adanya penggunaan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Penomoran bukti
transaksi secara
manual menjebabkan
manajemen dapat kehilangan kontrol. 2. Saldo dalam rekening Bank tidak sesuai
dengan yang ada di laporan sisa saldo Bank tersebut dan tidak pernah ada rekonsiliasi
antara saldo bank, saldo akunting, dan saldo catatan rekapitulasi bulanan pemasukkan dan
pengeluaran kas program.
3. Kedua masalah
di atas
menyebabkan timbulnya
masalah baru
dalam hal
pengambilan keputusan
yang berkaitan
dengan keuangan oleh pihak manajerial karena laporan keuangan yang ada tidak
mencerminkan keadaan keuangan yang
sebenarnya. 4.1.3 Lingkup Sistem Yang Akan Dibuat
Berdasarkan idetifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dibuat sistem
informasi pencatatan keuangan organisasi non- profit
yang meliputi: 1.
Sistem yang akan dibuat meliputi proses- proses berikut ini:
a. Input data penerimaan dan pengeluaran kas.
b. Penyimpanan data penerimaan dan pengeluaran kas dalam database.
c. Pembuatan bukti
penerimaan dan
pengeluaran kas. d. Pelaporan
keuangan berdasarkan
penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Pengguna sistem
a. Kasir b. Manajer Keuangan
c. Direktur Eksekutif 3. Data master yang dibutuhkan
a. Data Dana 4. Tool dan resource yang dibutuhkan sistem
Sistem ini
akan dikembangkan
menggunakan server
Apache, bahasa
pemrograman PHP, database MySQL, dijalankan melalui browser. Selain itu, pada penelitian ini
tidak akan membahas jaringan komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini.
4.2
Analysis 4.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem
1. Analisa Kebutuhan Fungsional Fungsi-fungsi yang harus ada pada
sistem antara lain: 1. Menyimpan
data seluruh
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Sistem harus dapat memberikan nomor urut otomatis pada tiap transaksi baik penerimaan
maupun pengeluaran
kas. Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan kontrol
terhadap redudansi data ataupun bukti transaksi yang hilang.
3. Sistem harus dapat memberikan laporan keuangan yang dapat diakses perbulan,
pertahun, dan pertanggal. 2. Analisa Kebutuhan Non-Fungsional
Fitur-fitur lain, karakteristik dan batasan dalam sistem antara lain :
1. Sistem yang baru dapat digunakan dan dipelajari oleh pengguna dengan mudah.
Sehingga pengguna dapat cepat terbiasa menggunakan sistem ini.
2. Antarmuka sistem dirancang agar pengguna mudah menggunakan sistem dan mengurangi
kemungkinan kesalahan yang diakibatkan oleh pengguna.
3. Sistem memiliki tingkat keamanan yang baik. Sistem dapat menjalankan fungsinya dengan
cepat dan reliable dengan tingkat error yang kecil.
4.2.2 Analisa Sistem Usulan 1.