RANCANG bangun sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit (studi kasus: DI Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN KEUANGAN ORGANISASI NON-PROFIT

(STUDI KASUS: DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh: DILAH PENI FAUZIAH

105093003017

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN

KEUANGAN ORGANISASI NON-PROFIT

(STUDI KASUS: LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)

PATTIRO)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DILAH PENI FAUZIAH 105093003017

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

iii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN

KEUANGAN ORGANISASI NON-PROFIT (STUDI KASUS:

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PATTIRO)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

DILAH PENI FAUZIAH 105093003017

Menyetujui,

Pembimbing I

Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150411252


(4)

iv

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)” yang ditulis oleh Dilah Peni Fauziah, NIM 105093003017 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui :

Penguji I Penguji II

Zulfiandri, MMSI NIP. 19070130 200501 1003_

Nia Kumaladewi, MMSI NIP.10504111179_

Pembimbing I Pembimbing II

Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc NIP.

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui : Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956

Ketua

Program Studi Sistem Informasi

Aang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252


(5)

(6)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 21 Juni 2010

Dilah Peni Fauziah 105093003017


(7)

vi

ABSTRAK

DILAH PENI FAUZIAH (105093003017). Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO) di bawah bimbingan ZAENUDDIN BEY F. dan NUR AENI HIDAYAH.

Tren perkembangan organisasi non-profit yang semakin meningkat jumlahnya membuat persaingan antar organisasi-organisasi tersebut semakin ketat, termasuk dalam kegiatan manajerialnya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dewasa ini organisasi non-profit harus meningkatkan kinerja manajerialnya dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Diantaranya dalam pencatatan data-data keuangan untuk dijadikan laporan keuangan. Pada LSM PATTIRO, pengolahan data-data keuangan untuk dijadikan laporan masih dilakukan secara manual yang menyebabkan manajemen kehilangan kontrol. Sehingga mungkin saja terjadi transaksi-transaksi yang tidak tercatat, kehilangan dokumen, dan masalah keterlambatan pelaporan yang membuat laporan keuangan tidak akurat dan tidak dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit yang dapat digunakan untuk mengolah dan menyimpan data-data keuangan organisasi yang berupa data penerimaan dan pengeluaran kas untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit menggunakan metode pengembangan Rapid Application Develompent (RAD) yang merujuk pada teori Jeffery L. Whitten Dkk. (2004) dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat pemodelan sistem. Teknologi yang digunakan untuk pembangunan perangkat lunak sistem adalah PHP 5.2.9 sebagai bahasa pemrograman, Apache 2.2 sebagai web server, dan MySQL 5.0 sebagai database. Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit ini berhasil membuat pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu format, membuat sistem pengendalian internal menjadi lebih baik dengan melibatkan seluruh pihak dalam pencatatan transaksi, penyimpanan data dalam database sehingga mengurangi penggunaan kertas dan resiko kehilangan catatan transaksi, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kata Kunci: Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, Rapid Application Development (RAD), Pemodelan berorientasi objek, Unified Modelling Language (UML). V Bab + xxv Halaman+ 115 Halaman+ Daftar Pustaka+ 30 Gambar+ 36 Tabel +6 Daftar Simbol+ 5 Lampiran.


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul peneletian skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit (Studi Kasus: Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PATTIRO)”. Tidak lupa, shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, beserta seluruh pengikutnya dari awal hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M. Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

3. Ibu Nur Aeni Hidayah M.MSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing penulis dan membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.


(9)

viii

4. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan memberikan banyak ilmu baru yang belum diketahui penulis sebelumnya. 5. Kedua orangtuaku tercinta dan tersayang, yang tak henti-hentinya

mencurahkan kasih sayang, motivasi, dan pengertian kepada penulis . Dan kelima Dilah yang akan selamanya menjadi bagian dari hidup penulis.

6. Ibu D. Utami Cahyani, selaku Manajer Keuangan PATTIRO yang telah memberikan banyak masukan dalam pembuatan skripsi ini.

7. Annisa Primasari dan Afrialdi Syahputra, yang telah banyak memberikan bantuan keajaiban bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan sahabat-sahabat terbaikku: Ayu Dhita, Citra Nuraini, Lia Amalia, Mita Ristanti, Muyassaroh, dan Yunita Fitriyani. Terima kasih untuk warna yang kalian berikan.

8. Lingkaran malaikatku yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan, Rahmah Farahdita, Mia Lestari, Wulan Embun, Aulia Destianti, Iklima Ermis, Zahara Fadilah, dan semua yang telah menjadi kisah dalam hidupku.

9. Teman-temanku di Fakultas Sains dan Teknologi terutama angkatan 2005 yang telah memberikan motivasi tak henti agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

10.Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis selama praktek kerja hingga penyelesaian laporan ini.

Penulis juga ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait, apabila selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan yang penulis lakukan. Penulis juga mengharapkan saran serta kritik dari


(10)

ix

pembaca dan semua pihak agar penulisan laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan juga pembaca sekalian. Amin.

Jakarta, 21 Juni 2010


(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... HALAMAN JUDUL ………... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ………... HALAMAN PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ………...… DAFTAR ISI ………... DAFTAR GAMBAR ……….…. DAFTAR TABEL ……….…. DAFTAR SIMBOL ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I. PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ……….………...…. 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan Penelitian ...………... 1.5 Manfaat Penelitian ... 1.6 Metode Penelitian ……….………... 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 1.7 Sistematika Penulisan ...

BAB II. LANDASAN TEORI ... 2.1 Konsep Sistem ... 2.1.1 Karakteristik Sistem ... 2.2 Konsep Informasi ... 2.3 Konsep Sistem Informasi ... 2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan ...

i ii iii iv v vi vii x xiv xvi xviii xxv 1 1 2 3 4 5 5 5 6 7 9 9 9 12 13 13


(12)

xi

2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 2.4.2 Subsistem Manajemen Dana ... 2.5 Konsep Organisasi Non-Profit ………... 2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit... 2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)………... 2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented………... 2.6.2 Keterbatasan Object Oriented …...……… 2.7 Metode Pengumpulan Data ... 2.7.1 Studi Pustaka ...………... 2.7.2 Studi Lapangan .………...………...

2.7.2.1 Observasi/ Pengamatan………... 2.7.2.2 Interview/ Wawancara………. 2.8 RAD (Rapid Application Development) ... 2.9 Pendekatan Analisis Model Driven OOA dan OOD ... 2.9.1 Pengertian Model Driven ... 2. 9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ... 2. 9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD) ... 2.10 Unified Modelling Language (UML) ...

2.10.1 Sejarah UML ... 2.10.2 Konsep UML ... 2.11 Database ... 2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database ... 2.11.2 Database Management System (DBMS) ... 2.12 Personal Home Page (PHP) ...

2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP ... 2.12.2 Syntax PHP ... 2.13 MySQL ... 2.14 Definisi Client-Server ... 2.15 Pengujian Perangkat Lunak ... 2.16 Literatur Sejenis ...

15 15 16 17 17 19 19 20 20 21 21 22 23 25 25 25 25 26 26 26 28 28 28 29 29 30 30 32 33 36


(13)

xii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 3.1.1 Studi Pustaka ... 3.1.2 Studi Lapangan ...

3.1.2.1 Observasi/ Pengamatan ... 3.1.2.2 Interview/ Wawancara ... 3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 3.2 Metode Pengembangan Sistem ………... 3.2.1 Scope Definition (Definisi Ruang Lingkup) ... 3.2.2 Analysis (Analisis) ………... 3.2.3 Design (Perancangan) ... 3.2.4 Construction & Testing ... 3.2.4.1 Construction ... 3.2.4.2 Testing ... 3.3 Kerangka Berpikir ...

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup (Scope Definition) ... 4.1.1 Sejarah Organisasi ... 4.1.2 Visi dan Misi ………... 4.1.3 Struktur Organisasi ... 4.1.4 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ...

4.1.4.1 Sistem Penerimaan Kas ……….. 4.1.4.2 Sistem Pengeluaran Kas ………. 4.1.5 Identifikasi Masalah ………... 4.1.6 Lingkup Sistem Yang Akan Dibuat ……….. 4.2 Analisa (Analysis) ... 4.2.1 Cause and Effect Analysis ... 4.2.2 Analisa Kebutuhan Sistem ... 4.2.2.1 Analisa Kebutuhan Fungsional ... 4.2.2.2 Analisa Kebutuhan Non-Fungsional ... 4.2.3 Analisa Sistem Usulan ……...

37 37 37 38 38 39 40 40 40 40 41 42 42 43 44 45 45 45 45 46 46 47 47 48 49 50 50 51 51 51 52


(14)

xiii

4.2.3.1 Use-case Diagram ……….. 4.2.3.1.1 Identifikasi Aktor ………... 4.2.3.1.2 Identifikasi Use-case ……….. 4.2.3.1.3 Pemodelan Use-case ………... 4.2.3.2 Use-case Narrative Analysis Diagram ………..

4.2.3.3 Activity Diagram ……… 4.2.3.4 Class Diagram ……… 4.3 Perancangan (Design) …………... 4.3.1 Use-case Narrative Design ... 4.3.2 Sequence Diagram ... 4.3.3 State Diagram ... 4.3.4 Deployment Diagram ... 4.3.5 Perancangan Database ... 4.3.5.1 Kamus Data ... 4.3.6 Matriks data-to location CRUD ... 4.3.7 Perancangan Kode (Pseudocode) ………... 4.3.8 Perancangan Antarmuka Sistem ... 4.4 Construction & testing ... 4.4.1 Construction ... 4.4.2 Testing ...

BAB V. PENUTUP ... 5.1 Kesimpulan ………... 5.2 Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ………...

LAMPIRAN 52 52 53 53 56 65 70 74 75 84 93 96 97 97 102 106 109 109 109 110 111 111 112 113


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan ... Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi

Non-Profit ... Gambar 2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) ... Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... Gambar 4.1 Struktur Organisasi PATTIRO ... Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang Berjalan ... Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang Berjalan ... Gambar 4.4 Diagram Use-case Sistem Usulan ... Gambar 4.5 Activity DiagramLogin ... Gambar 4.6 Activity Diagram Input Penerimaan Kas ... Gambar 4.7 Activity Diagram Input Pengeluaran Kas ... Gambar 4.8 Activity Diagram Persetujuan Penerimaan Kas ... Gambar 4.9 Activity Diagram Persetujuan Pengeluaran Kas ... Gambar 4.10 Activity Diagram Cetak Penerimaan Kas ... Gambar 4.11 Activity Diagram Cetak Pengeluaran Kas ... Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ... Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Laporan Saldo Sisa ... Gambar 4.14 Class Diagram Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Organisasi Non-Profit ... Gambar 4.15 Sequence Diagram Use-case untuk Login ... Gambar 4.16 Sequence Diagram Use-case untuk Input Penerimaan Kas

14 17 24 44 46 47 48 55 65 66 66 67 67 68 69 69 70 74 84 85


(16)

xv

Gambar 4.17 Sequence Diagram Use-case untuk Input Pengeluaran Kas Gambar 4.18 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan Penerimaan Kas ... Gambar 4.19 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan Pengeluaran Kas ... Gambar 4.20 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Penerimaan Kas Gambar 4.21 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Pengeluaran

Kas ... Gambar 4.22 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Saldo Sisa .... Gambar 4.23 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Keuangan ... Gambar 4.24 State Diagram Penerimaan Kas ... Gambar 4.25 State Diagram Pengeluaran Kas ... Gambar 4.26 Deployment Diagram ...

86

87

88 89

90 91 92 94 95 96


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis ... Tabel 4.2 Daftar Pelaku (Actor) Sistem Informasi Pencatatan

Keuangan Organisasi Non-profit ………... Tabel 4.3 Daftar Use-case Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Organisasi Non-profit ... Tabel 4.4 Daftar Istilah Use-case Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-profit …... Tabel 4.5 Use-case Narrative Analysis Login ... Tabel 4.6 Use-case Narrative Analysis Input Penerimaan Kas ... Tabel 4.7 Use-case Narrative Analysis Input Pengeluaran Kas ... Tabel 4.8 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Penerimaan Kas Tabel 4.9 Use-case Narrative Analysis Persetujuan Pengeluaran Kas Tabel 4.10 Use-case Narrative Analysis Cetak Penerimaan Kas ……. Tabel 4.11 Use-case Narrative Analysis Cetak Pengeluaran Kas ……. Tabel 4.12 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Keuangan ….. Tabel 4.13 Use-case Narrative Analysis Lihat Laporan Saldo Sisa …. Tabel 4.14 Daftar Objek Potensial Sistem Informasi Pencatatan

Keuangan Organisasi Non-profit... Tabel 4.15 Analisis Daftar Objek Potensial ... Tabel 4.16 Daftar Objek ... Tabel 4.17 Use-case Narrative Design Login ………... Tabel 4.18 Use-case Narrative Design Input Penerimaan Kas ………

50

52

53

54 56 57 58 59 60 61 62 63 64

71 71 72 75 76


(18)

xvii

Tabel 4.19 Use-case Narrative Design Input Pengeluaran Kas ……… Tabel 4.20 Use-case Narrative Design Persetujuan Penerimaan Kas .. Tabel 4.21 Use-case Narrative Design Persetujuan Pengeluaran Kas .. Tabel 4.22 Use-case Narrative Design Cetak Penerimaan Kas ……… Tabel 4.23 Use-case Narrative Design Cetak Pengeluaran Kas ……... Tabel 4.24 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Keuangan …… Tabel 4.25 Use-case Narrative Design Lihat Laporan Saldo Sisa …… Tabel 4.26 Struktur Data Tabel sys_user ………...…... Tabel 4.27 Struktur Data Tabel sys_role ………... Tabel 4.28 Struktur Data Tabel core_pegawai ………... Tabel 4.29 Struktur Data Tabel core_dana ………... Tabel 4.30 Struktur Data Tabel core_status ………... Tabel 4.31 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas ……….... Tabel 4.32 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas …………... Tabel 4.33 Struktur Data Tabel sikeu_penerimaan_kas_status ……… Tabel 4.34 Struktur Data Tabel sikeu_pengeluaran_kas_status ……… Tabel 4.35 Matriks Data-to-location CRUD ………... Tabel 4.36 Daftar Tools Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem

77 78 79 80 81 82 83 97 98 98 99 100 100 101 101 102 103 109


(19)

xviii

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Actor Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap sebagai actor.

Use Case Use case digambarkan sebagai lingkaran elips dengan nama use case dituliskan di dalam elips tersebut. Association Asosiasi digunakan untuk

menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.


(20)

xix

Simbol Activity Diagram

(Munawar, 2005)

Simbol

Keterangan

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk Mengambil Keputusan Fork, digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel, atau menggabungkan dua kegiatan

paralel menjadi satu

Rake, menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu

Tanda Pengiriman

Tanda Penerimaan


(21)

xx

Simbol Class Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Class Class adalah blok-blok pembangun pada

pemrograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak terbagi atas tiga bagian. Bagian atas adalah

nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property/ atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method-method

dari sebuah class.

Assotiantion Sebuah asosiasi merupakan sebuah

relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many,

many-to-many).

Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri


(22)

xxi

lain, maka class tersebut memiliki relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship

composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang

berisi/solid.

Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan

class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada

suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan

sebagai sebuah panah bertitik-titik.

Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan

bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi “mempunyai sebuah” atau

“bagian dari”. Sebuah aggregation digambarkan sebagai sebuah garis dengan

sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid.

Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan

sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi obyek. Sebuah generalization dilambangkan dengan sebuah panah dengan


(23)

xxii

kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke kelas “parent”-nya/induknya.

Simbol Sequence Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan

dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek di dalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object,

maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol Actor pada Use

Case Diagram.

Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek

dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah

objek.

Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi

empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah objek yang

akan melakukan sebuah aksi.


(24)

xxiii

horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara objek-objek.

Simbol State Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

State Notasi State menggambarkan sebuah entitas.

Yang digambarkan dengan segiempat yang tumpul di setiap sisinya

Transition Sebuah Transition menggambarkan sebuah

kondisi objek yang disebabkan oleh suatu event. Transition digambarkan dengan sebuah anak

panah dengan nama event yang ditulis di atasnya, di bawahnya, atau di sepanjang anak

panah tersebut.

Initial State Kondisi awal objek sebelum ada perubahan

keadaan. Initial State digambarkan dengan sebuah lingkaran solid. Hanya satu Initial State

yang diizinkan dalam sebuah diagram.

Final State Menggambarkan ketika objek berhenti memberi

respon terhadap sebuah event. Final State digambarkan dengan sebuah lingkaran solid


(25)

xxiv

yang ditengahnya terdapat lingkaran kosong.

Simbol Deployment Diagram

(Munawar, 2005)

Nama

Simbol

Keterangan

Component Pada deployment diagram, komponen-komponen yang ada diletakkan didalam node untuk memastikan keberadaan posisi mereka.

Node Node menggambarkan bagian-bagian hardware dalam sebuah sistem. Notasi untuk node digambarkan sebagai sebuah kubus 3 dimensi.

Association Sebuah association digambarkan sebagai sebuah garis yang menghubungkan dua node yang mengindikasikan jalur komunikasi antara element-elemen hardware.


(26)

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian di PATTIRO ... Lampiran 2 Hasil Wawancara ... Lampiran 3 Rancangan Antarmuka ... Lampiran 4 Hasil Testing ... Lampiran 5 Dokumen Manual ...

A-1 A-2 A-3 A-4 A-5


(27)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya (Maharsi, 2000). Perkembangan tersebut juga mempengaruhi kinerja organisasi-organisasi di dunia baik yang profitable maupun yang non-profit dengan memanfaatkan dampak positif dari teknologi tersebut untuk meningkatkan sistem operasional dan manajerial.

Di era reformasi dewasa ini, lembaga non-profit mengalami tren perkembangan dan peningkatan jumlah yang signifikan. Diperkirakan sampai tahun 2004 saja jumlahnya sudah mencapai 15.000 sampai 20.000 lembaga. (Naingolan, 2008). Dengan perkembangan tersebut, setiap lembaga non-profit harus memiliki kualitas operasional dan manajerial yang baik agar kegiatan yang dilakukan lembaga non-profit dapat berjalan dengan lancar. Salah satu peningkatan kualitas operasional tersebut adalah dengan menggunakan teknologi informasi dalam pengelolaan data-data keuangan untuk dijadikan laporan yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi manajer keuangan dan direktur untuk membuat keputusan.

Pada LSM PATTIRO, sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang ada masih manual. Sistem pencatatan keuangan manual yang ada tidak


(28)

2

menggunakan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Hal ini bisa menyebabkan manajemen dapat kehilangan kontrol, bisa jadi ada transaksi-transaksi yang tidak tercatat, baik karena unsur kesengajaan atau tidak sehingga informasi yang dihasilkan tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya. Dan ini mengakibatkan laporan keuangan tidak bisa dijadikan dasar untuk membuat keputusan.

Dengan menjadikan sistem pencatatan keuangannya menjadi terkomputerisasi diharapkan masalah yang terjadi pada LSM PATTIRO dapat teratasi, selain itu sistem yang terkomputerisasi ini juga diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menhilangkan sama sekali redudansi data yang biasa terjadi pada sistem manual.

Hal tersebut di atas menjadi latar belakang dan dijadikan alasan untuk penulisan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-profit (Studi Kasus di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan diawal, maka ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan, yaitu:

a. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan standar pencatatan keuangan.

b. Bagaimana membuat sistem dengan penomoran yang jelas dan berurut untuk setiap transaksi sehingga mengurangi terjadinya penerimaan kas yang tidak tercatat dan penggelembungan kas pengeluaran.


(29)

3

c. Bagaimana membuat sistem yang dapat membuat laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, dan laporan aktivitas kas secara keseluruhan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan manajerial.

d. Bagaimana membuat sistem yang dapat mengurangi redudansi data yang terjadi dan mengatasi kehilangan data yang sering terjadi..

1.3 Batasan Masalah

Penulisan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang menekankan pada analisa dan perancangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pattiro. Dengan batasan masalah sebagai berikut:

a. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang hanya terbatas pada manajemen dana organisasi.

b. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang mencakup sistem pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas pada organisasi.

c. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang memberikan nomor untuk setiap bukti transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas.

d. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat memberikan laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran kas, dan laporan aktivitas kas yang akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.


(30)

4

e. Membangun sistem informasi pencatatan keuangan yang dapat digunakan oleh manajerial PATTIRO sebagai alat pendukung keputusan.

f. Perancangan database yang dapat memperbaiki pengolahan data keuangan organisasi non-profit dan mengurangi redudansi data.

g. Pembangunan sistem informasi pencatatan keuangan akan dilakukan sampai tahap construction and testing.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah:

a. Menganalisa sistem dan mengidentifikasi masalah pada sistem yang sedang berjalan di Divisi Finance PATTIRO.

b. Mengatasi masalah internal yang terjadi pada sistem pencatatan keuangan PATTIRO.

c. Merancang suatu perangkat lunak yang mampu membantu mengolah data-data keuangan untuk dijadikan laporan.

d. Membuat perangkat lunak yang sesuai dengan rancangan sistem perangkat lunak tersebut.


(31)

5

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit.

b. Dapat memahami konsep sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit secara umum.

c. Dapat memahami rancang bangun sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit secara umum.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian menggunakan dua meyode terpisah yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk metode pengumpulan data, menggunakan beberapa cara yaitu: 1. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan informasi yang berdasarkan studi kepustakaan dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan prosedur sistem yang telah ada, analisa perancangan sistem berorientasi objek dan bahasa pemrogramaan yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.


(32)

6

2. Studi Lapangan

a. Observasi/ Pengamatan

Meninjau dan mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sehingga dapat dilakukan evaluasi dari penelitian tersebut.

b. Interview/ Wawancara

Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dengan melakukan wawancara dengan pihak organisasi tempat penelitian.

3. Studi Literatur Sejenis

Melakukan perbandingan terhadap penelitian sejenis untuk dijadikan bahan perbandingan dan acuan penelitian agar hasil penelitian dapat lebih baik dari penelitian sejenis.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan PATTIRO ini menggunakan metodologi pemodelan objek (object modelling), merupakan suatu teknik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsep tunggal yang disebut objek (Whitten, Bentley, Dittman, 2004). Sebagai alur pengembangan aplikasi akan digunakan RAD (Rapid Application Development), yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (Whitten, Bentley, Dittman, 2004).


(33)

7

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penelitian dan menuliskan skripsi ini maka format penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai dengan ruang lingkup yang dijelaskan sebelumnya secara garis besar, yang dibagi menjadi beberapa bab yang dapat dijabarkan secara ringkas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori yang mendasari penulisan skripsi dan pembuatan aplikasi ini, yaitu Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi, Konsep Dasar Sistem Informasi, Pertimbangan Dasar Pencatatan Keuangan, Definisi Organisasi Non-Profit, Konsep Object Oriented, Konsep Dasar RAD, Konsep Dasar UML, dan perangkat lunak pendukung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Isi dari bab ini adalah pemaparan metode yang dipakai dalam pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit pada Divisi Finance Pattiro, seperti gambaran umum perusahaan, rich picture sistem manual dan pengembangan sistem yang baru dengan membuat pengembangan aplikasi sistem informasi pencatatan keuangan organisasi non-profit.


(34)

8

BAB V PENUTUP

Berisi simpulan mengenai hasil akhir dari keseluruhan proses yang telah dijalani dan saran-saran untuk perbaikan selanjutnya.


(35)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, (Hartono, 2005) yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan kepada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, (Hartono, 2005) yaitu:

1. Komponen-Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem, tidak peduli betapapun kecilnya, selalu


(36)

10

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapaun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Penghubung merupakan media yang membuat satu subsistem dan subsistem lainnya saling berhubungan. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem bisa menjadi masukan bagi subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan


(37)

11

keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasi energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Misalnya dalam sistem komputer, panas adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah (process) yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, suatu sistem produksi, akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain, menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem, sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil, jika mengenai sasaran atau tujuannya.


(38)

12

2.2 Konsep Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Sebagai contoh, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata, seperti: tempat, benda, dan orang-orang yang betul ada dan terjadi (Hartono, 2005).

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, (Hartono, 2005 )yaitu: 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti, informasi harus jelas, yang mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat, karena berasal dari sumber informasi sampai ke penerima informasi, kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang, tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan


(39)

13

keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk suatu organisasi. Dewasa ini, mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya, mengelola, dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda. Sebagai contoh, informasi tentang akibat kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan, bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi tentang harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.3 Konsep Sistem Informasi

Dalam bukunya Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah informasi.

2.4 Konsep Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan adalah bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh aplikasi-aplikasi sistem informasi


(40)

14

akuntansi organisasi seperti ikhtisar arus kas dan informasi pembayaran. (Bodnar, 2000)

Istilah sistem informasi keuangan digunakan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam atau di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan srana dari sistem pakar. (McLeod, 2001)

Sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem input dan output yang digambarkan dengan model sistem informasi keuangan sebagai berikut (Mc Leod, 2001) :

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan (McLeod, 2001)

Penelitian ini hanya terfokus pada sistem informasi akuntansi pada subsistem inputnya dan subsistem manajemen dana pada outputnya.


(41)

15

2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi

Tugas sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan menyediakan informasi bagi pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan. (McLeod, 2001)

Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan (dalam banyak kasus) berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian informasi manajemen. (McLeod, 2001)

2.4.2 Subsistem Manajemen Dana

Arus uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik yang lain. Arus ini dapat dikelola untuk mecapai dua tujuan (McLeod, 2001) :

1. Untuk memastikan bahwa arus pendapatan lebih besar daripada arus keluarnya biaya.

2. Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun.

Banyak analisis yang bisa digunakan dalam subsistem manajemen dana, namun yang biasa digunakan adalah analisis arus kas. Perangkat lunaknya disebut model arus kas. Dengan menggunakan model arus kas, manajer dapat melakukan


(42)

16

pertimbangan-pertimbangan keuangan untuk membuat keputusan menurut cara yang diinginkan. (McLeod, 2001)

2.5 Konsep Organisasi Non-profit

Organisasi non-profit atau lembaga nirlaba merupakan salah satu representasi dari suatu komunitas atau lingkungan tertentu dalam bentuk institusi. (Nainggolan, 2008)

Organisasi non-profit memiliki tiga kegiatan umum yang diigambarkan secara fungsional, (Nainggolan, 2008) yaitu:

1. Kegiatan menggalang dana untuk merealisasikan semua kegiatan yang dirancang dalam rangka mencapai tujuan.

2. Setelah ada hasil dari kegiatan penggalangan dana, maka kegiatan dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan rencana baik program maupun keuangan.

3. Pengelola kegiatan organisasi baik program dan keuangan setelah selesai harus dipertanggungjawabkan. Baik kepada pihak pemberi dana maupun pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.

Dari gambaran ketiga fungsi yang akan dilaksanakan oleh organisasi non-profit, maka organisasi harus merancang unsur dan prosedur terkait serta mengambarkan hubungan antara unsur dan prosedur tersebut(Nainggolan, 2008).


(43)

17

2.5.1 Konsep Sistem Keuangan Organisasi Non-Profit

Terkait dengan keuangan organisasi, maka gambaran hubungan unsur dan prosedur dalam keuangan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Hubungan Unsur dan Prosedur Keuangan Organisasi Non-Profit (Nainggolan, 2008)

2.6 Konsep Object Oriented (Berorientasi Objek)

Enam ide dasar yang memberi ciri pada pemrograman berorientasi obyek yaitu (Kendall, 2003):

1. Objek-objek (Objects)

Objek adalah penggambaran komputer dari beberapa kejadian di dunia nyata. Contohnya, jika Anda memiliki sebuah Jeep Wrangler, komputer akan menyimpan jenis modelnya (Jeep Wrangler), nomor identitas kendaraan (VIN) (#51Y62BG826341Y) dan tipe mesin (6-Cyl). Objek bisa memiliki dua atribut (seperti misalnya model VIN, dan tipe mesin) dan kegiatannya (misalnya ”lampu menyala” dan ”lampu padam”).


(44)

18

2. Kelas-kelas (Classes)

Kelas adalah sebuah kategori dari objek yang sama. Objek-objek dikelompokkkan dalam kelas-kelas. Sebuah kelas mendefinisikan serangkaian atribut untuk pemakaian bersama yang ditemulan dalam setiap objek dalam kelas. Sebagai contoh, setiap mobil akan memiliki atribut untuk Model, VIN, dan Mesin. Pemrogram harus mendefinisikan kelas dalam programnya. Ketika program tersebut dijalankan, objek dapat diciptakan dari sebuah kelas yang ditentukan. Istilah instantiate (dengan seketika) digunakan ketika sebuah objek diciptakan dari sebuah kelas. Sebagai cotoh, sebuah program dapat menciptakan dengan seketika sebuah Jeep Wranger sebagai sebuah objek dari dari kelas Mobil.

3. Pesan-pesan (Messages)

Informasi dapat dikirim dari suatu objek ke objek yang lain. Pesan-pesan bukanlah bentuk bebas, kelas-kelas telah diprogram untuk megirimkan pesan dan bereaksi terhadap pesan yang diterima.

4. Pembungkusan (Encapsulation)

Biasanya informasi tentang suatu objek dibungkus oleh kegiatannya sendiri. Jadi, sebuah objek memelihara data tentang keadaan dunia nyata yang digambarkannya dalam keadaan yang sama.

5. Pewarisan (Inheritance)

Kelas-kelas dapat memiliki anak, yaitu, satu kelas dapat diciptakan dari kelas yang lain. Kelas asal –atau kelas induk- dikenal sebagai kelas basis (dasar). Kelas anak dikenal sebagai ”kelas turunan”. Sebuah kelas derivasi dapat diciptakan dalam beberapa cara yang akan mewarisi seluruh atribut dan kegiatan kelas dasarnya.


(45)

19

6. Polimorfisme (Polymorphism)

Istilah polimorfisme menunjukkan pada kegiatan alternatif diantara kelas turunan yang terkait. Ketika beberapa kelas mewariskan atribut dan kegiatannya, akan terdapat suatu kegiatan dimana kegiatan dari kelas turunan berbeda dari kelas dasarnya atau kelas turunan kandungnya.

2.6.1 Keuntungan Menggunakan Object Oriented

Keuntungan / kekuatan utama dari object oriented yaitu (Munawar, 2005): 1. Jelasnya informasi dalam konteks sistem. Fungsi sistem baru tidak hanya menangani sejumlah besar data yang sejenis tetapi juga mendistribusikan data ke seluruh organisasi. Karena itu sangat penting menggunakan metode yang fokus baik pada sistem maupun konteksnya.

2. Sangat dekatnya hubungan antara OO analisis, OO design, OO user interface, dan OO programming.

3. Objek mempersipkan koherensi material dan mental pada struktur sistem.

2.6.2 Keterbatasan Object Oriented

Ada beberapa aplikasi yang tidak cocok dikembangkan dengan metode object oriented antara lain aplikasi yang membutuhkan banyak algoritma. Beberapa aplikasi yang melibatkan perhitungan yang besar dank kompleks (seperti perhitungan orbit satelit) sangat tidak cocok menggunakan pendekatan OO (Munawar, 2005).


(46)

20

2.7 Metode Pengumpulan Data 2.7.1 Studi Pustaka

Penelusuran pustaka (studi pustaka) terutama dimaksudkan sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian (research design) dan proposal guna memperoleh informasi penelitian sejenis, memperdalam kajian teoretis atau mempertajam metodologi. Studi pustaka sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya studi pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Dalam bukunya Zed (2004), Studi pustaka dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam bukunya Zed juga mengutarakan empat ciri utama studi pustaka yaitu:

Ciri pertama ialah bahwa peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eyewitness) berupa kejadian, orang atau benda-benda lainnya.

Ciri yang kedua, data pustaka besifat siap pakai (ready-made). Artinya peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.

Ciri yang ketiga ialah bahwa data pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Sumber pustaka sedikit banyak mengandung titik pandang orang yang membuatnya.


(47)

21

Ciri yang keempat adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statik (tetap). Artinya kapan pun ia datang dan pergi, data tersebut tidak akan pernah berubah karena ia sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film) (Zed, 2004).

2.7.2 Studi Lapangan

2.7.2.1Observasi/ Pengamatan

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin. Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang diamatinya, yaitu (Gulo, 2002):

a. Partisipasi penuh

Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden. Tidak jarang seorang pengamat tinggal bersama dengan kelompok masyarakat yang diamatinya dalam waktu yang cukup lama sehingga ia dianggap sebagai bagian dari masyarakat yang bersangkutan.

b. Partisipasi sebagai pengamat

Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati menyadari peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi sebagai pengamat, dan responden menyadari bahwa dirinya adalah obyek


(48)

22

pengamatan. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok responden.

c. Pengamat sebagai partisipan

Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitiannya.

d. Pengamat sempurna (complete obsever)

Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Ia mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.

Dalam bukunya Gulo (2002), observasi (pengamatan) terdiri atas: a. Persiapan termasuk latihan (training)

b. Memasuki lingkungan penelitian c. Memulai interaksi

d. Pengamatan dan pencatatan e. Menyelesaikan tugas lapangan

2.7.2.2Interview/ Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem (Hartono, 2005).


(49)

23

Kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut (Hartono, 2005):

a. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

b. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.

c. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

d. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

2.8 Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah salah satu metode pengembagan suatu sistem informasi dengan waktu yang relatif singkat. Untuk pengembangan suatu sistem informasi yang normal membutuhkan waktu minimal 180 hari, kakan tetapi dengan menggunakan metode RAD suatu sistem dapat diselesaikan hanya dalam waktu 30-90 hari. (Noertjahyana, 2002)

Dalam literatur lain menyebutkan bahwa RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype / prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). (Whitten, 2004). Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD, yaitu:


(50)

24

Gambar2.3 Strategi Rapid Application Development (RAD) (Whitten, 2004) Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi.

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

Pada penelitian ini alur yang dilalui hanya sampai construction and testing. Sedangkan untuk pengembangan lebih lanjut diserahkan kepada pihak organisasi dan dilakukan diluar penelitian.


(51)

25

2.9 Pendekatan Analisis Model Driven, OOA dan OOD 2.9.1 Pengertian Pendekatan Model Driven

Pendekatan model-driven analysis / analisis model driven yaitu penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis (Whitten, 2004).

2.9.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

Objek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan, dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten, 2004).

2.9.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Whitten, 2004).


(52)

26

2.10 Unified Modeling Languange (UML)

UML merupakan bahasa pemodelan sistem berorientasi objek standar yang digunakan di seluruh dunia. UML diciptakan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Ketiganya merupakan pencipta berbagai teknik pemodelan berorientasi objek pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an (Whitten, 2004).

2.10.1 Sejarah UML

Sebelum kemunculan UML, terdapat berbagai metode pemodelan berorientasi objek yang berbeda-beda. Ini memberikan kesulitan tersendiri bagi para pengembang sistem untuk menggunakan pemodelan mana untuk sistem yang mereka kembangkan.

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh bergabung untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek yang bertujuan untuk membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Tahun 1995, Ivar Jacobson bergabung, dan mereka bertiga fokus membuat bahasa pemodelan standar yang dikenal dengan UML, yang dirilis tahun 1997(Whitten, 2004).

2.10.2 Konsep UML

Menurut Fowler dalam Mulyanto (2008) UML adalah bahasa pemodelan standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk menspesifikasi, memvisualisasi, mengkontruksi dan mendokumntasi hasil kerja dalam pengembangan perangkat lunak.


(53)

27

Dalam literatur lain UML juga disebutkan sebagai satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004).

Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem. Pengembangan menggunkan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis. UML mendefinisikan notasi dan semantik. Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna tertentu untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik mendefinisikan bagaimana bentu-bentuk tersebut dapat dikombinasikan (Mulyanto, 2008).

Ada beberapa jenis diagram yang disediakan UML, antara lain (Mulyanto, 2008):

1. Use-case diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sebuah perangkat lunak.

2. Activity diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan prosedur-prosedur perilaku perangkat lunak.

3. Class diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan class, fitur, dan hubungan-hubungan yang terjadi. Pada diagram ini pendekatan berorientasi obyek memegang peranan yang sangat penting.

4. Sequence diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan interaksi antar obyek dengan penekanan pada urutan proses atau kejadian.

5. State chart diagram. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana suatu kejadian mengubah obyek selama masa hidup obyek tersebut.


(54)

28

6. Component diagram. Diagram ini berguna untuk menggambarkan struktur dan koneksi komponen.

2.11 Database

Database adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi seperti diperbaharui, dicari, diolah, dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus (Nugroho, 2004).

2.11.1 Keuntungan Menggunakan Database

Keuntungan dalam menggunakan database, yaitu (Nugroho, 2008):

a. Mengurangi duplikasi data. File-file duplikat akan dihapus sehingga tidak terjadi pengulangan data.

b. Memperbaiki konsistensi data. Karena data saling berhubungan maka data akan konsisten. Apabila sebuah data diubah maka sebuah data yang terkait akan ikut berubah secara otomatis.

c. Memperbaiki keseragaman data. Sebuah data yang sama.

d. Mengembangkan integrasi data. Semua file disatukan menjadi sebuah sistem yang terintegrasi, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

2.11.2 Database Management System(DBMS)

DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan database. Tujuan utama DBMS adalah


(55)

29

menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari database (Hariyanto, 2004).

2.12 Personal Home Page (PHP)

PHP singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.(Peranginangin, 2006)

PHP merupakan bahasa pemrograman yang open source, artinya dapat diperoleh secara gratis dan dapat dikembangkan oleh siapapun.

2.12.1 Kelebihan-kelebihan PHP

Sebagai bahasa pemrograman PHP memiliki banyak kelebihan, antara lain (Peranginangin, 2006):

1. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, mengumpulkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.

2. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Windows, Mac OS X, RISC OS.

3. Mendukung banyak web server seperti Apache, Microsoft internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, Audium, Xitami, OmniHTTPd, dan lain-lain.


(56)

30

4. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (Hyper Text Markup Languages), tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.

5. Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya terhadap banyak database seperti: Adabas D, dBase, Direct MS-SQL, Empress, FilePro (read only), FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle (OC17 dan OC18), Ovrimos, PostgrSQL, Solid,Sybase, Unix DBM dan Velocis.

2.12.2 Sintaks PHP

Sintaks program/ script PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat pasangan tag PHP yang untuk menandai blok script PHP (Peranginangin, 2006) :

1. <?php ...>

2. <script language = ”PHP”> ... </script> 3. <? ... ?>

4. <% ...%>

2.13 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2005). MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat terkenal.


(57)

31

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi Windows (Prasetyo, 2003).

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Prasetyo, 2003).

Berikut ini merupakan keistimewaan dari MySQL (Prasetyo, 2003): a. Portability: Dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi

seperti Windows, Linux, Mac OS X Server, dll.

b. Open Source: Dapat digunakan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeserpun.

c. Multiuser: Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah/ konflik.

d. Performance Tunning: Memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL/ satuan waktu.

e. Coloum Types: Memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/ unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set, serta enum.

f. Command and Function: Memiliki operator dan fungsi secara penuh mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.


(1)

Penelitian ini tidak menggunakan semua diagram yang disediakan oleh UML. Dan diagram-diagram yang digunakan pada tahap ini merupakan lanjutan dari diagram yang telah dibuat pada tahap analisis, diagram tersebut antara lain:

1. Sequence Diagram

2. State Chart Diagram

3. Deployment Diagram

Selain tabel-tabel dan diagram yang berhubungan dengan UML, penelitian ini juga menambahkan tahapan normalisasi untuk perancangan basis data serta penambahan perancangan interface, menu crud, dan perancangan input dan output.

4. Construction & Testing

Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, tahapan ini merupakan tahapan pemrograman dan pengujian terhadap program yang telah jadi.

a. Construction

Pada tahapan construction, penelitian sampai pada tahap pemrograman atas sistem yang analisis dan perancangannya telah dibuat. Pemrograman pada penelitian ini menggunakan PHP 5 sebagai bahasa pemrogramannya. Penggunaan PHP 5 dalam penelitian ini merupakan pilihan yang tepat karena PHP 5 merupakan bahasa pemrograman yang object oriented, hal ini sesuai dengan penelitian. Adapun untuk database digunakan MySQL Versi 3.3 sebagai tempat penyimpanan datanya.

b. Testing

Setelah program selesai, maka mulailah dilakukan tahap pengujian. Tahap pengujian berfungsi untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan (bug) pada sistem yang telah dibuat.

Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan black-box testing.

3.3 Kerangka Penelitian

! " #$$%

& '

( )

*

)

! ( +

+ , &

' !

'

' (

+ -+

+ .

/-0 , &

, &

!" " #

+ 1 0

$

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

4. ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM

4.1 Scope Definition

4.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan 1. Sistem Pencatatan Penerimaan Kas

Sistem Pencatatan Penerimaan Kas di PATTIRO dimulai dengan Kasir membuat Bukti Penerimaan Kas. Kemudian Bukti Penerimaan Kas tersebut diberikan kepada Manajer Keuangan untuk ditandatangani, direvisi, atau ditolak. Setelah Bukti Penerimaan Kas ditandatangani, Kasir mencatatnya ke dalam jurnal penerimaan.

Gambar 4.2 Sistem Penerimaan Kas Yang Berjalan


(2)

2. Sistem Pencatatan Pengeluaran Kas Hampir sama dengan Penerimaan Kas, Pencatatan Pengeluaran Kas juga dimulai dari Kasir yang membuat Bukti Pengeluaran Kas dan memberikannya kepada Manajer Keuangan untuk dilakukan persetujuan. Setelah Manajer Keuangan tanda tangan dalam Bukti Pengeluaran Kas tersebut, Kasir memberikan Bukti Pengeluaran Kas tersebut kepada Direktur Eksekutif untuk ditandatangani. Setelah Direktur Eksekutif menandatangani Bukti Pengeluaran Kas, Kasir mencatatatnya ke dalam jurnal pengeluaran.

Gambar 4.3 Sistem Pengeluaran Kas Yang Berjalan

4.1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi dalam sistem yang ada saat ini adalah:

1. Tidak adanya penggunaan bukti transaksi bernomor urut tercetak. Penomoran bukti transaksi secara manual menjebabkan manajemen dapat kehilangan kontrol. 2. Saldo dalam rekening Bank tidak sesuai

dengan yang ada di laporan sisa saldo Bank tersebut dan tidak pernah ada rekonsiliasi antara saldo bank, saldo akunting, dan saldo catatan rekapitulasi bulanan pemasukkan dan pengeluaran kas program.

3. Kedua masalah di atas menyebabkan timbulnya masalah baru dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan oleh pihak manajerial karena laporan keuangan yang ada tidak mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya.

4.1.3 Lingkup Sistem Yang Akan Dibuat Berdasarkan idetifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dibuat sistem informasi pencatatan keuangan organisasi

non-profit yang meliputi:

1. Sistem yang akan dibuat meliputi proses-proses berikut ini:

a. Input data penerimaan dan pengeluaran

kas.

b. Penyimpanan data penerimaan dan pengeluaran kas dalam database. c. Pembuatan bukti penerimaan dan

pengeluaran kas.

d. Pelaporan keuangan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. 2. Pengguna sistem

a. Kasir

b. Manajer Keuangan c. Direktur Eksekutif 3. Data master yang dibutuhkan

a. Data Dana

4. Tool dan resource yang dibutuhkan sistem Sistem ini akan dikembangkan menggunakan server Apache, bahasa pemrograman PHP, database MySQL, dijalankan melalui browser. Selain itu, pada penelitian ini tidak akan membahas jaringan komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini.

4.2 Analysis

4.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem 1. Analisa Kebutuhan Fungsional

Fungsi-fungsi yang harus ada pada sistem antara lain:

1. Menyimpan data seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Sistem harus dapat memberikan nomor urut otomatis pada tiap transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kontrol terhadap redudansi data ataupun bukti transaksi yang hilang.

3. Sistem harus dapat memberikan laporan keuangan yang dapat diakses perbulan, pertahun, dan pertanggal.

2. Analisa Kebutuhan Non-Fungsional

Fitur-fitur lain, karakteristik dan batasan dalam sistem antara lain :

1. Sistem yang baru dapat digunakan dan dipelajari oleh pengguna dengan mudah. Sehingga pengguna dapat cepat terbiasa menggunakan sistem ini.

2. Antarmuka sistem dirancang agar pengguna mudah menggunakan sistem dan mengurangi kemungkinan kesalahan yang diakibatkan oleh pengguna.

3. Sistem memiliki tingkat keamanan yang baik. Sistem dapat menjalankan fungsinya dengan cepat dan reliable dengan tingkat error yang kecil.

4.2.2 Analisa Sistem Usulan


(3)

kasir

pengguna

top manajemen

Manajer Keuangan

Direktur Eksekutif

i nput penerimaan kas

input pengeluaran kas

cetak pengeluaran kas

cetak peneri maan kas

l ogi n

persetujuan pengeluaran kas

persetuj uan peneri maan kas

lihat laporan keuangan

lihat laporan saldo sisa

Gambar 4.4 Diagram Use-case Sistem Usulan

2. Activity Diagram

<<verifikasi username & password>>

<<ya>>

<<tidak>> Isi form l ogin

username & password benar?

tampilkan home sesuai level

Gambar 4.5Activity Diagram Login

<<data baru telah tersimpan>> tambah data penerimaan kas

tampilkan data penerimaan kas

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Penerimaan Kas

<<data dengan status persetujuan telah disimpan>> pilih data pengeluaran kas baru

isi form persetujuan

tampilkan data pengeluaran kas

Gambar 4.9 Activity Diagram Persetujuan Pengeluaran Kas

klik simbol cetak penerimaan kas

tampilkan bukti penerimaan kas

cetak bukti penerimaan kas

Gambar 4.10 Activity Diagram Cetak Penerimaan Kas

pilih jenis laporan keuangan & periodenya

masukkan periode yang diinginkan

tampilkan laporan keuangan berdasarkan periode

Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan

3. Class Diagram

1..* 1..* 1..* 1..* 1..1 1..1 1..1 1..1 1..* 1..1 1..* 1..1 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..1 1..* 1..1 sys_user -sysUserId sysRol eId idPegawai username password passwordHint lastLogi n lastIP accountLock

: i nt : tinyi nt : varchar : varchar : varchar : varchar : dateti me : i nt : tinyi nt sys_role -systemRol eID rol eName description

: ti nyint : varchar : varchar core_pegawai -idPegawai nama nickname address phone mobi le otherPhone sex rel igi on emai l jabatan foto : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar : tinyi nt : varchar : varchar : varchar : varchar sikeu_penerimaan_kas -noPeneri maan tanggal Peneri maan kodeDana penyumbang jumlahPenerimaan keteranganPenerimaan jeni sPenerimaan kodeStatusPenerimaan : varchar : dateti me : char : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar core_dana -kodeDana namaDana namaBank noRekening jumlahSaldo : char : varchar : varchar : varchar : varchar si keu_peneri maan_kas_status

-id noPenerimaan kodeStatusPeneri maan diUbahOleh tanggal Perubahan catatanPerubahan

: i nt : varchar : varchar : i nt : dateti me : varchar

si keu_pengel uaran_kas -noPengeluaran tanggal Peneri maan kodeDana peneri ma jumlahPengel uaran keteranganPengeluaran jeni sPengeluaran kodeStatusPengel uaran : varchar : datetime : char : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar sikeu_pengel uaran_kas_status -i d noPengel uaran kodeStatusPengeluaran di UbahOl eh tanggalPerubahan catatanPerubahan

: i nt : varchar : varchar : i nt : dateti me : varchar core_status -code nextSuccessCode nextFai lCode name description ordi nal : varchar : varchar : varchar : varchar : varchar : i nt

Laporan Keuangan + get () Laporan Saldo Sisa

Gambar 4.14 Class Diagram Sistem Informasi Pencatatan Keuangan Organisasi Non-Profit


(4)

4.3 Design

1. Sequence Diagram

SequenceDiagram_login

tampilkanPesan(sukses) validasi(sukses) tampilkanFormLogin

aksesFormLogin

login(nama,password)

kirim(nama, password)

ambil(nama, password) validasi(nama, password) validasi(gagal)

tampilkanPesan(gagal) pengguna

tampilanLogin loginProcessor sys_user

tampilkanPesan(sukses) validasi(sukses) tampilkanFormLogin

aksesFormLogin

login(nama,password)

kirim(nama, password)

ambil(nama, password) validasi(nama, password) validasi(gagal)

tampilkanPesan(gagal)

Gambar 4.15 Sequence Diagram Use-case untuk

Login

SequenceDiagram_inputPengeluaranKas

tampilkanPesan(gagal) kirimPesan(gagal) dataGagalDisimpan

tampilkanPesan(sukses) kirimPesan(sukses) dataSuksesDisimpan simpanData krimDataPengeluaranKas

inputPengeluaranKas tampilkanMenuTambahPengeluaranKas

aksesMenuTambahPengeluaranKas Kasir

tampilanPengeluaranKas inputPengeluaranProcessor sikeu_pengeluaran_kas

tampilkanPesan(gagal) kirimPesan(gagal) dataGagalDisimpan

tampilkanPesan(sukses) kirimPesan(sukses) dataSuksesDisimpan simpanData krimDataPengeluaranKas

inputPengeluaranKas tampilkanMenuTambahPengeluaranKas

aksesMenuTambahPengeluaranKas

Gambar 4.17 Sequence Diagram Use-case untuk

Input Pengeluaran Kas

SequenceDiagram_persetujuanPenerimaanKas

persetujuanPenerimaanKas aksesDataPenerimaanKas

penerimaanKas penerimaanKas getPenerimaanKas

savePersetujuanPenerimaanKas savePersetujuanPenerimaanKas

getPenerimaanKas

penerimaan kas penerimaan kas processor sikeu_penerimaan_kas sikeu_penerimaan_kas_status Manajer Keuangan

persetujuanPenerimaanKas aksesDataPenerimaanKas

penerimaanKas penerimaanKas getPenerimaanKas

savePersetujuanPenerimaanKas savePersetujuanPenerimaanKas

getPenerimaanKas

Gambar 4.18 Sequence Diagram Use-case untuk Persetujuan Penerimaan Kas

SequenceDiagram_cetakPengeluaranKas

tampilkanFormatCetak kirimFormatCetak cetak aksesDataUntukDicetak kirimPermintaanCetak

pilihPengeluaranKasUntukDicetak tampilkanPengeluaranKas aksesMenuPengeluaranKas Kasir

tampilanPengeluaranKas cetakPengeluaranProcessor sikeu_pengeluaran_kas

tampilkanFormatCetak kirimFormatCetak cetak aksesDataUntukDicetak kirimPermintaanCetak

pilihPengeluaranKasUntukDicetak tampilkanPengeluaranKas aksesMenuPengeluaranKas

Gambar 4.21 Sequence Diagram Use-case untuk Cetak Pengeluaran Kas

SequenceDiagram_lihat laporan saldo sisa

ambilDataDana aksesMenuLaporanSaldoSisa

tampilkanLaporanSaldoSisa kirimPermintaanLihatSaldoSisa menu saldo sisa Laporan Saldo Sisa Direktur Eksekutif

core_dana

ambilDataDana aksesMenuLaporanSaldoSisa

tampilkanLaporanSaldoSisa kirimPermintaanLihatSaldoSisa

Gambar 4.22 Sequence Diagram Use-case untuk Laporan Saldo Sisa

2. State Diagram

buat penerimaan dana baru

penerimaan kas baru

revisi penerimaan kas tolak penerimaan kas penerimaan kas di setujui

cetak penerimaan kas lihat laporan keuangan1

revisi selesai penerimaan kas selesai

bukti penerimaan kas dicetak laporan keuangan dilihat1

penerimaan kas selesai

penerimaan kas ditolak Penerimaan Kas Baru

entry / entry do / save Penerimaan Kas Belum Disetujui entry / status belum disetujui

ditolak Revisi

entry / revisi penerimaan kas

Penerimaan Kas Disetujui entry / penerimaan kas disetujui

Bukti Penerimaan Kas penerimaan kas disetujui() / cetak penerimaan kas Laporan Keuangan

penerimaan kas di setujui() / lihat laporan keuangan

selesai


(5)

buat pengeluaran kas baru

pengeluaran kas baru

pengeluaran kas disetujui MK revisi pengeluaran kas 1

revisi pengeluaran kas selesai 1 tolak 1 pengeluaran kas

revisi pengeluaran kas 2 revisi pengeluaran kas selesai 2

tolak 2 pengeluaran kas pengeluaran kas disetujui

lihat laporan keuangan

cetak bukti pengeluaran

bukti pengeluaran dicetak laporan keuangan dilihat

pengeluaran kas selesai

pengeluaran kas ditolak 1

pengeluaran kas ditolak 2 Pengeluaran Kas Baru

entry / masukkan data do / simpan Pengeluaran Kas belum Disetujui entry / status belum disetujui Revisi Manajer Keuangan (MK)

entry / revisi pengeluaran kas

Ditolak Manajer Keuangan

Pengeluaran Kas Disetujui MK entry / disetujui manajer keuangan Revisi Direktur Eksekutif (DE)

pengeluaran kas disetujui MK() / revisii pengeluaran kas

Ditolak Direktur Eksekutif

Pengeluaran Kas Disetujui MK dan DE pengeluaran kas disetujui MK() / pengeluaran kas disetujui DE

Bukti Pengeluaran Kas Laporan Keuangan

penerimaan kas disetujui() / lihat laporan keuangan

selesai

Gambar 4.25 State Diagram Pengeluaran Kas

3. Deployment Diagram

intranet intranet

intranet

Server: - Apache web server - PHP - MySql - SIKEU

Client: - web browser server

client 1 client 2 client 3

Gambar 4.26 Deployment Diagram

4.4 Construction & Testing

1. Construction

Setelah melakukan analis dan perancangan, inilah tahap dimana semua yang telah digambarkan, dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk menjadi sebuah sistem yang dapat digunakan. Berikut ini merupakan tools yang digunakan dalam membangun sistem:

Tabel 4.36 Daftar Tools Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem

No. Tool Kegunaan

1. PHP 5.2.9 Bahasa

pengembangan untuk mengembangkan Sistem informasi pencatatan keuangan PATTIRO.

2 MySQL 5.0.51 Database yang digunakan dalam sistem.

3 Eclipse Galileo Perangkat editor

pembuatan program.

4 XAMPP Apache HTTP Server

Web server.

5 phpMyAdmin Perangkat untuk mengakses database

yang terdapat pada XAMPP Apache. 6 Mozilla Firefox

3.5

Web browser.

Modul-modul yang dibuat dalam pembangunan sistem informasi pencatatan keuangan non-profit ini antara lain:

1. Modul transaksi pencatatan yang terdiri dari penerimaan kas dan pengeluaran kas. 2. Modul data master yang terdiri dari dana dan

pegawai.

3. Modul pelaporan yang terdiri dari laporan keuangan dan laporan saldo sisa.

2. Testing

Setelah tahap construction selesai maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap sistem yang dibagun.

Pada pengujian sistem, testing yang dilakukan menggunakan metode blackbox testing. Cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Pada

blackbox testing ini, yang dilakukan hanyalah

input data dan dilihat apakah output-nya sesuai

dengan proses bisnis yang diharapkan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan paparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari penelitian tentang pengembangan Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Non-profit ini, sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Non-profit telah berhasil membuat pencatatan

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang terkomputerisasi.

b. Sistem Informasi Pencatatan Keuangan

Non-Profit telah berhasil membuat nomor urut

tercetak pada setiap pencatatan transaksi. c. Sistem Informasi Non-profit telah

menggunakan sistem pengendalian internal yang ada pada organisasi sehingga data yang dihasilkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.


(6)

d.

Sistem Informasi Non-profit telah berhasil menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga diharapkan manajer keuangan dan direktur eksekutif dapat mengambil keputusan berdasarkan laporan

yang ada.

5.2 Saran

Pada pengembangan Sistem Informasi

Non-profit ini, masih terdapat

kekurangan-kekurangan yang dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Saran pengembangan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan sistem informasi pencatatan keuangan menjadi sistem informasi keuangan yang mengkomputerisasi seluruh transaksi yang ada dalam sistem keuangan yang melibatkan penyumbang dan penerima dana sebagai pengguna sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.

Yogyakarta: Penerbit Andi. 2007 Bodnar, George H. dan William S. Hopwood.

Sistem Informasi Akuntansi. Salemba

Empat. Jakarta. 2000

Gulo, W. Metodologi Penelitian. Grasindo. Jakarta. 2002

Hariyanto, Bambang. Rekayasa Sistem

Berorientasi Objek. Bandung:

Informatika. 2004

Hartono, Jogiyanto MBA. Ph.D. Analsisi dan

Desain Sistem Informasi. Andi.

Yogyakarta. 2005

Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi. 2003

Kendall, Keneth E. dan Julie E. Kendall. Analisis

dan Perancangan Sistem. Indeks

Kelompok Gramedia. Jakarta. 2003 Maharsi, Sri. Pengaruh Perkembangan Teknologi

Informasi Terhadap Bidang Akuntansi

Manajemen. Jurnal Akuntansi &

Keuangan Vol. 2, No. 2. Nopember 2000

McLeod, Raymond. Sistem Informasi

Manajemen. Jilid 2. Ed. Ke-7. Alih

Bahasa. Jakarta: PT. Prenhalllindo. 2001 Mulyanto, Aunur R. Rekayasa Perangkat Lunak

Jilid 1 untuk SMK. Departemen

Pendidikan Nasional. 2008

Munawar. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu. 2005

Nainggolan, Pahala. Dkk. Manajemen Keuangan

Organisasi Nirlaba. Yayasan Bina

Edukasi. Jakarta. 2008

Nugroho, Adi. Konsep Pengembangan Sistem

Basis Data. Bandung: Informatika. 2004

Nurtjahyana, Agustinus. Studi Analisis Rapid Aplication Development Sebagai

Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan

Perangkat Lunak, Jurnal Informatika

Vol. 3, No. 2. Universitas Kristen Petra.

2002

Peranginan, Kasiman. Aplikasi Web dengan PHP

dan MySQL. Yogyakarta: Andi. 2006

Prasetyo, Didik Dwi. Administrasi Database

Server MySQL. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo. 2003

Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak.

Buku 1. Alih bahasa. Yogyakarta: Andi.

2002

Purnomo, Herry dan Zacharias, Theo. Pengenalan

Informatika Perspektif Teknik dan

Lingkungan. Yogyakarta: Andi. 2004

Sidik, Betha, Ir. MySQL untuk Pengguna,

Administrator, dan Pengembang

Aplikasi Web. Bandung: Informatika.

2005

Whitten, Jeffery L, Dkk. Metode Desain dan

Analisis Sistem. Andi. Yogyakarta. 2004

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2004