2. Sistem layanan tertutup closed acces
Kedua sistem ini pada dasarnya bertujuan untuk : 1.
Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari atau menekan terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan
2. Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan berapa yang sedang
dipinjamnya 3.
Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam keluar semsentara dari koleksi perpustakaan Darmono, 2001 : 137.
Darmono 2001 : 137 juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan perpustakaan dalam pemilihan suatu sistem antara lain :
1. Pertimbangan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan,
2. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi. Untuk koleksi
pandang dengar dan bentuk mikro pada umumnya layanan yang diberikan bersifat tertutup,
3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemakai, dan jumlah koleksi. Jika
jumlah pemakai sangat besar maka perpustakaan cenderung memilih sistem pelayanan yang bersifat terbuka,
4. Luas gedung perpustakaan. Pada umumnya perpustakaan yang menempati
gedung yang sangat luas dengan jumlah tenaga pengelola yang relatif terbatas cenderung akan menggunakan sistem terbuka,
5. Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan. Setiap sistem
layanan memiliki beberapa kelebihan tetapi juga memiliki kekurangan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan mempunyai
dua sistem layanan yaitu sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup. Perpustakaan memilih salah satu sistem layanan tersebut di atas sesuai dengan kondisi
perpustakaannya, dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian sistem tersebut.
2.2.1.1 Sistem layanan terbuka opened acces
Sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberi kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan.
Menurut Soeatminah 1992 : 130 pengertian sistem layanan terbuka adalah ”Suatu sistem layanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke
ruang koleksi untuk melihat-lihat, membuka-buka pustaka, dan mengambilnya dari
tempat penyimpanan untuk dibaca ditempat atau dipinjam untuk dibawa pulang.”
Pendapat Soeatminah di atas hampir sama dengan pendapat Darmono 2001 : 139 yang menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri
bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemakai perpustakaaan dapat melakukan browsing bahan pustaka
dari jajaran koleksi. Kedua pendapat di atas menyatakan bahwa dalam sistem layanan terbuka
pengguna perpustakaan memperoleh kebebasan untuk dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari ruang koleksi
perpustakaan. Penerapan sistem layanan terbuka di perpustakaan memiliki beberapa
kelebihan dan kerugian. Menurut Darmono 2001 : 140 keuntungan dan kelemahan sistem layanan terbuka antara lain :
Keuntungan menggunakan sistem layanan terbuka adalah: 1.
Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi,
2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap
terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan, 3.
Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak
ditemuka n, 4.
Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambilkan bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di
bagian lain. Sedangkan kerugian menggunakan sistem layanan terbuka adalah:
1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi
kacau karena ketika mereka melakukan browsing buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat,
2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan sistem yang bersifat tertutup, 3.
Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintasmobilitas pemakai lebih leluasa,
4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk
mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan
pustaka.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka memliki beberapa keuntungan, salah satunya yaitu pengguna dapat memilih dan mengambil
sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi, sehingga tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan.
Sedangkan kerugiannya yaitu susunan koleksi di dalam rak menjadi tidak teratur, tingkat kerusakan bahan pustaka lebih tinggi, memerlukan ruangan yang lebih besar,
serta membutuhkan keamanan yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.2 Sistem layanan tertutup closed acces