2.2.1.2 Sistem layanan tertutup closed acces
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengguna masuk ke ruang koleksi koleksi perpustakaan hanya dapat ditelusuri melalui
katalog perpustakaan. Menurut Soeatminah 1992 : 130 pengertian sistem layanan
tertutup adalah : Sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk
ke ruang koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui katalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat
meminta kepada petugas untuk melaksanakannya. Sehubungan dengan hal di atas Darmono 2001 : 137 menyatakan bahwa:
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka
diperpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembalian bahan pustaka yang telah
dipinjamnya. Kedua pendapat di atas dapat menyatakan bahwa sistem layanan tertutup
adalah suatu sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengguna perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan melainkan
harus mencari melalui katalog dan pengambilan dari ruang koleksi dilakukan oleh petugas perpustakaan.
Seperti sistem layanan terbuka, dalam pelaksanaannya sistem layanan tertutup juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian antara lain :
Keuntungan layanan sistem tertutup adalah : 1.
Jajaran koleksi akan tetap tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi terraga kerapiannya karena hanya
petugas perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi, 2.
Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat ditekan karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung ke jajaran
koleksi, 3.
Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas karena lalu lintas manusiamobilitas petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah,
4. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sitem ini
sangat sesuai. Kerugian layanan sistem tertutup seperti :
1. Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui ciri-
ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman, informasi semacam ini sebenarnya
sangat abstrak,
2. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku,
sehingga bisa saja judul yang telah dipilih, tetapi bukan bahan pustaka tersebut yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan,
Universitas Sumatera Utara
3. Pemakai tidak mungkin melakukan browsing di jajaran rak, sehingga
pemakai tidak mungkin menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukannya,
4. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas hal
ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk memenuhi permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan pustaka yang
dibutuhkannya, sehingga pemakai harus menunggu lebih lama Darmono, 2001 : 138.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa keuntungan sistem layanan tertutup di perpustakaan yaitu susunan buku di dalam rak lebih teratur, kehilangan
koleksi lebih kecil, serta ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas. Sedangkan kerurugiannya adalah sistem ini membutuhkan banyak tenaga perpustakaan untuk
melayani pengguna hendak meminja serta mengembalikan bahan pustaka.
2.2.2 Jenis-jenis Pelayanan