BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Faktor risiko bencana tsunami berpengaruh terhadap pemahaman tentang
bencana p0,05. 2.
Faktor risiko bencana tsunami berpengaruh terhadap rencana tanggap darurat p0,05
3. Faktor risiko bencana tsunami berpengaruh terhadap peringatan dini bencana
p0,05 4.
Faktor risiko bencana tsunami berpengaruh terhadap mobilisasi sumber daya p0,05
5. Variabel risiko bencana tsunami mampu memengaruhi variabel kesiapsiagaan
kepala keluarga, yaitu variabel peringatan dini bahaya tsunami, ditunjukkan oleh nilai R Square terbesar, yaitu 33,9.
6. Kesiapsiagaan kepala keluarga dalam menghadapi risiko bencana tsunami di
Desa Pasir pada aspek pemahaman sebesar 42,9 kurang paham, rencana tanggap darurat sebesar 31,2 siap dan hampir siap, peringatan dini sebesar
33,8 hampir siap dan mobilisasi sumber daya sebesar 31,2 hampir siap.
6.2. Saran
1. Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat dan instansi terkait hendaknya
memfasilitasi kepala keluarga dalam hal sistem peringatan dini bencana
Universitas Sumatera Utara
tsunami, berupa simulasi penanganan bencana gempa tsunami dan mengaktifkan early warning dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat di Desa Pasir. 2.
Perlu kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan dukungan dari Pemerintah Kecamatan Johan Pahlawan tentang upaya relokasi penduduk
Desa Pasir berupa fasilitasi lokasi dan tempat tinggal yang lebih aman, mengingat seluruh wilayah Desa Pasir merupakan zona bahaya tsunami.
3. Tokoh masyarakat turut serta mendorong anggota masyarakat dalam kegiatan
mobilisasi pemerintah dan LSM untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana tsunami.
4. Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana KMPB yang ada
hendaknya secara berkesinambungan bermitra dengan pemerintah dan LSM yang peduli bencana tsunami dari paradigma baru passif menjadi partisipatif.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Azwar S, 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi Ke dua. Pustaka
Pelajar Offset, Yogyakarta.
BAKORNAS PB, 2008, Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia Edisi II, Jakarta: Direktorat Mitigasi Lakhar.
Bengen, D.G., 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumber daya Pesisir dan
Lautan IPB
Bintoro, R.S. dan B.M.Sukojo.1998. Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Pendekatan Multitingkat Berdasarkan Data Penginderaan
Jauh. Warta Inderaja
BPS NAD, 2008, Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2008, Banda Aceh Dahuri, R., J, Rais, S.P.Ginting dan M.J.Sitepu. 1996. Prinsip Dasar dalam
PWPLT, Pradnya Paramita. Jakarta, Indonesia _________, 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara
Terpadu. Cetakan Ketiga, Edisi Revisi. PT Pradnya Paramita, Jakarta
Departemen Kelautan dan Perikanan R.I., 2002. Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan No. : Kep. 10Men2002 Tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Jakarta
Departemen Sosial Republik Indonesia, 2008. Rekapitulasi frekuensi bencana dan jumlah korban di Indonesia dari tahun 2004 sampai 2007, Jakarta.
Depkes, 2007, Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. www.ppk-
depkes.org.
Desa Pasir, 2009. Village Profile Profil Desa Pasir, Johan Pahlawan, Aceh Barat. Logica Project., AIPRD.
Dewan Kelautan Indonesia. 2009. Urgensi RUU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Atrikel on-line Dinas Kelautan dan Perikanan
Universitas Sumatera Utara
Dudley, W.C., 1999. Surviving a Tsunami – Lessons from Chile, Hawaii and Japan. Denver: U.S.Geological Survey Circular 1187
Fajita, M. 1982. “Spatial Patterns of Residential Development, Journal of Urban
Economics
Ghozali, Imam, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Gunawan, I. 2007. Typical Geographic Information System GIS Application For Coastal Resources Management Indonesia. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan lautan Indonesia.
Gustafson, E. J. 1998. Quantifying Landscape Spatial Pattern: What is the state of the art
Haikal, 2007. Strategi Pemulihan Kabupaten Aceh Barat. Rencana-Rencana Program Sektoral, Swakelola-Program Pengembangan Kecamatan,
Dinas, BAPPEDA, BRR, Strategi dan Aktifitas-Aktifitas Internasional dan Nasional NGO
Hardie, I.W., and P.J. Parks. 1997. “Land Use with Heterogeneous Land Quality: An Application of an Area Base Mode.” American Joumal of Agricultural
Economics.
Hilman Masnellyarti, 2007. Tata Ruang dan Perubahan Iklim, Deputi III MENLH
Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan-KLH, Jakarta
Katayama, Ritsu et al., 2000, A Research On The Urban Disaster Prevention Plan Concerning Earthquake Risk Forecast By Remoto Sensing in The Tokyo
Bay Area, ISPRS, Vol, Part B7, P6 62-669, Amsterdam
Kay R and Alder J. 1999. Coastal Planning and Management, E FN Spon, an
imprint of Routledge, London Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1361MenkesSKXII2001 tentang Pedoman Sistem Peringatan Dini di Daerah Potensi Bencana, Jakarta
Knox, Paul, , 2004, Human Geography: Places and Regions in Global Context.Third Edition, Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall
Universitas Sumatera Utara
Komunitas Siaga Tsunami. 2005. Model Pedoman Umum Penanggulangan Bencana. Jakarta.
Lesmana, 2008. Konsep, Strategi dan Pendekatan CBDP: Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Jakarta
LIPI–UNESCOISDR, 2006. Pengembangan Framework Untuk Mengukur Kesiapsiagaan Masyarakat, Jakarta
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Tinjauan Aspek Penataan Ruang Dalam Pengelolaan Wilayah Laut dan Pesisir. Seminar Umum Dies
Natalis ITS ke-34. Surabaya. http:www.penataanruang.nettarumakalahmen_prlautpesisir-TTS43.pdf
Mitigation Project of the National Tsunami Hazard Mitigation Program;
httpwww.usgs.gov
Nashir, Haedar, 2006. Bencana dalam Ragam Pandangan, Suara Muhammadiyah Tanggal 16-31 Agustus 2006
Nazir, Muhammad, 1999. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Notoadmodjo. S., 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan. Andi Offset,Yogyakarta.
Penataan Ruang dan Rencana Strategis Wilayah Pesisir. 2007. www.penataanruang.net
taruTaruAceh.
Permendagri No 46 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, Jakarta
Permendagri No 33 thn 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana, Jakarta Puspito, Nanang T, 2006. Bencana Tsunami, Riset, dan Mitigasi Laboratorium
Seismotektonik Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, Bandung
Rahardjo, P.P., 2005. “Dampak kerusakan akibat gempa bumi tsunami di Nangroe Aceh Darussalam”, Prosiding Diskusi Mitigasi Pasca Bencana Alam
Gempa Bumi Tsunami, Bandung 18 Januari 2005, Universitas Katolik Parahyangan, ISBN 979-99212-01
Universitas Sumatera Utara
Sobirin, S., 2005. “Manajemen Bencana Gempa Tsunami“, Prosiding Diskusi
Mitigasi Pasca Bencana Alam Gempa Bumi Tsunami, Bandung 18 Januari 2005, Universitas Katolik Parahyangan, ISBN 979-99212-01
Sorensen, John C and Creary Scott T Mc, 1999. Institutional Arrangement for Managing Coastal Resources and Environments.
Sudrajat, Adjat, 2007. Zona Rawan Bencana Tsunami, Laboratorium
Seismotektonik Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, Bandung
Surono, 2004.“Mitigasi bencana geologi di Indonesia, studi kasus hasil pemeriksaan bencana gempa bumi-tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam tanggal 26 Desember 2004
“, Prosiding Diskusi Mitigasi Pasca
Bencana Alam Gempa Bumi Tsunami, Bandung 18 Januari 2005, Universitas Katolik Parahyangan, ISBN 979-99212-0
Suryadiputra, 2005. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.
Pradnya Paramita. Jakarta.
Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Jakarta. Vallega A. 2001. Sustainable Ocean Governance – A geographical perspective.
Ocean Management and Policy Series. Routledge. London Vijaya, Suta. 2007.
Potensi Gempa dan Tsunami di Pesisir Kalimantan Timur ,
Ikatan Ahli Geologi Indonesia – Kaltim
Wallace, Terry C., 2000. “The Hazard from Tsunamis“, TsuInfo Alert”, V.2, No. 2
March-April 2000
Winaryo, dkk., 2007. Penyusunan Profil Hazard, Vulnerability, Risk Pemetaan Wilayah Rawan Bencana dan Penyusunan Rencana Aksi, Yogyakarta
Wisayantono 2008 Pendekatan Bangun Matriks Korelasi Untuk Identifikasi Komponen Hidrodinamika Dan Morfodinamika Pantai Dalam Perspektif
Manajemen Tata Ruang Wilayah Pesisir Studi Kasus : Kabupaten Ciamis - Jawa Barat. Geodetic Engineering ITB-Bandung.
Yunis, 2008. Analisis Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat, Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat dengan Mengupayakan
Pengembangan Masyarakat Pantai, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran-1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Risiko Bencana Tsunami Wilayah Pesisir terhadap Kesiapsiagaan
Kepala Keluarga di Desa Pasir Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Kepala Keluarga :
2. Umur Kepala Keluarga :
3. Pekerjaan Kepala Keluarga :
4. Pendidikan Kepala Keluarga :
1. Tidak Sekolah 4. SLTA
2. SD 5. AkademiUniversitas
3. SLTP
PEMAHAMAN TENTANG BENCANA TSUNAMI DI DESA PASIE
a. Pengetahuan Kepala Keluarga