Analisis Confirmatory Hasil Penelitian

5.1.1.4. Uji Multikolinieritas

Pengujian terhadap gejala multikolinieritas antar variabel bebas memperlihatkan tidak adanya gejala multikolinieritas yang merusak model. Terlihat dari determinant of sample covariance matrix 1,1752e+001 dan angka ini jauh dari nol. Disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Hasil pengujian reliabilitas pada semua konstruk laten dengan construct reliability atau composite reliabilitry dan extracted variance menunjukkan hasil yang reliabel yang ditunjukkan dengan semua nilai construct reliability di atas 0,7 dan variance extracted di atas 0,5.

5.1.2 Analisis Confirmatory

Berdasarkan hipotesis dan rancangan penelitiannya, data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisa dengan teknik-teknik statistik yang dipergunakan adalah Structural Equation Modelling SEM. Seluruh analisis data akan dihitung dengan menggunakan program aplikasi komputer program SPSS 17.0. For Widows dan program AMOS Graphics. Variabel yang diajukan sebagai indikator Kesadaran Wajib Pajak adalah Persepsi wajib pajak, tingkat pengetahuan wajib pajak, dan kondisi keuangan wajib pajak. Hasil pengujian confirmatory factor analysis CFA tanpak dalam gambar 1. Universitas Sumatera Utara Kesadaran ,92 Kondisi Keuangan e3 ,96 ,86 Tingkat Pengetahuan e2 ,93 ,92 Persepsi e1 ,96 Gambar 1: Model pengukuran faktor kesadaran wajib pajak dengan Confirmatori faktor analysis Dari hasil evaluasi terhadap model yang diajukan ternyata dari seluruh kreteria yang digunakan menunjukkan hasil 0.5. Untuk mengetahui variabel yang dapat digunakan sebagai indikator kesadaran wajib pajak dapat diamati dari nilai Confirmatori faktor analysis I dibawah ini adalah : Persepsi Wajib Pajak = 0,96 x Kesadaran Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,92 Artinya kontribusi kesadaran Wajib Pajak terhadap persepsi Wajib Pajak sebesar 0,96, atau 96 persen. Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak = 0,93 x Kesadaran Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,86 Artinya kontribusi kesadaran Wajib Pajak terhadap Tingkat pengetahuan Wajib Pajak sebesar 0,93 atau 93 persen. Kondisi Keuangan Wajib Pajak = 0,96 x Kesadaran Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,92 Artinya kontribusi kesadaran Wajib Pajak terhadap Kondisi Keuangan Wajib Pajak sebesar 0,96 atau 96 persen. Universitas Sumatera Utara Dari ketiga indikator kesadaran Wajib Pajak yaitu : “persepsi, tingkat pengetahuan dan kondisi keuangan” kontribusi Kesadaran Wajib Pajak yang disumbangkan terhadap persepsi dan kondisi keuangan sebesar 0,96, atau 96 persen Variabel yang diajukan sebagai indikator Kepatuhan adalah Tingkat tarif, Struktur sanksi, Terdeteksi oleh hukum, Moralitas penyeludupan, Persepsi dan sikap, Besarnya denda, Sikap terhadap pemerintah, Penegak hukum, keadilan dan sistem perpajakan. Hasil pengujian confirmatory factor analysis CFA tanpak dalam gambar 2. Gambar 2 : Model pengukuran faktor kesadaran wajib pajak dengan Confirmatori faktor analysis Dari hasil evaluasi terhadap model yang diajukan ternyata dari seluruh kreteria Kecuali indikator moralitas penyeludupan Wajib Pajak yaitu 0.5 selebihnya menunjukkan hasil 0.5. Untuk mengetahui variabel yang dapat digunakan sebagai indikator kepatuhan wajib pajak dapat diamati dari nilai confirmatori faktor analysis 2 dibawah ini adalah : Tingkat tarif Wajib Pajak = 0,82 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,68 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap tingkat tarif Wajib Pajak sebesar 0,82 atau 82 persen. Struktur sanksi Wajib Pajak = 0,95 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,90 artinya kontribusi Kepatuhan ,99 Sistem Perpajakan e12 1,00 ,86 penegak hukum e11 ,93 ,87 Sikap terhdp Pemerintah e10 ,93 ,77 Besarnya denda e9 ,88 ,42 Persepsi dan sikap e8 ,65 ,05 Moralitas Penyeludupan e7 ,22 1,00 Terdeteksi oleh hukum e6 1,00 ,90 Struktur Sanksi e5 ,68 Tingkat Tarif e4 ,82 Universitas Sumatera Utara Kepatuhan Wajib Pajak terhadap struktur sanksi Wajib Pajak sebesar 0,95 atau 95 persen. Terdeteksi oleh hukum Wajib Pajak = 1,00 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 1,00 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap terdeteksi oleh hukum Wajib Pajak sebesar 1,00 atau 100 persen. Moralitas penyeludupan Wajib Pajak = 0,22 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,05 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap moralitas penyeludupan Wajib Pajak sebesar 0,22 atau 22 persen. Persepsi dan Sikap Wajib Pajak = 0,65 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,42 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap persepsi dan sikap Wajib Pajak sebesar 0,65 atau 65 persen. Besarnya denda Wajib Pajak = 0,88 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,77 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap besarnya denda Wajib Pajak sebesar 0,88 atau 88 persen. Sikap terhadap Pemerintah = 0,93 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,87 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Sikap terhadap Pemerintah sebesar 0,97 atau 97 persen. Penegak hukum Wajib Pajak = 0,93 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,86 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap penegak hukum Wajib Pajak sebesar 0,93 atau 93 persen. Sistem perpajakan Wajib Pajak = 1,00 x Kepatuhan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,99 artinya kontribusi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap sistem perpajakan Wajib Pajak sebesar 1,00 atau 100 persen. Dari sembilan indikator kepatuhan Wajib Pajak yaitu : “tingkat tarif, struktur sanksi, terdeteksi oleh hukum, moralitas penyeludupan, persepsi dan sikap, besarnya Universitas Sumatera Utara denda, sikap terhadap pemerintah, penegak hukum dan sistem perpajakan” kontribusi kepatuhan Wajib Pajak yang disumbangkan terhadap terdeteksi oleh hukum, dan sistem perpajakan sebesar 1,00 atau 100 persen Variabel yang diajukan sebagai indikator pelayanan wajib pajak adalah Tangible, Reliabelitas, Responsivitas, Kompetensi, Tata krama, Kredibelitas, Akses, Komunikasi, dan Perhatian pada pelanggan. Hasil pengujian confirmatory factor analysis CFA tanpak dalam gambar 3. Gambar 3 : Model pengukuran faktor Pelayanan wajib pajak dengan Confirmatori faktor analysis Dari hasil evaluasi terhadap model yang diajukan ternyata dari seluruh kreteria Kecuali indikator Tata krama dan Kredibilitas yaitu 0.5 selebihnya menunjukkan hasil 0.5. Untuk mengetahui variabel yang dapat digunakan sebagai indikator Pelayanan wajib pajak dapat diamati dari nilai confirmatori faktor analysis 3 dibawah ini adalah : Tangible = 0,94 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,89 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap tangible sebesar 0,94 atau 94 persen. Reliabilitas = 0,98 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,96 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap reliabilitas sebesar 0,98 atau 98 persen. Responsivitas = 0,97 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance Pelayanan Tangible ,11 e13 1,00 1 Reliabilitas ,04 e14 1,00 1 Responsivitas ,06 e15 ,97 1 Kompetensi ,10 e16 1,00 1 Tata krama ,54 e17 ,18 1 Kredibilitas ,47 e18 ,18 1 Keamanan ,03 e19 1,00 1 Akses ,09 e20 ,95 1 Komunikasi ,14 e21 ,89 1 Perhatian pada pelanggan ,15 e22 ,82 1 Universitas Sumatera Utara sebesar 0,93 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap responsivitas sebesar 0,97 atau 97 persen. Kompentensi = 0,95 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,90 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap kompentesi sebesar 0,95 atau 95 persen. Tata krama = 0,23 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,05 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap tata krama sebesar 0,23 atau 23 persen. Kredibilitas = 0,25 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,06 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap kredibelitas sebesar 0,25 atau 25 persen. Keamanan = 0,99 x Pelayanan Wajib Pajak, error var 0,97 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap keamanan sebesar 0,99 atau 99 persen. Akses = 0,95 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,90 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap akses sebesar 0,95 atau 95 persen. Komunikasi = 0,91 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,84 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap komunikasi sebesar 0,91 atau 91 persen. Perhatihan pada pelanggan = 0,89 x Pelayanan Wajib Pajak, dengan error variance sebesar 0,79 artinya kontribusi pelayanan Wajib Pajak terhadap perhatihan pada pelanggan sebesar 0,89 atau 89 persen. Dari sepuluh indikator Pelayanan Wajib Pajak yaitu : “tangible, reliabilitas, responsivitas, kompetensi, tata krama, kredibilitas, keamanan, akses, komunikasi ” kontribusi pelayanan Wajib Pajak yang disumbangkan terhadap keamanan sebesar 0,99 atau 99 persen, Reliabilitas sebesar 0,98 atau 98 persen, Responsivitas sebesar 0,97 atau 97 persen dan kompetensi , akses sebesar 0,95 atau 95 persen Universitas Sumatera Utara ,8 1 K in e r ja K P P ,0 0 H r p m e n g e n a i i m b a l a n e 2 3 ,0 0 ,1 1 D o r o n g a n e 2 4 ,3 3 ,3 1 K e m a m p u a n k e b u t u h a n d a n s if a t e 2 5 ,5 6 ,5 2 P e r s p s i th d p tu g a s e 2 6 ,7 2 ,6 2 Im b a l a n i n te r n a l d a n e k s te r n a l e 2 7 ,7 9 ,5 4 Im b a l a n d a n k e p u a s a n e 2 8 ,7 4 e rro r Variabel yang diajukan sebagai indikator Kinerja KPP adalah harapan mengenai ibalan, dorongan, kemampuan kebutuhan sifat, persepsi terhadap tugas, imbalan internal dan eksternal, imbalan dan kepuasan. Hasil pengujian confirmatory factor analysis CFA tanpak dalam gambar 4. Gambar 4 : Model pengukuran faktor kinerja KPP dengan Confirmatori faktor analysis Dari hasil evaluasi terhadap model yang diajukan ternyata dari seluruh kreteria Kecuali indikator harapan mengenai imbalan, dorongan dan persepsi terhadap tugas yaitu 0.5 selebihnya menunjukkan hasil 0.5. Untuk mengetahui variabel yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja KPP dapat diamati dari nilai confirmatori faktor analysis 4 dibawah ini adalah : Harapan mengenai imbalan = 0,00 x Kinerja KPP, dengan error variance sebesar 0,00 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap harapan mengenai imblan sebesar 0,00 atau 0 persen. Dorongan = 0,33 x Kinerja KPP. dengan error variance sebesar 0,11 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap dorongan sebesar 0,33 atau 33 persen. Kemampuan kebutuhan dan sifat = 0,56 x Kinerja KPP, dengan error variance sebesar 0,31 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap Kemampuan kebutuhan dan sifat sebesar 0,56 dengan variance error sebesar 0,31 atau 31 persen. Persepsi Universitas Sumatera Utara terhadap tugas = 0,72 x Kinerja KPP, dengan error variance sebesar 0,52 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap persepsi terhadap tugas sebesar 0,72 atau 72 persen. Imbalan internal dan eksternal = 0,79 x Kinerja KPP, dengan error variance sebesar 0,62 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap imbalan internal dan eksternal sebesar 0,79 atau 79 persen. Imbalan dan kepuasan = 0,74 x Kinerja KPP, dengan error variance sebesar 0,54 artinya kontribusi Kinerja KPP terhadap imbalan dan kepuasan sebesar 0,25 atau 25 persen. Dari enam indikator Kinerja KPP yaitu : “harapan mengenai ibalan, dorongan, kemampuan kebutuhan sifat, persepsi terhadap tugas, imbalan internal dan eksternal, imbalan dan kepuasan, kontribusi Kinerja KPP yang disumbangkan terhadap Imbalan internal dan eksternal sebesar 0,79 atau 79 persen. 5,1,3 Structural Equation Modelling Selanjutnya dengan memasukan variabel indikator yang signifikan dilakukan pengujian model lengkap yang menjelaskan pengaruh kesadaran wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak terhadap Kinerja KPP dengan pelayanan sebagai variabel intervening dengan model persamaan Struktural structural equation modelling. Dari hasil evaluasi terhadap model yang diajukan ternyata dari seluruh kreteria yang digunakan menunjukkan hasil baik sesuai dengan data. Berpedoman kepada modification indices, hasilnya dalam hal ini akan ditampilkan Structural Equastion Modelling Kinerja KPP Medan Timur. Universitas Sumatera Utara Gambar 5 : Structural Equation Modelling Standardized estimates Kinerja KPP Medan Timur Untuk menguji hipotesis hubungan antara Kesadaran wajib pajak dan Kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja KPP dengan pelayanan seabgai variabel intervening berikut disajikan koefisien jalur yang menunjukkan hubungan kausal antara variabel tersebut. Hubungan tersebut ditunjukkan dalam persamaan structural equastion modelling : Z = 0,67 X1 + 0,34 X2, error var Y = 0,37 Z + 0,53 X2 , error var Keterangan : Z = Pelayanan Wajib Pajak Badan Y = Kinerja KPP Kesadaran Kepatuhan Pelayanan ,81 Kinerja KPP ,92 Kondisi Keuangan e3 ,96 ,86 Tingkat Pengetahuan e2 ,93 ,92 Persepsi e1 ,96 ,89 Tangible e13 ,94 ,96 Reliabilitas e14 ,98 ,93 Responsivitas e15 ,97 ,90 Kompetensi e16 ,95 ,05 Tata krama e17 ,23 ,06 Kredibilitas e18 ,25 ,97 Keamanan e19 ,99 ,90 Akses e20 ,95 ,84 Komunikasi e21 ,91 ,79 Perhatian pada pelanggan e22 ,89 ,99 Sistem Perpajakan e12 1,00 ,86 penegak hukum e11 ,93 ,87 Sikap terhdp Pemerintah e10 ,93 ,77 Besarnya denda e9 ,88 ,42 Persepsi dan sikap e8 ,65 ,05 Moralitas Penyeludupan e7 ,22 1,00 Terdeteksi oleh hukum e6 1,00 ,90 Struktur Sanksi e5 ,95 ,68 Tingkat Tarif e4 ,82 ,00 Hrp mengenai imbalan e23 ,00 ,11 Dorongan e24 ,33 ,31 Kemampuan kebutuhan dan sifat e25 ,56 ,52 Perspsi thdp tugas e26 ,72 ,62 Imbalan internal dan eksternal e27 ,79 ,54 Imbalan dan kepuasan e28 ,74 ,53 ,67 ,34 error ,37 ,96 Uji Hipotesis chi-sequare =-1879,324 df=\df prob=\p gfi=,328 Universitas Sumatera Utara X1 = Kesadaran Wajib Pajak Badan X2 = Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dari hasil confirmatory factor analysis indikator yang lebi berkontribusi terhadap construct atau variabel adalah : 1. Indikator yang lebih berkontribusi terhadap kesadaran Wajib Pajak yaitu persepsi, kondisi keuangan, dan tingkat pengetahuan 2. Indikator yang lebih berkontribusi terhadap kepatuhan Wajib Pajak yaitu terdeteksi oleh hukum, sistem perpajakan, struktur sanksi, sikap terhadap pemerintah, penegakan hukum, besarnya denda, tingkat tarif, dan persepsi dan sikap 3. Indikator yang lebih berkontribusi terhadap pelayanan Wajib Pajak yaitu keamanan, Reliabilitas, Responsivitas, kompetensi dan akses, kompetensi, tangible, komunikasi, dan perhatihan pada pelanggan 4. Indikator yang lebih berkontribusi terhadap Kinerja KPP yaitu Imbalan internal dan eksternal, Persepsi terhadap tugas dan imbalan dan kepuasan

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Gambar 5 digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dimana tingkat kesadaran Wajib Pajak yang di ukur dengan : persepsi, tingkat pengetahuan, dan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pelayanan Wajib Pajak yang di ukur dari: input, output, outcomes benefits dan impact yang ditunjukkan dengan koefisien jalur regresi terstandar sebesar 0,67 dengan nilai p = 0,001. Angka tersebut Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Baru Atas Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.03/2002 Pada KPP Pratama Medan Belawan

1 55 84

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dilihat Dari Penerimaan Tunggakan Pajak Oleh Seksi Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011-2014

0 29 58

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh kesadaran wajib pajak dan pelayanan fiskus terhadap kinerja penerimaan pajak dengan kepatuhan wajib pajak sebagai variabel intervening (studi pada wajib pajak di Jakarta Selatan)

0 4 119