3. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini melihat sebab-sebab penyimpangan perilaku seseorang melalui kerangka sistem sosialnya. Menurut para ahli sosiologi, dorongan
atau tekanan masyarakat akan membentuk perilaku yang sama efektifnya dengan sistem reward and punishment yang dibuat oleh Pemerintah. Oleh
karena itu menurut pendekatan ini faktor-faktor yang mempengaruhi tax avoidance dan tax evasion adalah sikap terhadap pemerintah, pandangan
mengenai penegakan hukum oleh pemerintah, pandangan mengenai keadilan dan sistem perpajakan, kontak dengan kantor pajak dan
karakteristik demografi.
2.5 Pengertian Kinerja
Menurut Rivai dan Fawzi 2005 kinerja adalah merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan,
seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Furtwengler 2000, mengatakan bahwa kinerja
dapat diukur melalui empat aspek kinerja yaitu : aspek kecepatan, aspek kualitas, aspek layanan, dan aspek nilai. Jewell Marc : 1998 mengatakan bahwa penilaian
kinerja adalah proses yang digunakan organisasi untuk menilai sejauh mana
Universitas Sumatera Utara
anggotanya telah melakukan pekerjaannya dengan memuaskan. Penilaian kinerja dapat saja dilakukan terhadap kinerja perorangan dan sekelompok orang yang bekerja secara
terorganisir. Donnelly, Gibson and Ivancevich dalam Veithzal Rivai 2005 kinerja
induvidu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor : a harapan mengenai imbalan; b dorongan; c kemampuan; kebutuhan dan sifat; d persepsi
terhadap tugas; e imbalan internal dan eksternal; f persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya
ditentukan oleh tiga hal, yaitu: 1 kemampuan, 2 keinginan dan 3 lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang
harus mempunyai kenginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.
Menurut Ruky 2004, pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menilai tingkat pencapaian target, inisiatif, loyalitas dan kerjasama dalam kelompok,
disiplin dan kepatuhan, kesadaran atau pengembangan diri dan peningkatan pengetahuan. Kriteria umum yang digunakan untuk mengukur kinerja seseorang
dapat dilihat dari segi : kualitas, kuantitas, waktu yang digunakan, jaminan, jabatan, absensi, dan keselamatan dalam menjalankan tugas Rao dalam Muchsin, 2003.
Kriteria-kriteria ini biasanya telah ditetapkan oleh perusahaan dan akan berkembang sesuai perkembangan kegiatan perusahaan.
2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu