oleh senyawa kimia seperti metil merkaptan, dimetil sulfida dan dimetil disulfida; terdegradasinya asam lemak menjadi asam-asam lemak berantai
pendek seperti asam butirat, senyawa hasil degradasi karbohidrat, serta terbentuknya asam format dan asam asetat.
Warna lindi hitam tahap I dan II pada masing-masing penambahan katalis berbeda. Warna lindi hitam pada penelitian ini umumnya coklat
kehitaman, hal tersebut dapat disebabkan adanya bahan-bahan organik dan bahan anorganik yang terbentuk selama berlangsungnya pemasakan bahan
baku, kemudian terlarut maupun tersuspensi dalam larutan pemasak.
C. ISOLASI LIGNIN
Rendemen dipengaruhi oleh ion H
+
yang terdapat pada larutan asam yang digunakan. Larutan asam yang memiliki banyak ion H
+
memberikan rendemen lignin paling tinggi walaupun nilainya tidak berbeda nyata. Asam
fosfat memiliki tiga ion H
+
diikuti oleh asam sulfat dua ion H
+
, asam klorida dan asam nitrat memiliki satu ion H
+
. Oleh karena itu, asam yang paling baik untuk isolasi lignin adalah asam fosfat Ibrahim dan Chuah, 2003.
Menurut Nurhayati 1993, penggunaan jenis asam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap rendemen dan sifat ligninnya. Menurut Damat
1989, lignin hasil isolasi dengan menggunakan asam sulfat tidak berbeda dengan lignin hasil isolasi dengan menggunakan asam klorida, kecuali daya
absorbsi air. Menurut Kim et al. 1987 penggunaan H
2
SO
4
dalam isolasi lignin lebih baik dibandingkan menggunakan HCl karena lignin yang
dihasilkan mengandung kation logam seperti Na yang lebih rendah dibandingkan isolasi dengan menggunakan HCl. Oleh karena itu, pada
penelitian ini untuk mengisolasi lignin dari lindi hitam TKKS digunakan asam sulfat karena secara ekonomis lebih murah.
Konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk isolasi lignin dari lindi hitam TKKS yaitu 5, 20 dan 35 vv sampai pH larutannya mencapai 2.
Berdasarkan perlakuan pendahuluan yang dilakukan oleh Syahmani 2000 dan Sun 1999
ab
, pH isolasi lignin TKKS terbaik dilakukan pada pH
mencapai 2, karena pada kondisi tersebut lignin yang terlarut dalam larutan mengalami repolimerisasi sehingga banyak lignin mengendap dalam larutan.
Pemilihan rentang konsentrasi asam sulfat yang digunakan pada pengasaman lindi hitam TKKS ini berdasarkan penelitian Ibrahim dan Chuah
2003, yang menyatakan bahwa kondisi isolasi lignin dari TKKS non kayu berada pada konsentrasi asam sulfat 20, sedangkan menurut penelitian Lin
1992, konsentrasi asam yang digunakan sebaiknya diantara 5-20 untuk mencegah proses pengasaman sebagian. Untuk melihat konsentrasi asam
sulfat yang lebih rendah dan lebih tinggi dari 20 terhadap kinerja isolasi lignin TKKS maka dipilih kondisi isolasi asam sulfat 5, 20 dan 35. Lignin
hasil isolasi dari lindi hitam serpih TKKS tahap I dan II berbentuk tepung lignin, berwarna coklat kehitaman dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 11
dan 12.
Gambar 11. Tepung lignin TKKS hasil delignifikasi tahap I
Gambar 12. Tepung lignin TKKS hasil delignifikasi tahap II
D. KARAKTERISTIK ISOLAT LIGNIN 1. Rendemen Lignin