Uji Kelarutan Kayu dan Pulp dalam Natrium Hidroksida Satu Persen SNI 14-1838-1990 Uji Kadar Lignin Kayu dan Kemurnian Isolat Lignin dengan Metoda Klason SII-0528-81

Perhitungan: W – W 1 X = W x 100 dimana : X : kelarutan kayu atau pulp dalam air dingin W : berat contoh uji kering tanur sebelum diekstrak dengan air dingin gram W 1 : berat residu kering tanur gram

C. Uji Kelarutan Kayu dan Pulp dalam Natrium Hidroksida Satu Persen SNI 14-1838-1990

Sebanyak 2,0 ± 0,1 gram contoh uji kering udara dipindahkan ke dalam gelas piala 200 ml dan ditambahkan 100 ml larutan NaOH 1, diaduk sampai larutan serba sama kemudian gelas piala ditutup dengan kaca arloji. Gelas piala yang berisi contoh uji ditempatkan dalam penangas air yang berisi air mendidih selama 60 menit dan diatur supaya permukaan air dalam penangasan lebih tinggi dari pada permukaan larutan NaOH dalam gelas piala. Pengadukan dilakukan selama 5 detik pada saat 10, 15 dan 25 menit. Gelas piala yang berisi contoh uji tersebut dikeluarkan dari penangas air, contoh uji disaring dengan corong masir yang telah diketahui beratnya. Contoh uji dicuci dengan air panas sampai filtratnya tidak berwarna, kemudian ditambahkan 25 ml asam asetat 10 dan didiamkan selama 1 menit dan dilakukan penyaringan kembali. Pencucian tersebut dilakukan kembali, kemudian dicuci dengan air panas sampai bebas asam. Corong masir yang berisi residu contoh uji tersebut dikeringkan dalam lemari pengering suhu 105 ± 3 °C selama 4 jam kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Pengeringan dilakukan berulang sampai diperoleh berat tetap. Perhitungan: W – W 1 X = W x 100 dimana : X : kelarutan kayu atau pulp dalam larutan NaOH 1 W: berat contoh uji kering tanur sebelum diekstrak dengan larutan NaOH 1 W 1 : berat residu kering tanur gram

D. Uji Kadar Lignin Kayu dan Kemurnian Isolat Lignin dengan Metoda Klason SII-0528-81

Sebanyak 1 ± 0,1 gram contoh kayu maupun pulp kering tanur ditimbang kemudian diekstraksi dengan etanol benzena 1:2 selama 8 jam lalu dicuci dengan etanol dan air panas, kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 ± 3 °C. Contoh uji dipindahkan kedalam gelas piala 100 ml dan tambahkan asam sulfat 72 sebanyak 15 ml untuk kayu maupun pulp. Penambahan dilakukan pelan-pelan didalam bak perendam, sambil dilakukan pengadukan dan maserasi dengan batang pengaduk gelas selama 2 - 3 menit. Campuran contoh uji dan asam sulfat 72 setelah terdispersi sempurna, gelas piala ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan pada bak perendam selama 2 jam dan sekali-kali dilakukan pengadukan. Air sebanyak 300 - 400 ml dimasukkan kedalam erlenmeyer 1000 ml dan contoh dari gelas piala dipindahkan secara kuantitatif, kemudian diencerkan dengan air sampai volume 575 ml sehingga konsentrasi asam sulfat 3. Larutan dipanaskan sampai mendidih dan dibiarkan selama 4 jam dengan api kecil. Dijaga supaya volume larutan tetap, dapat digunakan pendingin tegak, kemudian dibiarkan sampai endapan lignin mengendap sempurna. Larutan didekantasikan dan endapan dipindahkan secara kuantitatif ke cawan masir atau kertas saring yang telah diketahui beratnya. Endapan lignin dicuci sampai bebas asam dengan air panas uji dengan lakmus. Keringkan cawan masir atau kertas saring beserta endapan lignin pada oven 105 ± 3 °C sampai berat konstan. Perhitungan : Untuk cara uji ini, lignin dapat dihitung sebagai berikut : A Kadar Lignin = B x 100 dimana : A : berat endapan lignin gram B : berat contoh kering tanur gram

E. Uji Kadar Sari Ekstrak Alkohol Benzene dalam Kayu dan Pulp