B. TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TKKS
Kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. termasuk dalam kelas Angiospermae, subkelas Monocotyledonae, divisi Tracheophyta, ordo Palmae,
famili Arecaceae, genus elaeis dan spesies guineensis Hartley, 1967. Tanaman kelapa sawit mulai dipanen pada umur 2,5 - 4 tahun dan rata-rata
menghasilkan buah 20-22 tandan per tahun. Pada tahun-tahun pertama tanaman berbuah sekitar 3-6 kg, tetapi semakin tua berat bertambah yaitu 25-
35 kg per tandan. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1.600 buah Fauzi et al., 2002. Menurut Darnoko 1992, dari satu
ton tandan buah segar TBS yang diolah akan dihasilkan minyak sawit kasar CPO sebanyak 0,21 ton 21 serta minyak inti sawit PKO sebanyak 0,05
ton 5 dan sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan buah kosong, serat dan cangkang biji yang jumlahnya masing-masing sekitar 23, 13,5
dan 5,5 dari tandan buah segar. Pohon industri dari tandan buah segar TBS kelapa sawit dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tandan kosong kelapa sawit, seperti pada kayu ataupun tanaman lainnya mengandung unsur kimiawi lemak, protein, selulosa, lignin dan
hemiselulosa. Komposisi kimiawi yang demikian memungkinkan pemanfaatan limbah TKKS untuk dijadikan substrat bahan dasar dalam pembuatan asam-
asam organik, pelarut aseton, butanol, etanol, protein sel tunggal, zat antibiotika, xanthan dan bahan kimia lainnya melalui biokonversi Tsao, 1978
dalam Said, 1994. Komponen kimia tandan kosong kelapa sawit dari hasil berbagai penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 dan penampakan visual TKKS
dapat dilihat pada Gambar 4. Tandan kosong kelapa sawit banyak dijumpai disekitar pabrik minyak
kelapa sawit, merupakan limbah berlignoselulosa yang belum dimanfaatkan secara efektif. Menurut Darwis et al. 1988, pemanfaatan limbah padat selain
bungkil inti sawit belum optimal. Tandan kosong kelapa sawit baru dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler atau dibuang di jalan-jalan di daerah
perkebunan kelapa sawit untuk mengeraskan jalan.
Tabel 2. Komponen kimia tandan kosong kelapa sawit persen berat kering
Komposisi dalam
Tun Tedja Irawadi,
1991 Pratiwi
et al., 1988
dalam Said, 1994
Azemi et al.,
1994 dalam
Said, 1994 Darnoko
et al., 1995
Lemak 5,35
- -
- Protein
4,45 -
- -
Selulosa 32,55
35,81 40
38,76 Lignin
28,54 15,70
21 22,23
Hemiselulosa 31,70
27,01 24
- Sari
- -
- 6,37
Pentosan -
- -
26,69 Holoselulosa
- -
- 67,88
Abu -
6,04 15
6,59 Pektin
- -
- 12,85
Kelarutan dalam: - 1 NaOH
- Air panas - Air dingin
- -
- -
- -
- -
- 29,96
13,89 16,17
Gambar 4. Tandan kosong kelapa sawit TKKS
Hasil samping berupa limbah tandan kosong kelapa sawit yang belum dikembangkan penggunaannya perlu mendapat perhatian penuh sehingga usaha
perkebunan kelapa sawit lebih maju. Tandan kosong mengandung 30-35 K
2
O dan 3-5 MgO, oleh karena itu pemanfaatannya dapat dibakar menjadi abu
yang cukup berguna sebagai pupuk dan untuk menetralkan pH hasil samping cair pabrik pengolahan minyak sawit, akan tetapi mendapat masalah dalam
aplikasinya yaitu dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan para pekerja. Tandan kosong dan serat dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp,
namun kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah oleh sebab itu diperlukan penelitian yang lebih mendalam Naibaho, 1990.
Limbah padat industri kelapa sawit merupakan limbah lignoselulosa yang sulit dikonversi menjadi bahan yang lebih sederhana, seperti konversi
komponen selulosa menjadi gula sederhana glukosa. Ikatan lignin pada selulosa yang sangat erat dan rumit memerlukan perlakuan tersendiri sebelum
proses pengolahan Said, 1994.
C. DELIGNIFIKASI